BAB 11

113 6 0
                                    

Alde POV

Diva is calling..

Gue baru liat notif di handphone gue itu siapa, ternyata Diva. Karena gue gamau merusak suasana dengan Ale, gue ga angkat dan mensilent handphone gue

"Ayoo"

Genggaman tangan gue di tangan Ale semakin tertaut, dan gue mulai menyusul temen temen gue yang mulai memilih baju dan oleh oleh khas jogja

Gue seneng ngeliat Ale selama beberapa hari terakhir ini, selain gue bisa liat senyuman bahagianya gue bisa lebih deket dan mengenali sosok dia. Buat kejadian tadi di candi juga itu diluar nalar gue, kenapa diluar nalar? Karena sebenarnya gue masih meraba raba perasaan apa yang gue miliki buat Ale dan gue gamau gegabah dengan mengambil langkah. Tapi gue marah dengan apa jawaban Ale tadi, gue cuma kaget dan gue menyadari satu hal sebelum gue tau pasti apa yang gue rasa dan membuat Ale percaya sama gue, gue gaboleh gegabah untuk yang kedua kalinya Sorry really sorry Ale

"Al" panggil si kunyuk Rico membuyarkan lamunan gue

"Apaan si?"

"Dari tadi dipanggil lo gembel, eh malah asikan ngelamun si Nana nyariin lo tuh"

Dan gue langsung meninggalkan Rico dan menuju Ale

"Darimana?"

"Ga dari mana mana, gue didepan tadi"

Dan Ale hanya mengangguk dan memilihkan gue kaos

"Coba deh Al"

"Siap ndoro"

Dan gue mencobanya, gue suka pilihan Ale. Sederhana, simple, she's different

"Gue ini satu ya Al"

Selonong si Langit dari gua hantu ini menyerahkan bajunya ke gue ketika gue mau bayar baju pilihan Ale

"Eh si kunyuk, bayar sendiri kenapa"

"Eh bang gaboleh gitu pamali, mau gue restuin ga sama si Nana?"

"Eh kok lo ngomong gitu?"

"Gue ada dipihak lo, santuy" bisik Langit
"Jadi bayarin baju gue ya nyet, gue tunggu didepan"

"Ehh si dugong, ujung ujungnya tetep minta dibayarin"

Langit menoleh dan hanya menunjukan deretan giginya tanpa rasa bersalah

Setelah gue gabung lagi sama kelima kutilQ ini, gue jalan jalan lagi dan disana ada yang menjual gantungan dream catcher yang menarik perhatian gue. Gue langsung menuju penjual itu dan gue memilih yang berwarna hitam, elegan Ale banget

Gue menyusul langkah mereka dan pas banget Ale lagi fokus ke handphonenya sehingga dia agak tertinggal dengan temen gue yang lain. Gue menggoyang goyangkan dream catcher tersebut didepan mukanya

"Apaan itu?" Tanya dia setelah mendongak

"Dream catcher, buat lo"

"Lah, buat apa? Tapi lucu sih"

Gue mengacak rambutnya

"Kata orang orang mah dream catcher bisa bantu menepis mimpi buruk, semoga lo selalu bahagia le ngga ada lagi yang bikin lo sedih. Bahagia terus Alee"

Gue menggenggam tangannya, dan dia langsung menggoyang goyangkan tangan gue

"Tengkyu Al"

Dan kita langsung bergabung dengan yang lainnya, setelah makan kita balik ke villa. Sampe kamar, gue langsung rebahan dan cek handphone

Diva 5 missed call

Dan ternyata dia line gue

Diva Dwi A :
Al, tolongin gue

Gue sempat aneh, masalahnya setelah putus gue jarang kontekan lagi. Dan gue langsung menelfonnya

"Div, sorry hp gue tadi di silent"

"Al, tolong al gue takut"
..

"Al"
..

✨✨✨

Author POV

Setelah mendapatkan telfon dari Diva, Alde langsung mengepak barangnya dan memesan tiket flight tengah malem. Ketika dia sedang mengenakan jaketnya, Langit masuk ke kamar

"Mau kemane bro?"

"Gue titip Ale ya, gue harus balik. Diva butuh gue"

"Jam segini bro? Udah malem, gabisa besok aja? Kita balik bareng deh gimana?"

"Duh gabisa, lagian gue udah pesen tiket pesawat. Have fun santai aja kalian disini, gue balik ye bro"

Ketika Alde membawa tas ranselnya, Langit menhannya dan membuat Alde menoleh

"Gue gatau masalah lo atau diva apa, tapi gue harap hati Nana lo jaga ya"

Langit mengucapkannya dengan tulus dan penuh arti

Alde shock mendengar tuturan Langit lalu ia mengangguk dan pamit yang dibalas anggukan oleh Langit

Karena Alde pergi mereka sudah pada tidur, jadi ia berencana pamit di multichat saja. Ia langsung menuju bandara untuk mengejar waktu flightnya

✨✨✨

Pagi pagi sekali Nana bangun, dan ia langsung tersenyum mengingat perlakuan Alde semalam. Dan ia langsung ke kamar mandi dan langsung menunaikan shalat shubuh. Setelah shalat, ia menyibakan gorden kamarnya dan menghirup udara jogja di pagi hari. Dan ketika ia sedang memandangi langit, handphonenya bergetar menandakan notifikasi yang masuk

Lil'Monkey (6)

Alde Risyad U
Guys, sorry ga pamit. Gue balik duluan, gue ngejar flight tengah malem tadi. Have fun guys!

Aleina mengerutkan kening, Alde kemana

Aleina Putri D
Lah, lo kenapa balik duluan?

Alde Risyad U
Gue harus nemenin Diva Le, lo have fun ya

Rico Andrean
Ih si kutu mah gitu, masa Nana doang yang lo bilang have fun


Balasan dari Alde membuat Aleina tertohok. Dia diam, dan langsung menyimpan handphonenya di atas nakas. Ketika dia keluar kamar, Langit menyambut Aleina yang sedang duduk dikursi ruang tv

"Morning Na"

"Morning, tumben lo udeh bangun?"

"Elah, bangun pagi salah bangun siang salah. Di komen mulu sama lo, heran"

Nana nyengir, dan dia langsung menuju dapur

"Everything will be fine Na" kata kata Langit sontak membuat Nana terdiam, dan Nana langsung menoleh

"Maksud lo?"

"Ya everything will be fine aje Na, gausah khawatir"

Dan Nana hanya menganggukan kepalanya dan langsung menuju dapur. Dia memasak dengan pikiran kalut

Ada apa dengan Diva?
Mengapa Alde sebegitu khawatirnya?
Lo kenapa Al?

HOPE(less)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang