BAB 6

181 8 0
                                    

Sebulan setelah diadakannya kelas tambahan, Diva merasa Alde semakin jauh dan semakin sibuk. Dan Alde merasa kekasihnya sering merajuk, Minggu pagi dia datang kerumah Diva

"Pagi sayang" sapa Alde

"Hmm"

"Lho kok gitu jawabnya"

"Semenjak kelas tambahan kamu makin sibuk dan weekend buat aku nya gak ada"

"Iya maaf, kamu tau kan ujian berapa lama lagi? Bukan waktunya main main" jawaban Alde terlihat lebih santai dan Diva yang mendengar jawaban Alde terlihat kesal
"Iya aku tau tapi kan..."
Belum sempat Diva mengomel Alde menyela

"Aku kesini buat ngajakin kamu jalan, bukan buat berantem"
Akhirnya Diva pun mengalah dan langsung menaiki motor Alde.

Alde membawa Diva ke mall, dan membawa Diva makan. Ketika pukul 1, dia kelupaan sesuatu

"Div aku lupa"

"Lupa apa sayang?"

"Aku jam 2 ada kerja kelompok"
Diva tak menjawab sama sekali, dan Alde langsung memegang tangan kekasihnya

"Sayang please, kita udah obrolin ini tadi"
Alde yang tak mendapat respon pun langsung berdiri

"Maaf banget, aku tinggalin kamu gapapa kan? Aku bakalan telat banget soalnya"

"Al kamu tega?"

"Sekali ini aja div, sorry"

"Yaudah hati hati"

Akhirnya Alde langsung ke parkiran dan langsung menuju ke kediaman Salma yang telah di shareloc di multichat kelompoknya

Ketika dijalan, terlihat gadis yang sedang menunggu angkutan umum ketika semakin dekat ternyata itu Aleina

"Le" Alde berhenti tepat dihadapan Nana dan membuka helm nya

"Eh lo al"

"Iya, lo kenapa disini?"

"Iya nih daritadi nunggu angkutan umum gaada yang lewat"

"Lah, lo gatau?"

"Gatau apaan?"

"Angkutan umum hari ini mogok tau"

"Yah pantesan sampe fir'aun beli cilok juga gabakalan dateng"

Alde terkekeh dengan perumpamaan Aleina. Dan ia langsung menyodorkan helm

"Ambil le"

"Engga ah gaenak"

"Enakin ae napa"

"Ih al gue serius"

"Gue juga serius, elah ini pegel ale"
Dan Aleina pun mengambil helm dan langsung naik motor Alde

Ketika sampai di rumah Salma, mereka langsung mengerjakan tugas dan memperdalam materi yang telah disampaikan gurunya. Dan ketika hari menunjukkan senjanya, mereka semua bubar dan ketika di garasi pun Langit, Nana, dan Alde siap siap pulang

"Lo balik sama Alde kan Na?" Tanya Salma

"Ngga, gue naik angkutan umum"
Dan seketika Alde menyeret Nana naik motornya

"Lo ga inget kan sekarang angkutan umum mogok"

Salma dan Langit terkekeh dengan dua temannya itu. Nana yang terlihat kesal dan mencebikkan bibirnya dan Alde dengan sikap keras kepalanya

Akhirnya mereka bertiga pulang, di persimpangan motor Langit dan Alde pun berpisah. Ketika ditengah jalan, ternyata Diva melihat mereka berdua dan langsung menghentikan motor Alde. Nana yang gamau dibawa bawa, langsung turun dan jalan kaki

"Dasar cewek perebut pacar orang"

Nana tak menghiraukan, tetapi langkahnya terhenti karena tangan Diva mencekalnya

"So banget si lo!"

"Please yah gue gatau apa apa, terserah kalian mau berantem apa enggak gue ga peduli gue mau pulang oke?"

Dan Diva tersulut emosinya langsung menjambak rambut Nana yang membuat sang empunya mengaduh. Dan Alde yang melihat itupun langsung melerai

"Kamu apa apaan si?" Tak sadar Alde meninggikan suaranya

"Kamu yang apa apaan, kamu ninggalin aku sendirian ternyata sekarang sama dia" Diva menunjuk Nana

"Kita kerkom doang, apaan sih"

"Kamu yang apa apaan kok bela dia sih"

"Lho ya ngga ngebela, emang dia gak salah kok"

Nana pun mulai meninggalkan pasangan yang sedang beradu argumen ini.

Dan Alde pun membawa Diva ke suatu tempat yang sepi agar tak menjadi tontonan publik.

"Turunin aku Al"

"No div"

"Turunin aku!"

Dan Alde pun meminggirkan motornya

"Sebegitu berartinya Nana buat kamu Al?" Suara Diva mulai bergetar

"Jangan bawa bawa dia coba div"

"Kenapa? Kenapa kamu menghindar?"

"Enggak, aku gak menghindar div. Kamu kenapa kekanak kanakan gini"

"Setiap aku minta waktu kamu, kamu selalu gabisa. Apa aku salah minta waktu pacar aku sendiri?"

"Ngga ada yang salah kalo waktunya tepat div"

"Berubah kamu Al"

"Div jalan kita masih panjang, aku gamau terjebak sama masalah masalah ini. Aturan kalo kita dalam hubungan dalam kondisi yang mau ujian, harusnya kita harus saling support bukan gini div. Jujur sebenernya aku capek, kamu selalu bergantung. Fine, kamu cewek tapi kalo terlalu bergantung aku gak bisa div. Sorry kalo kamu ga nyaman aku ngomong kaya gini, kita udahan ya? Inget div, nggak semua orang bisa menjadi sandaran terus terusan. Berdirilah dipijakan kamu sendiri, semoga kamu bisa dapat yang lebih baik dari aku ya"

"Tapi al"

"Sorry div"

Dan Alde pun mengantarkan Diva ke rumahnya dan pamit. Karena dia berprinsip meskipun Diva sudah tak bersamanya sudah sepatutnya laki laki tak meninggalkan tanggung jawabnya

Alde menuju tempat tadi mereka bertengkar ketika ada Nana. Dan dia menyusuri dan mencari Nana
Gotcha!
Akhirnya dia menemuka Aleina

"Ale"
Dan Aleina pun menoleh

"Eh al kok disini"
Alde pun turun dari motornya

"Sorry le"

"It's ok"

"Gak bisa, gue gak enak banget sama lo"

"Al sans kali gue oke kok"

"Pulang sama gue ya?"

"Enggak ah gaenak sama diva ntar"

"Gue udah selesai"

"Al jangan gila" seru Nana

"Gue waras le"
Nana mendengus dan Alde terkekeh

"Emang udah dari lama sebenernya gue pengen udahan"

"Bukan gara gara gue kan?"

Alde merasa gemas dengan tingkah Nana langsung mengacak rambut Nana

"Bukan, ayo ah pulang udah maghrib ini
Dan Nana pun langsung menaiki motor Alde.

Ketika ditengah jalan, hati Nana mencelos melihat dua insan yang sedang bermesraan dan ketika itu pula Alde berbicara

"Gila ya Le ortu jaman sekarang, mesra mesraannya gamau ngalahin anak muda"

Nana bungkam
Engga gitu Al

HOPE(less)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang