BAB 60

156 2 0
                                    

Keesokannya, setelah semalam dilalui mereka dengan haru biru Alde mengajak Aleina jalan jalan soalnya kebetulan di esok harinya Alde harus kembali ke Singapore dimana kerjaan sudah menunggunya. Dia punya target untuk menyelesaikan proyek kantor calon istrinya itu ihiyyy calon istri ketika mereka menikah dan Aleina belum mengetahui hal itu.

Aleina sekarang berada dimobil dengan Alde yang sedang sibuk memainkan handphone sedari tadi sekretarisnya mengirimkan email banyak sekali yang harus dia tinjau. Sampai ada elusan ditangannya, ya dari tunangannya

"Hei you busy today? Sorry malah aku ngajak keluar"

"No no no, lagi ngecek email doang kok. Lagian besok kamu harus pulang, cepet pulang lagii"

Aleina menyandarkan kepalanya ke bahu Alde yang sedang menyetir sementara tangan Alde bertautan yang dibawa ke pangkuan Alde.

Alde membawa Aleina ke daerah dataran tinggi which is disana dingin dan disana ada balon udara yang belakangan ini Aleina sangat ingin kesana. Dan ketika turun Aleina sangat excited dan tak segan memeluk Alde sebagai ungkapan terimakasihnya.

Dan ketika balon sudah mengudara Aleina begitu senang yang mengundang ulasan senyum dari Alde. Alde memeluk bahu Aleina dari belakang

"Aku udah bilang belum sih?"

Aleina melirik Alde
"Bilang apa?"

"Terimakasih sayang"

"Terimakasih untuk?"

"Terimakasih sudah mau menjadi life partner aku buat selama ini dan buat selamanya. Terimakasih atas semua juang yang udah kamu lakuin, aku udah ngga tau lagi kalo aku ngga ketemu kamu aku gimana jadinya. Takdir Tuhan indah, sangat indah Ale. Maaf kalo aku pernah menjadi alasan kamu menangis"

Aleina berbalik dan memegang tangan Alde

"No baby, it's not just me tapi ini tentang kita. Terimakasih juga udah berani mengambil langkah ini untuk hubungan kita. Terimakasih telah gentle bertemu dengan ayah, thankyou for always being you. I love you my fiance"

Alde hanya tersenyum dan menarik Aleina kedalam pelukannya. Di ketinggian yang entah seberapa tinggi ini, Alde mengudarakan harapannya bersama sang calon istrinya ini untuk hidup kedepannya.

Dan esok harinya Aleina dan Alde mengundang banyak perhatian dari kedua keluarganya. Bagaimana tidak sementara persiapan pernikahan akan dilakukan mereka keukeuh ingin bekerja. Aleina pun mengantarkan Alde ke bandara dengan stelan kantornya. Dan ketika akan berangkat, Alde berdiri dan memeluk Aleina

"Jaga kesehatan sayang, jangan terlalu capek oke? Kita bertemu nanti menuju hari H ya?"

Aleina mendelik

"Kok lama sih?"

Alde meringis
"Kan aku banyak kerjaan disana, sebentar doang sayang abis itu kita barengan terus"

Aleina malah cemberut yang mengundang kekehan Alde

"Sebentar aja sayang, jangan coba lirik lirik yang lain ya darl"

"No! Kamu kali yang matanya harus dijaga"

Dan pesawat Alde sebentar lagi akan take off yang membuat akhirnya Aleina mengalah

"Oke, kamu juga jangan terlalu memforsir. Jangan sampe lost contact ya"

Alde mengangguk dan memeluk juga mengecup kepala Aleina
"Seeyou baby, i love you"

Alde memakai kacamatanya dan mulai melangkah dan Aleina pun tersenyum namun berat melepas Alde

"Al" teriak Aleina

HOPE(less)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang