BAB 57

72 3 0
                                    

Aleina memasak untuk Alde karena daritadi dia terus menerus merengek meminta makanan. Dan dua jam kemudian Aleina bersikeras mau mengantar Alde sampe bawah, dan ketika mau menuju lift terdengar ribut ribut kecil dan itu adalah Fatih dan Diva.

"Jangan marah Div"

"Gue nyoba buat ngga marah, tapi gue juga manusia. Tadi dengan jelas lo bilang kalo misalnya lo mau bahagiain Aleina. Gue juga masih ada hati sama Alde tapi ketika malem itu lo bilang buat kita nyoba gue nyoba ngalihin semuanya ke elo tapi..."

Diva menghapus air matanya kasar, Alde menahan Aleina dan memilih mendengar dibalik pilar. Terlihat Fatih mencoba menghapus air mata Diva namun Diva menolak

"Stop! Stop bikin gue ngarep lebih Tih"

Fatih menggeleng

"Give me a chance buat ngejelasin, tadi gue ngomong gitu karena emang gue gaterima dengan kelakuan Alde. Tapi tadi si Al langsung marah kan? Sorry kalo lo denger semuanya, gue juga ngga mau buat lo sakit Div, lo jadi tanggungjawab gue sekarang. Don't cry"

Fatih merengkuh Diva meskipun Diva memberontak. Dan Aleina bergegas menuju mereka berdua, dia merasa menyesal telah menjadi penghalang. Diva langsung melepaskan pelukan dan Aleina langsung memeluk Diva erat

"Sorry"

Diva masih bergeming

"Sorry kalo selama ini gue menjadi halangan buat kalian, sorry hubungan gue sama Alde menjadi halangan terbesar. Div lo berhak bahagia, maafin gue hiks hiks"

Diva membalas pelukan Aleina tak kalah erat, dia menumpahkan semua kesakitannya dipundak Aleina. Siapa yang menyangka ternyata Fatih mampu mengambil hatinya yang dibawa Alde

Diva melepaskan pelukannya dan dia menghapus air mata Aleina

"Lo balik sama si Al?"

Aleina tersenyum dan mengangguk, Diva tak memungkiri kelegaan yang luar biasa. Fatih melangkah mendekat dan merentangkan pelukannya untuk Diva

"Come"

Diva setengah berlari dan menubruk Fatih dan memeluknya sangat erat

"Can we start again?"

Diva mengangguk dan Fatih terkekeh dia mengusap air mata Diva dan membereskan anak rambut yang berantakan

"Always beside me baby girl, i wanna be your soulmate"

Fatih merenggangkan pelukan dan dia membawa sesuatu dari jasnya

"Please be mine? I mean become Mrs. Firdaus can you?"

Semuanya terkesiap. Alde tertinggal langkah, dia mendekat ke arah Aleina dan merengkuh pinggang gadisnya ini

Diva mengangguk dan mereka berpelukkan lagi.

Setelah acara drama tadi sebenarnya Diva akan ke apartemen temannya yang disusul Fatih namun pertengkaran tak bisa dihindari dan ternyata apartemen itu satu tempat dengan apartemen Aleina. Alde dan Aleina ikut senang dengan keseriusan temannya itu. Mereka sekarang berada di coffe shop dan Alde enggan melepas pegangan tangannya dari tangan Aleina

"Parah sih kalian engga bilang bilang kalo kalian terlibat cinta"

"Boro Na mau cerita, lo aja kek gitu serem hiii"

Aleina mendelik ke arah Langit yang disambut tawa

"Hih yoi gue juga ogah ngomong sama si Al, so dingin males lah guee"

Aleina dan Alde memutar bola matanya. Setidaknya jauh didalam lubuk hati Fatih dan Diva lega karena sifat asli Alde dan Aleina kembali.

Dua hari setelahnya Alde mereka bekerja seperti biasa, dan Aleina pun ikut turun membantu menata dan berdiskusi bangunan dengan kekasihnya ini. Memang mereka profesional Fatih dengan Aleina dan Diva dengan Alde membuat mereka saling nyambung dan membantu satu sama lain.

HOPE(less)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang