BTW nih gais sorry kalo ke kalian ga dapet feelnya, tapi berharap banget kisah Alde dan Aleina ini nyampe ke hati kalian yaaa. Siapin hati kalian baik baik dari part by part menuju ending. Let's start read my story❤❤
Narendra yang akan keluar dari ruangan Aleina berpapasan dengan Alde yang sedang berdiri didekat ruangan anaknya ini. Percakapan mereka tempo lalu pun belum terselesaikan. Naren melangkah menuju Alde yang tampak masih belum merasakan kehadirannya
"Bisa bicara sebentar?"
Alde tersadar dari lamunannya, sejak kapan Om Naren disini?? Dia hanya mengangguk dan mengikuti langkah Narendra menuju luar rumah sakit
"Kau masih ingat permintaanku?"
"Tentu om saya mengingatnya"
Narendra menghela napas sejenak
"Aku melihat rekaman CCTV di rooftop saat kejadian kemarin, dan kau berada disana dengan putriku. Aku tahu kau berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan pesanku untuk jauh dari Aleina"
Alde masih tampak mendengarkan, dan Narendra melanjutkan
"Kau tak bodoh bukan bahwa aku tak akan mudah percaya dengan janjimu bahwa kau akan pergi dari kehidupan putriku?" Alde mengangguk
"Ya, aku mengutus orangku dan kau menepati janjimu. Tapi aku salah, ternyata kau melindungi putriku dari brengsek yang sudah masuk kedalam keluargaku. Mengapa kau menutupi hal itu?""Karena saya tau, orang yang om bilang brengsek itu telah merenggut kebahagiaan kalian dan masih menjadi luka untuk keluarga Diredja. Saya yang berada disamping Ale ketika dia merasa marah sekaligus sedih dalam waktu bersamaan. Saya rasa, saya lebih baik menyelesaikan ini diam diam tanpa keluarga om tahu kecuali Bang Adit. Namun ternyata, Frans semakin gencar dan nekat apalagi setelah saya melepas Ale"
Narendra mengangguk dan ia beranjak, namun sebelum pergi dia menepuk bahu Alde
"Apapun itu, maaf saya tidak menilai seluruh juangmu. Saya mengizinkanmu kembali"
Alde tersenyum lega dan dia mulai memiliki kesempatan lagi setidaknya. Namun, ketika dia akan menuju ruangan Aleina meskipun hanya diluar terdengar suara pintu kamar Aleina terbuka dan menampakkan sosok yang ia rindui. Keadaan Aleina yang harus memakai kruk membuat ia susah jalan. Alde mendekat dan membantu Aleina
"Long time no see Al" Aleina tersenyum
Alde tersenyum juga, dan dia menemani Aleina yang ingin berjalan jalan katanya. Sampai merrka di taman rumah sakit
"Gue merasa harus menyelesaikan ini"
Alde menoleh
"Menyelesaikan apa Le?"
"Frans"
Satu kata itu membuat Alde menghela napas berat
"Sorry"
"Lo yang bilang mau berjuang bareng sama gue Alde. Tapi lo milih semua jalan ini, lo ninggalin gue. Padahal lo lebih susah dari gue, lo lebih tertekan terlebih perintah ayah dan ancaman Lisa juga Frans diwaktu bersamaan. Tapi gue dengan bodohnya malah menyalahkan lo karena lo gamau berjuang. Lo mau bohong apalagi Al? Lo mau gue keliatan bodoh segimana lagi di mata lo Al?"
Air mata Aleina menetes dan ia menghapusnya kasar
"Kalo gue tau lo sesusah ini, gue gabakalan langsung terima aja ketika lo mau udahan sama gue karena gue pikir lo udah nyerah sama keadaan gue kalo gue tau lo gini gue bakalan sama lo Al, lo pernah bilang sama gue kalo lo gamau dibilang picik kan Al? Tapi lo sendiri yang nunjukkin kalo gue picik di mata lo"

KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE(less)
RomanceAleina Putri Diredja, cewek cantik yang sering dipanggil nana juga anak ceria yang selalu mampu menjadi moodbooster untuk siapapun yang melihat dia tersenyum hangat, tiba tiba sirna seketika berubah menjadi pendiam, dingin, dan suram. Alde Risyad U...