Part 22"deg-degkan"

5.3K 207 0
                                    

Kenzie Vino Alvharo

       Rara bangun seperti biasa jam 3 pagi. Rara berjalan ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

"Hei...." Panggil seseorang mengejutkan Rara

"Kak Ikhsan???
Kok sudah bangun???"

"Seharusnya gue yang nanya gitu"

"Rara mau buat sarapan"

"Jam segini Lo buat sarapan???'

"Rara udah terbiasa bangun jam segini dan buat sarapan dirumah"

"Astaga...
Emang ga ada pembantu dirumah Lo"

"Gada kak...
Mama nyuruh Rara yang ngurus semua pekerjaan rumah"

"Yaudah...
Mama Lo kan gada di sini, dan ga ada yang ngatur Lo. Sebaiknya Lo lanjut tidur aja"

"Rara ga bisa tidur lagi kalo udah bangun"

"Suka Lo lh...
Gue balik tidur yh''

"Iya kak"

Akhirnya kak Ikhsan pergi kembali tidur, Rara melanjutkan kan memasak

🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
              🌈🌈🌈🌈🌈🌈
--Di ruang makan--

Akhirnya Rara selesai memasak.
Kak Ikhsan berjalan kearah meja makan.

"Ini semua Lo yg masak?"

"Iya kak"

"Banyak banget"

"Rara udh biasa masak gini tiap hari"

Kak Ikhsan duduk, lalu mencicipi salah satu makanan masakan Rara. Rara melihat raut wajah kak Ikhsan seperti terkejut

"Astaga..."

"Kenapa kak?? Ga enak yh??"

"Bukan ga enak...
Tapi enak banget"

"Syukurlah kak
Rara pikir kakak ga suka"

"Sumpah ini enak banget...
Lo yakin ini Lo yang masak atau Lo beli?"

"Astaga kak...
Ini Rara masak sendiri, kakak kan lihat tadi Rara masak di dapur"

"Iya iya...
Gue percaya kok, lagian gue bercanda doang"

"Iya lh kak"

Setelah percakapan itu, kami fokus dengan makanan yang kami makan

🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
              🌈🌈🌈🌈🌈🌈
"Rara ....
Lo udah siap ga??"

"Rara tinggal pakai sepatu kak"

"Gue tunggu didepan..
Jangan lama-lama, entar kita telat"

"Iya kak"

Setelah Rara memasang sepatu, Rara bergegas keluar dari kamar

Hari ini Rara sama kak Ikhsan akan pergi ke sekolah. Karna kami satu sekolahan, kak Ikhsan akan mengantarkan Rara

Awal yh Rara menolak, Rara ga mau repotin kak Ikhsan terus-terusan. Lagi pula apartemen kak Ikhsan ga jauh dari sekolah.

Tapi kak Ikhsan memaksa, Rara ga bisa nolak lagi.

"Ayo kak...
Rara udah siap"

"Yaudah...
Buruan naik"

"Rara ga bisa naik ke motor kak Ikhsan, rok yang Rara pakai terlalu pendek"

"Astaga...
Gue lupa" kak Ikhsan turun dari motornya

Kak Ikhsan berjalan kearah Rara, lalu melepaskan jaket dan mengikatkan yh kepinggang Rara

Jarak Rara dengan kak Ikhsan sangat dekat, hingga Rara bisa mencium parfum kak Ikhsan berbau mint

Ga tau kenapa Rara merasa deg-degkan.... Apa lagi waktu selesai memasang jaket itu, kak Ikhsan melihat mata Rara

"Kenapa Lo cantik banget"

"Apa kak??Rara ga dengar"

"Emang gue ngomong"

"Mungkin Rara salah dengar"

Tapi Rara seakan dengar kalo kak Ikhsan bilang Rara cantik deh....

Astaga....
Rara mungkin lagi halusinasi aja, atau mungkin Rara terlalu kegeeran

"Buruan naik...
Jangan melamun mulu"

"Iya kak...
Maaf"

🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
               🌈🌈🌈🌈🌈🌈

--Di sekolah--

Akhirnya sampai juga Disekolah.
Rara turun dari motor yh kak Ikhsan

Tapi semua orang memandang kearah kami, Rara sangat risih dengan tatapan tajam mereka

"Gue kekelas duluan yh"

"Iya kak
Makasih yh kak"

"Iya...
Entar kita pulang bareng, gue tunggu disini"

"Ga usah kak"

"Gue ga terima penolakan"

"Yaudah lh
Suka kakak aja"

"Gitu kan cantik...
Kalo jadi gadis penurut"

Ucap kak Ikhsan, sambil mencium pucuk kepala Rara

Aduhh ...
Jantung Rara berdetak tak karuan saat kak Ikhsan mencium pucuk kepala Rara

"Dah...."

Akhirnya kak Ikhsan berjalan meninggalkan Rara yang masih syok

Rara berusaha tenang, dan pergi berjalan menuju kelas

"Ya ampun adik kelas genit"

"Ga tau malu tuh..."

"Kemarin yayang Vino di godain sekarang bebeb Ikhsan"

"Memang adik kelas sekarang...
Ga tau malu"

"Apa coba yang dilihat dari gadis itu...
Lebih cantikan gue juga"

"Mungkin numpang popularitas sama cogan"

"Mungkin cewek matre kali dia...
Kan Ikhsan sama Vino orang kaya"

Bisik-bisik siswi ketika melihat Rara, Suara mereka masih dengaran ditelinga Rara

Rara berusaha sabar dan tenang, Rara ga peduli apa kata mereka.

Rara berjalan lebih cepat untuk menghindari mereka

BRUK!!!

"maaf Bu"

"Khina..."

"Khina???"

"Anakku"

"Maaf Bu...
Saya bukan Khina, nama saya Rara Bu"

"Kamu anak ku"

"Maaf Bu..
Saya bukan anak ibu"

"Kamu anak ku"ucap ibu itu sambil memeluk Rara

Ibu ini tidak berhenti mengatakan kalo Rara itu anaknya.

Rara berusaha menjelaskan kalo Rara bukan anaknya, sepertinya ibu ini sedang mencari anaknya

Soal yh ibu menyebut nama 'Khina' ketika melihat Rara. Mungkin itu nama anaknya dan mungkin juga Rara mirip dengan anak yh

"Maaf Bu...
Saya buru-buru, nanti saya terlambat. Nama saya Rara bukan Khina Bu"

"Maaf nak...
Kamu mirip sekali dengan putri saya"

"Iya gapapa Bu...
Sekarang Rara pergi yh Bu"

"Iya nak"

🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
              🌈🌈🌈🌈🌈🌈
Jan lupa voment yh gaes!!!!
😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘
😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊

I Am Fine [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang