BAB 24

88 3 0
                                    

Hari Minggu tiba, dan baik Alde dan Aleina pamit kembali untuk menuju Bandung. Dan keesokan harinya, di semester mereka yang baru seluruh mahasiswa yang mengikuti himpunan dikumpulkan di lapangan. Ternyata Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) mengadakan camping untuk seluruh himpunan di seluruh jurusan yang rutin diadakan setiap tahunnya untuk menyambut anggota baru.

Baik Alde dan Aleina keduanya sama sama sibuk di himpunan masing masing. Dan tak jarang mereka menjadi susah untuk bertemu, ketika yang satu waktunya kosong yang satunya sibuk selalu seperti itu. Atau terkadang mereka memaksakan ketemu hanya di kantin, keduanya pun selalu pulang larut malam sehingga untuk bertemu sebentar saja rasanya tak bisa.

Sampe hari dimana camping itu akan dilakukan seminggu lagi dan seluruh persiapan semakin dimatangkan. Aleina yang pada saat itu sudah mau pulang, kakak tingkatnya yaitu Kak Alif memanggil

"Na"

Aleina menoleh "iya kak?"

"Pulang sama gue aja, ini udah malem banget lagian"

"Gapapa kak gue bisa sendiri kok"

"Lo cewek Na, gabisa pulang sendirian malem malem gini. Udah gue anterin"

Alhasil Aleina menuruti kakak tingkatnya ini. Ketika sampai di kosan, Aleina terkejut dengan kehadiran Alde yang berada di depan terasnya dan pada saat itu pula Kak Alif langsung pamit

"Al" Aleina akan memegang lengan Alde, tetapi Alde mundur selangkah

"Gue kesini awalnya mau benerin hubungan kita yang kemaren kemaren merenggang. Eh ternyata lo ada yang baru"

"Al, ngga kaya gitu. Tadi tuh..."

"Gue balik"

Aleina tahu jika dijelaskan pun Alde tak akan mau dengar. Untuk sementara ini biarkan dia terfokus akan persiapan camping

Keesokannya Aleina dan Alde tak saling tegur sapa. Dan mereka semua dikumpulkan lagi di lapangan untuk pemberitahuan panitia campuran dalam artian panitia dari seluruh himpunan akan dipilih secara random

"Dan untuk divisi Acara dipegang oleh Alde dari himpunan Tekhnik Sipil, Ratna dari himpunan Manajemen, Reno dari himpunan Elektro, dan Aleina dari himpunan Administrasi Negara"

Mampus! Keduanya membatin. Kenapa dipersatukan ketika keadaannya seperti ini?

Ketika mereka berempat harus membuat rundown acara baik Aleina dan Alde sama sama berlagak seperti yang tak kenal. Mengapa Aleina ikut ikutan marah? Karena ia sudah beberapa kali menjelaskan kepada Alde tetapi Alde masih keukeuh dengan marahnya yang membuat Aleina benar benar kehabisan cara. Dan hari demi hari ketika h-2 fiksasi keseluruhan termasuk rundown acara Aleina merasa tubuhnya tidak enak apalagi dari tadi malam flu sudah melanda dirinya

"Na, ini gimana lo udah tanya Kak Bagus masalah rundown?" Tanya Reno

"Udah kok hatchiiimmmm"

"Na lo flu gitu, oke kan? Apa mau pulang? Istirahatin dulu aja"

Aleina menggeleng "gapapa gue"

"Ck! Keras Kepala"
Alde menggumam dan terus melanjutkan pekerjaannya

Dan ketika hari H ternyata sakitnya Aleina semakin menjadi. Namun ia tetap harus mengikuti, Alde melihat Aleina kedinginan Shit! Dia tak bisa tak peduli seperti ini Alde mengacak rambut frustasi

Ketika semua anak acara harus memantau acara dan dibagi setiap spot mereka dibagi walkie talkie dan saling memonitor keadaan dan menghentikan jika acara melebihi rundown. Dan tak jarang ketika memonitor Aleina bersin bersin sampai terdengar di walkie talkie

HOPE(less)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang