Alde menelfon Adit dan beberapa jam kemudian dia datang bersama ayah juga bundanya. Sang ayah melayangkan tamparan untuk Alde
"Berhenti berada didekat anak saya"
Alde tertegun begitu juga dengan Adit
"Ayah tenang"
"Ayah ga bisa tenang dengan membiarkan dia bersama dengan Nana"
Alde menarik napas dan ia menyalami kedua tangan orang tua Aleina
"Maaf Tante, Om. Alde lalai menjadi orang yang kalian percaya. Alde menyesal, Alde akan melakukan apa yang om perintahkan, tapi bisakah Al berada disamping Ale sampai ia sadar?"
"Kau ini..."
Belum sempat Naren berbicara, Alde menyela
"Maaf, maaf banget om bukan Al ngga sopan tapi Al mau nyelesein ini dengan baik baik. Ale sama Al memulai hubungan ini baik baik, biar sekarang Al pergi dari hidup Ale pun baik baik"
Ana, sang Bunda mengelus lengan suaminya membantu meredakan kemarahan. Sementara Adit berkacak pinggang melihat sang Ayah, padahal kalo dia tau seandainya ini bukan keasalahan Alde 100%
"Baik, tapi kau tak boleh mendekat ke ruangan ini. Jauh jauhlah"
Alde mendongak
"Iya om"Alde balik badan, matanya mulai mengabur dan air matanya menetes Maafin gue Le, semesta tau gue sayang sama lo
Dia menunggu di ruang tunggu dekat lobby, biarkan dia menunggu disana daripada dia tak berada disana samasekali. Langit datang dan melihat Alde yang setia menunggu Aleina sadar
Tiga hari kemudian, Aleina sadar dan Adit memberitahunya. Langit dan Alde bangkit dari tempat duduknya, Alde langsung berlari dan Adit juga Langit berada dibelakangnya. Alde tak diperbolehkan masuk, Adit sudah membujuk sang ayah namun nihil ayahnya yang sangat keras untuk keputusannya
Langit masuk dengan Adit. Aleina sedang diberi buah oleh Bundanya
"Gimana Na keadaan lo?"
"So far so good Lang"
Aleina tersenyum, sang Bunda mundur untuk memberi ruang bicara.
"Lo harus sehat ya Na, jangan buat orang lain khawatir lagi. Jaga kesehatan lo, bahagia lagi, ketawa lagi sama lil monkey"Aleina mengangguk
"Makasih Lang, abang gueee inii""Ck! Cepet sembuh ye, gue keluar dulu Na"
Langit pamit dan menyusul Alde yang berada diluar
"Sans bro, dia udah baik baik aja. Semua pesan lo udah gue sampein"
"Thanks Lang"
"Terus fight sampe bokapnya luluh lagi Al"
Seandainya lo tau Lang, bokapnya udah nyuruh gue pergi
Langit pamit, dan Alde masuk ke ruangan Fatih yang sekarang keadaannya jauh lebih baik. Dia sendirian seperti biasa
"Eh bro"
Alde tersenyum dan duduk didekat ranjang
"Gue titip Ale ya Tih"
Fatih mengernyit
"Maksud lo?""Gue titip dia, gue yakin lo mampu jagain dia. Sorry kalo permintaan gue ini tiba tiba, tapi gue mohon lo jagain dia buat gue ya?"
"Al sumpah lo kenapa?"
"Gue ngga bodoh, gue ngga buta buat tau kalo lo ada hati sama Ale. Gue titip dia sama lo, seenggaknya gue ngga perlu khawatir karena dia berada di tangan yang tepat"
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE(less)
RomanceAleina Putri Diredja, cewek cantik yang sering dipanggil nana juga anak ceria yang selalu mampu menjadi moodbooster untuk siapapun yang melihat dia tersenyum hangat, tiba tiba sirna seketika berubah menjadi pendiam, dingin, dan suram. Alde Risyad U...