HOPE(less)

BAB 18

Dua hari sebelum keberangkatan Aleina, Salma, dan Langit mereka kumpul. Keenam kutil ini comeback gaiiss finnally!

"Males gue mah kalo udah gini" cerocos Rico yang menampakan muka sedihnya

"Kenape lo?" Jawab Alde

"Lo pada masa ninggalin gue disini sih? Parah parah"

"Lebay anjir kek yaang mau ditinggal kemana aja lo" timpal Langit

"Yee kalian mah enak bareng bareng"

"Gue sendiri juga kalii" kali ini Nana menimpali

"Iye Al? Doi lo sendiri? Lo dimana sih? Paraah ga bilang bilang keterima dimana" cerocos Salma

"Ntar juga lo pada tauu, santuy"

"Yeuuu si kutu aeer maen rahasia rahasiaan" sekarang Ilham mulai kicau

Mereka berceloteh ria. Memang masa orientasi akan diadakan serentak empat hari kemudian. Maka dari itu yang harus merantau harus mulai mempersiapkan diri, Ilham berangkat h-1 dekat ini katanya. Lah si Salma kan enak ada pengawalnya. Sementara Aleina? Jangan salah, dia dari kemaren ngedumel kepada Alde yang tetap keukeuh ngga mau ngasih tau dimana ia kuliah

"Gue balik yak gais. Doain gue sama si cebol disana betah" seru Langit yang mulai memakai jaketnya

"Jan khilaf lo disana berangkat bedua pulang bertiga" omongan Rico sukses membuat keduanya mendelik

"Itu MULUT ANJIR" Salma mulai menghujani Rico pukulan yang disambut tawa semuanya

"Ehh udeh udeh. Kita juga balik deh ya, gabole lost contact lo lo pada yaa" sekarang Alde mulai siap siap juga untuk pulang

"Siap braderrr. See you on top gaissss" seluruhnya berpelukkan

Sekarang Salma dan Aleina saling memeluk
"Ahhhhh gue bakalan rindu lo Naaa"

"Guee juga kalii, ngga boleh lupa lo sama gue"

"Pastii buu, ahh gue sediiih Naaa"

Mereka berpelukkan lagi, dan sekarang Langit dan Alde pun menggerling dan langsung ikut dalam acara pelukkan ituu

"Ngiri gue mah, jombs bisa apaa"
Rico mencebikkan bibirnya, dan ia langsung memeluk Ilham
"Dekap adek bang"

Ilham langsung melepas pelukan Rico "Geli anjing, gue normal yak!"

Dan mereka semua tertawa. Mereka menuju parkiran dan berpisah menuju rumahnya masing masing.

✨✨✨

Alde mengantarkan Aleina. Hari memang sudah senja, dan ketika sampai Aleina langsung turun

"Al, lo masih gamau ngasih tau gue dimana lo kuliah?"

"Biar surprise sayaang"

"Males ah lo mah mainnya surprise surprise an"

Alde gemas dengan merajuknya Nana
"Gue bakalan ada selalu buat lo Ale"

"Bener?"

"Iyaak, masuk gih"

Ketika Aleina akan masuk, terdengar suara mobil dan ternyata itu Ayahnya. Perdana gais Alee bertemu ayahnya Nana

"Ayaaaah"

"Sayang"

Ayahnya tersenyum dan langsung melihat Alde "sama siapa nak?"

"Alde om" Alde menyalami tangan ayahnya Nana

"Rendra, ayahnya Aleina"

Alde mengangguk, dibalik ketenangan dia jujur dia menyembunyikan kegugupan di hadapan seorang Narendra Diredja ini