BAB 42

56 2 0
                                    

Alde masih enggan melangkahkahkan kakinya ke ruangan Aleina, ia lebih memilih menunggu sampai operasi Fatih selesai. Dia duduk terkulai dan Bang Dirga pun datang dengan buru buru

"Al gimana Ale?"

Alde hanya mampu menatap abangnya nanar

"Hei lo ngga boleh nyalahin diri lo sendiri"

Kepalan tangan Alde mengeras dan dia menjambak rambutnya kasar

"Tolol gue bang tolol gabisa jagain Ale dan amanat ayahnya"

Dirga hanya menghela napas, karena percuma apa yang ia bicarakan akan dianggap angin lalu melihat sekarang kondisi Alde kacau sekacau kacaunya. Dirga membawa Alde duduk, dan handphone Alde berdering
Langit is calling...
Dirga lah yang mengangkatnya

"Bro pakabar oy? Sombong lo gapernah ngontak gue. Si Nana gima..."

"Nana kecelakaan Lang"

Hening beberapa saat

"Bang Dirga??"

"Iya gue Dirga"

"Oke bang makasih infonya"

✨✨✨

Aleina mengerjapkan matanya dan merasa pusing, dilihat seluruh keluarganya disana. Ayahnya lebih dulu bergerak

"Ada yang sakit nak?"

Aleina memegang pelipisnya
"Cuma pusing aja kok yah, gausah khawatir"

Sang Bunda memeluk Aleina begitu juga Ali juga Nadine. Adit bergeming, apakah ia masih pantas memeluk adik yang telah gagal ia jaga?
Aleina melihat Adit hanya diam saja, dan dia paham pasti Adit merasa bersalah. Dia merentangkan kedua tangannya

"Abaaang"

Adit yang melihat itu spontan maju memeluk adiknya ini

"Sorry" lirih Adit

Aleina menggeleng
"It's oke"

Hari sudah malam, dan yang sekarang menginap hanyalah Adit. Keluarga Aleina menginap di rumah salah satu keluarga mereka yang berada di Bandung

Aleina termenung dan bertanya tanya sebenarnya Alde kemana? Kenapa dari dia sadar lelakinya ini tak terlihat batang hidungnya barang sedikitpun. Adit melihat Aleina yang melamun

"Ada yang ganggu pikiran lo?"

Aleina menggeleng dan tersenyum

"Nyari si Al?"

Mata Adit dan Aleina bertubrukan, jelas sekali mata Aleina sarat akan tanda tanya. Adit pun bingung harus menjawab apa

"Nanti dia datang"

✨✨✨

Rico dan Ilham datang lebih dulu karena Langit juga Salma akan datang beberapa hari lagi mengingat mereka terikat beberapa tugas dan kuliah. Dirga pun menitipkan Alde karena ada yang harus dibicarakan dengan Adit. Dan operasi Fatih pun lancar dan sudah dipindahkan ke kamar sebelah Ale

"Lo kenapa diem disini sih Al?"

"Gue ngerasa ngga guna buat ketemu Ale"

Rico yang gemas dengan tingkah sohibnya ini membuang napas kasar

"Kalo si Langit liat lo gini, udah pasti dihajar sama dia. Lo laki bro jangan dikit dikit negatif thinking"

"Tadi gue liat si Nana nyariin lo, parah kalo lo sampe galiat dia"
Kini Ilham pun menimpali

Alde yang merasa ruangan Aleina yang terbuka refleks berdiri. Menampilkan Aleina dengan selang infusan yang ia bawa, dan Aleina melihat Alde langsung mempercepat langkahnya menuju lelakinya ini

HOPE(less)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang