BAB 39

78 3 0
                                    

Semakin hari, baik Alde atau Aleina sama sama telah membaik. Meskipun banyak teror yang berdatangan kepada Aleina namun dia tetap tak menggubris selama sekitaran dia aman dan banyak yang melindungi.

Adit, beberapa hari lagi ia sudah kembali ke Indonesia. Aleina sangat sedih karena di hari kelulusan sang Abang dia tak bisa datang. Kini dia sedang di caffe bersama Alde setelah selesai video callan dengan abangnya juga ayah bundanya yang berada disana

"Cemberut mulu neng"

Aleina mendelik ke arah Alde yang membuat Alde terkekeh

"Udah kali marahnya tu muka ditekuk muluu"

"Abisan gue pengen kali ke Canada eh... Bentar bentar"

Aleina beranjak dari tempat duduknya dan Alde heran langsung mengikuti Aleina

"Kak Icha??"

Icha yang sedang memainkan handphone pun mengingat ngingat siapa perempuan yang berada didepannya ini

"Ini aku kak, Aleina"

"Ohh yang waktu itu sama Adit ya?"

Aleina mengangguk, dan Icha melihat kedatangan Alde

"Ini Alde kak pacar Nana"

"Pacar? Bukannya Aditt?"

Aleina dan Alde saling berpandangan dan tersenyum, Alde mengulurkan tangannya

"Alde kak, pacarnya Ale. Dan kakak udah salah paham, kita sama kak santaiii"

"Hah? Samaa? Maksudnya gimana?"

Aleina dan Alde duduk di meja yang sama dengan Icha

"Keknya kakak salah paham sama hubungan Ale sama Bang Adit"

"Kok kamu nyebutnya Abang"

"Ya abang ipar masa disebut nama kan gasopan kak"

"Jadi?? Adit abangnya kamu Na?"

Aleina mengangguk

"Iya kak haha jealous yaaaaa??"

Icha merasakan pipinya memanas

"Sans kak, aku dukung kakak kok"

"Dukung apa?"

"Aku bukan anak kecil yang bodoh membaca gerak gerik kalian. You can tell me everything kak"

"Iya Adit bisa dibilang first love aku, tapi dia memilih ke Canada buat belajar disana. Dan aku lebih memilih mendukung dia toh dulu kita masih kecil. Tapi ketika beberapa waktu lalu ketemu lagi dikira aku udah lupa sama dia tapi nyatanyaa ....."

"Sayang, udah lama??"

Aleina dan Alde dikejutkan dengan suara yang berasal dari belakang Alde. Lelaki itu menuju Icha, dan mencium kening Icha yang membuat Aleina dan Alde shock

"Ini siapa sayang?"

"Oh.. i..ini adek nya temenku"

"Ohh gituu, Bagas"

Bagas, lelakinya Icha ini mengulurkan tangan kepada Alde dan Aleina bergantian. Suasana canggung, dan Aleina pun memutuskan pamit

"Kak Bagas, Kak Icha aku sama Alde pulang dulu ya udah sore mau ada perlu dulu"

"Oh oke, hati hati dijalan"

Aleina mengangguk dan menyeret Alde yang tercengo cengo

"Parah"

Keduanya bilang berbarengan

"Perjuangan Bang Adit bakalan berat inimah"

"Asli Al, mana dia balik minggu depan. Dan dia selalu cerita sama gue kalo dia bakalan berjuang buat Kak Icha dan gak akan ngelepas dia lagi"

HOPE(less)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang