BAB 31

78 3 0
                                    

Setelah kejadian Lisa yang melabrak Aleina tempo hari, membuat Aleina benar benar menjarak dari Alde. Untungnya dia bisa beralibi untuk fokus akan UTS dan Alde menerimanya.

Baik Lala ataupun Dion tidak mencium gerak gerik aneh dari Aleina. Mereka mengerjakan UTS dengan lancar, dan ketika terakhir mereka UTS Lala, Dion, juga Aleina menuju caffe untuk merayakan kepenatan mereka selama dua minggu otak mereka diperas

"Lo balik Na?" Tanya Dion yang sedang menikmati waffle pesanannya

"Ya balik lah libur juga lama kan?"

"Iya si, gue juga balik bentaran"

"Isshh gue di Bandung sendirian masa" si cerewet Lala mulai mendumel

Memang pasalnya Dion sama dengan Aleina sama sama anak rantau. Dion berasal dari Tangerang, dan memang hanya Lala yang asli domisili Bandung

"Lebay lo! Biasanya juga sendiri"

"Ya kan ntaran gue pen keluar gada temen"

"Elaah si cebong atu kek ditinggal ke luar angkasa aja ye Na?"

"Hooh ih alay"

Ketika mereka sibuk memojokkan Lala, datang Alde dari belakang. Alde tau keberadaan Nana dari Dion

"Hai Le, long time no see"

"Cielaaah bahasanyee" Dion meracau

Aleina hanya diam dan tersenyum risih, Lala mencium gelagat aneh dari Aleina

"Gue cabut duluan ye Na sama si tuyul, have fun holiday nya ya Al Na"
Sekarang Lala menarik tas Dion yang membuat Dion mengerti

Setelah mereka pergi, tinggal Alde dan Aleina yang berada disana. Aleina harus kuat, jangan sampe Lisa berbuat hal yang macem macem sama Alde

Aleina beranjak dan ditahan Alde
"Mau kemana?"

"Balik"

"Ya bareng lah"

"Engga usah gue bisa balik sendiri"

"Hei gue ada salah sama lo?"

Aleina menggeleng dan masih enggan melihat manik mata gue

"Liat gue Ale"

Aleina masih enggan melihat, dan Alde memegang kedua pipi dan mengarahkan wajah Aleina ke hadapannya

"Tell me something! Gue tau lo lagi ngga beres, bilang sama gue kek kenapa jangan biarin gue nebak, capek Le"

"Gue ngga minta lo nebak sampe lo capek Al"

"Yaudah, lo sekarang kenapa?"

Aleina masih diam dan Alde mengacak rambut frustasi Maafin gue Al

Aleina terus melangkah meninggalkan Alde. Namun tentu saja langkahnya tak sebesar milik Alde yang sekarang udah menyeret Aleina menuju tempat parkir, dan memaksa Aleina naik ke morornya

Setelah sampai didepan kosan Aleina, ketika Ale akan masuk tangannya ditahan Alde dan langsung dipeluk oleh Alde

"Lo jangan kaya gini Le, gue bingung harus kaya gimana. Dua minggu le, bahkan lebih lo udah kaya gini. Please take me back Ale"

Aleina yang mendengar penuturan Alde meneteskan air mata yang langsung dihapus cepat olehnya. Ketika pelukan dilonggarkan

"Lo balik kan? Bareng sama gue ya? Besok gue jemput"

Aleina masih diam, dan Alde pun mencium puncak kepala Aleina. Ketika Alde pergi, seketika itu pula handphonenya bergetar menandakan notifikasi masuk

HOPE(less)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang