BAB 36

77 3 0
                                    

Rapat BEM semakin hari semakin intens. Dan itu membuat Alde harus rela berada disamping Lisa. Awalnya Alde terus menerus mencari cara untuk dekat dengan Aleina. Tapi semakin Alde memaksa, semakin Aleina menjauh

Kadang Langit, Salma, dan juga Fatih memperingatkan Alde. Dan dua hari kemudian Langit juga Salma sedang berada di teras kosan Aleina menemani Aleina yang sedang nugas

"Anteng bener sih neng kitanya dianggurin"

"Iye yak kita kaya orang ketiga diantara hubungan lo sama tugas lo itu Na"

Aleina menghentikan tulisannya dan mesem mesem

"Sorry gais daripada gue jadi kacang sementara lo pada pacaran"

"Pemikirannya sedangkal ini si Nana Ck ck"

Ketika Aleina akan membawa cemilan untuk ketiganya, dia meninggalkan handphonenya di meja teras dan berdenting 'ting' dan terlihat ada pesan. Salma dan Langit seolah mengerti, mereka langsung mengintip apa isi pesannya

Lo pake pelet apa sampe Alde gabisa jauh dari lo? Cara lo ngejauh kurang! Kalo lo masih sayang sama Alde, mundur sejauh jauhnya dari kehidupan dia. Let's make a deal baby

Pesan itu membuat Salma dan Langit berang. Dan Aleina datang tetapi suasananya menjadi tegang

"Kenapa dah? Kalian abis setor dosa yak? Kek kaget gitu"

Salma langsung menjambak rambut Nana

"Itu mulut kagak disekolahin yak!"

"Aduh! KDRT lo ah, ya abisan lo pada diem dieman kek ketangkep basah gitu"

"Dangkal pikiran lo! Harus dicuci otaknya dia keknya yang biar bener dikit"

Langit menoyor pipi Aleina dan Salma mengangguk menyetujui. Aleina hanya nyengir kuda, dan mereka pun ngobrol flashback semasa SMA. Tapi ketika Aleina membuka handphonenya sepertinya dia membuka chat itu, mukanya sempat terkejut namun ia langsung membalikkan handphonenya dan menutupinya dengan senyum. Langit dan Salma tak habis pikir dengan kelakuan sobatnya yang satu ini

"Na" seru Langit sembari membetulkan posisi duduknya

"Hmm?"

"Lo bahagia ngga sih?"

"Hah?"

"Ya lo bahagia ngga sih sama hidup lo yang sekarang?"

Aleina tampak berpikir dan tak lama ia mengangguk

"Bahagia gue selama keluarga gue baik baik aja gue mah bahagia"

"Tapi gue ngga liat lo bahagia Na"

Penuturan Salma membuat Aleina bungkam dan ia menoleh ke arah Salma

"Kok lo mikir gitu?"

"Ya feeling Na, kita kenal bukan  setaun dua taun yee"

Aleina membuang muka

"Ehh Sal, lo masih inget bang Adit ngga?"

"Inget lah si jail gada dua"

Salma tau bahwa Aleina sedang mengalihkan pembicaraan dan Langit juga Salma cukup mengerti dengan keadaan Aleina yang tersudut

"Dia balik kemaren"

"Sumpah lo?"

"Iyaa parah ngga sih lost contact sama gue tiba tiba datang lagi"

"Makin gans keknya yaa duhh ga kebayang gue"

Khayalan Salma hancur ketika Langit meraup muka Salma

HOPE(less)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang