HOPE(less)

BAB 3

Alde POV

Setelah dapet pengumuman kalo bakalan ada pemecahan kelas, gue melipir bentar ke rooftop yang jaraknya lumayan deket dengan perpustakaan. Ketika lonceng masuk udah bunyi, di lorong ketika gue jalan gue liat dua gadis yang satu semangat banget buat cerita yang satu sepertinya hanya mencoba merespon temennya dengan paksaan. Loh, kenapa gue jadi sok tau gini anjir

Ketika gue melewati mereka, gue ngeliat temennya yang mencoba merespon seadanya, eh tiba tiba dia juga liat gue

"Aku ingin melindunginya"

Oh whatt??? Apa yang barusan hati gue omongin, kenapa tiba tiba kaya gitu? Dan sejak kapan gue jadi selembut memanggil "aku?"

✨✨✨

Author POV

Ketika dia sadar dari keterkejutannya, dia langsung menuju kelasnya yang langsung disambut oleh sang kekasih. Ternyata dikelasnya pun jamkos karena ternyata diadakan rapat guru.

"Sayang" diva mengapit tangan alde
Alde tak menjawab karena masih asik dengan pikirannya. Menyadari itu, Diva tak tinggal diam dan dia langsung menusuk nusuk pipi Alde yang membuat empunya tersadar. Dengan alis satu terangkat seolah berkata 'kenapa?' tapi tiba tiba diva merajuk "kamu kenapa sih? Daritadi dipanggilin juga"

Belum sempat alde menjawab, kedua curut siapalagi kalo bukan Rico dan Ilham

"Elaah pada ngapa sih lo pada? Si Diva kenapa al?" Tanya rico baru mendaratkan pantatnya di kursinya

"Temen lo tuh, daritadi gue ajak ngomong ga nyaut nyaut" diva menjawab sembari melipat tangan didadanya

"Kenapa coy?" Kini ilham yang sedaritadi fokus ke gamenya bersuara

"Gapapa gue" alde menjawab sekenanya

"Najis njing kaya cewe kalo ditanya kenapa jawabannya gapapa" rico menoyor kepala alde yang dibalas tonjokan dilengannya

Keesokannya, pemecahan kelas dimulai dan Alde yang tau itu langsung mencari kelas yang tertera namanya. Ketika memasuki kelas itu, responnya berbeda beda seperti biasa cewek cewek kejatohan durian runtuh bisa sekelas dengan si Hangat dari Kahyangan 'katanya' dan yang lainnya menerima dia dengan tangan terbuka. Karena memang Alde anaknya supel dia mudah banget buat kenal dan dia memilih sebangku dengan lelaki yang bernama Langit Wibawa. Dan ketika dia sedang mempersiapkan bukunya untuk belajar tambahan hari pertama ini, tiba tiba ada dua gadis yang baru masuk kelas seketika
"ITUKAAN" gumam hatinya
Yups dia bener matanya ia kerjapkan beberapa kali, gadis itu ya gadis itu yang ia temukan kemarin yang sukses membuat dia kepikiran setengah mampus.

Kalian bisa panggil Alde lebay, tapi untuk karakter dia yang tak pernah ingin mencampuri urusan orang lain tiba tiba tanpa aba aba dan ga pernah juga liat itu cewek selama hampir 3 tahun dia di SMA itu tapi mengapa sekali lihat ada rasa dia ingin melindunginya. Mengapa rasa itu tak pernah muncul ketika dia bersama diva yang seharusnya berhak mendapatkan rasa perlindungan tulus dari Alde? Mengapa? Ada apa dengan gadis itu? Dan ada garis takdir apa yang menghubungkan hati Alde untuk berkata seperti itu? Pikiran itu mulai lagi berputar di sekitaran kepalanyaa