BAB 19

78 4 0
                                    

Masa Orientasi dimulai serentak, di multichat udah mulai saling menyemangati. Aleina pun diantar keluarganya ke Bandung tanpa Alde ya gais garisbawahi tanpa Aldee gais yang membuat Aleina kesal, dan hari ini dia langsung berbaris dengan jurusan yang ia pilih yaitu Administrasi Negara. Ketika waktu istirahat tiba, pundaknya seperti ada yang menepuk dan ketika ia menoleh

"Haii sayanggggg"

✨✨✨

Yups gais itu Alde yang membuat Aleina beberapa kali mengerjapkan mata

"Hei" Alde melambai lambaikan tangan dihadapan Aleina

"Ini lo kan Al?"

"Iya ini gue Alde cowok lo Ale"

"Kok bisa?"

"Baca coba"

Dan Aleina mulai membaca papan nama yang tergantung di leher Alde tertulis "Alde Risyad Utama Jurusan Teknik Sipil"

Aleina langsung merajuk yang membuat Alde tertawa

"Lo jahat sama gue Al"

"Iya iya maaf sayang, kan gue udah bilang kita bakalan sama sama terus. Lo oon sih ga nangkep kode kode dari gue"

"Sembarangan! Gue bukan tentara yang pinter baca kode ya!"

"Iya iya udah dong, kan gue nya udah disinii Ale"

"Masih gendok gue sama lo"

"Yaah lee udahan dong"

Dan ketika itu seluruh mahasiswa baru disuruh kumpul seluruhnya di lapang untuk melanjutkan masa orientasi. Aleina masuk ke jurusannya dan mulai  berkenalan. Alde terus terusan memantau Aleina dari jauh

Ketika pulang Alde langsung menghampiri Aleina yang sedang diajak kenalan oleh salah satu kakak tingkatnya. Sialan! Bagaimana Alde tak berang, kakak tingkatnya cowok

"Ekhm"

Aleina menoleh dan langsung tersenyum

"Ehh Al"

"Pulang Le"

"Iya"

"Sorry lo siapanya Aleina?" Tanya si kating

"Gue cowoknya, kenapa?"

"Oh lo udah punya cowok Na?"

"Iya kak, sorry ya gue duluan kak"

Aleina langsung mengapit tangan Alde. Aleina ingin tertawa, Alde nya cemburu yang membuat ia tak tahan ingin menggodanya

"Ciee cemburu cieeee"

"Diem lo Le, kesel gue"

"Sayang gue banget nih keknya, ye kan Al?"
Aleina menusuk nusuk pipi Alde

"Diem Aleee"

"Iya iya, oh iya lupa gue kan masih kesel sama lo"

Alde menoleh terkekeh sebentar dengan kekonyolan kekasihnya ini. Dan ia langsung menggenggam tangan Aleina menuju parkiran

Ketika dijalan Aleina sama sekali gamau bicara.

"Udahan dong keselnya Le"

"Hmm"

"Ishh ni anak, mau apa sok gue beliin hayu"

"Beneran?"

"Iyaa"

"Mau ituu Al"

Aleina menunjuk kedai eskrim dan Alde langsung menghentikan motornya. Bahagia Alde sederhana, melihat Aleina dihadapannya ini yang seperti anak kecil yang selalu menggumam menyanyikan lagu kesukaannya dan tersenyum selalu.

HOPE(less)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang