BAB 58

101 2 0
                                    

Hari makin hari Alde dan Aleina disibukkan menjadi pasangan LDR dan terbagi fokus antara hubungannya dengan hubungan teman temannya. Gila! Aleina pikir karena tiba tiba teman temannya entah mendapat pencerahan darimana akan melangkah membawa hubungan mereka ke arah yang lebih serius. Seperti Fatih dan juga Diva yang kemarin terbang menuju Inggris untuk meminta restu kedua orang tua Fatih dan begitupun Rico yang tiba tiba datang dengan undangan tunangannya.

Seperti sekarang ini mereka melakukan Facetime full team ditambah Fatih dan Diva yang bergabung. Ohoho tentu sjaa Alde dan Aleina terpisah sementara mereka pada bedua bedua Ck

"So gimana bro? Lancar?" Pancing Langit pada Fatih

Fatih tersenyum dan melihat Diva lalu mengangguk melihat kembali layar
"So far so good, tinggal nunggu nyebar undangan nih gamau ketinggalan si kodok atu"

"Weyyy saenakna wae manggil w kodok" Rico protes mengundang tawa seluruhnya

"Lo kok bisa sih serius?" Tanya Aleina pada Rico yang mengundang tawa geli dari yang lainnya

"Ihh gue mah serius dari dulu juga kalian aja yang pada gabuka mata nyesel kaaan kaaan"

Aleina dan Salma kompak memutar matanya malas

"So calon manten kita ini gimana nih? Jauhan bentaran aja keknya haraam gituyaa?" Ucap Alde

"hoho ini juga seharian doang dibolehin keluar sad banget guee"

Omongan Langit yang mengundang begidik ngeri dari teman temannya
"Idih bucin" Aleina mencibir

"Dih bucin teriak bucin" seloroh Salma yang mengundang kekehan semua terkecuali Aleina yang cemberut

Mereka larut dalam obrolan obrolan mengenai hubungan masing masing dan dresscode yang harus mereka pake di tunangan Rico yang sebentar lagi, juga membantu proses nikahan Salma Langit dan tunangan Fatih juga Diva. Aleina selalu tampak antusias yang mengundang kekaguman Alde.

Setelah mematikan facetime, Alde menelfon

"Hai"

"Haii kenapa? Baru juga selesai facetime"

"Gapapa kali kan itu sama mereka, berdua kan beda"

Aleina terkekeh
"Terserah kamuu"

Alde senyum
"Ale"

"Yap?"

"I miss you"

"Balik sini"

"Ck gasadar ya mbaknya kan saya lagi nyelesaiin proyek kantor mbaknya"

"Hihii semangat sayang"

Ugh.

Panggilan sayang masih jarang terlontar dari bibir Aleina yang mengundang debaran jantung Alde

"Aku besok mau nemenin si Sasal fitting"

"Okay, jangan capek capek sayang. Wait ya bentar lagi kamu yang fitting"

Blush.
Pipi Aleina merona

"Halloo anybody there?"

"I'm here"

"Kenapa?"

"Enggak"

"Yaudah, tidur ya good night baby sleep well"

"Yaaa you too"

Aleina terkadang resah dengan hubungannya. Iya memang dia mengakui kemarin kemarin dia yang trauma dan masih tidak mau terburu buru tapi melihat teman temannya menyeriuskan hubungan mereka dengan prilaku bukan hanya omongan membuat Aleina terkadang iri. Aish Aleina merutuk pikirannya, dia mematikan lampu dan bersiap untuk tidur.

HOPE(less)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang