Part 67"Jerman?"

3.9K 140 9
                                    

Kenzie Vino Alvharo

"Khina" satu kata yang gue ucapkan ketika mendengar panggilan 'my bambom boy'

Seakan semua ingatan masa lalu gue kembali melintas di pikiran gue.
Gue berjalan ke arah gadis itu, lalu memeluk tubuhnya dengan erat.Sungguh gue sangat merindukannya

"Khina, ini benar Lo?"ucap gue samanya ketika dalam pelukan

"Iya, ini gue khina my bambom boy"

"I Miss you"

"I Miss you too my bambom boy"

"Udah 1 menit 2 detik kalian pelukan"ucap Ikhsan mengganggu acara pelukan kami

"Santai bro, gue tau Lo cemburu"ucap gue sambil melepaskan pelukan kami

"Dasar"ucap khina dengan senyuman manis yah

"Khina, sekarang jelasin sama gue  kemana Lo selama ini? Kata Tante Sonya Lo udah meninggal"

"selama ini gue di Jerman, gue koma selama hampir 3 tahun. Jadi bunda dan Dedy merahasiakan keberadaan gue demi keamanan. Lo tau sendiri banyak yang ngincar gue karna persaingan bisnis Dedy"

"Koma? Lo sakit apa?"

"Gue sakit jantung, tapi sekarang gue udah lebih baik karna mendapatkan donor jantung"

"Syukurlah, kenapa wajah Lo sangat mirip dengan Rara?"

"Lo lupa, gue itu kakak yah Rara. Lebih tepatnya saudara kembarnya"

"Kembar? Bagaimana bisa?"

"Kalo mau tau caranya, Lo tanya aja sama orang tua gue"ucapnya sambil tertawa

"Maksud gue, kenapa gue baru tau kalo Lo punya kembaran?"

"Gue juga baru tau ketika gue sadar dari koma, Lo tau kan kami terpisah dari kecil. Tapi, gue bersyukur akhirnya kami bertemu lagi"

Gue ingat, Rara memang baru tau kalo dia punya orang tua kandung. Gue heran kenapa hidupnya seribet ini? Seolah setiap saat selalu saja ada kejutan dalam kehidupan gadis itu

"Lalu, dimana Rara sekarang?"

Khina hanya diam tanpa menjawab pertanyaan gue, bahkan raut wajahnya langsung berubah drastis.

"Khina, Lo dengar gue kan? Gue nanya dimana Rara sekarang?"

"..."
Dia diam tanpa merespon pertanyaan gue

"Khina gue mohon jawab"

"..."

"Apa dia baik-baik saja?"

"...."

"Tolong khina, gue benar-benar sangat khawatir sekarang.
Dia menghilang dari gue selama 2 tahun, membuat gue hampir gila"

"..."

"Khina, tolong jawab"

"..."

"Khina, gue mencintai Rara. Gue ga mau kehilangan lagi Khina, gue butuh dia bahkan sangat butuh"

"...."

"Gue pengen tau bagaimana keadaannya, sungguh gue sangat merindukannya"

"Jerman"akhirnya gadis itu menjawab pertanyaan gue

"Jerman?"

"Rara dirawat di Jerman hampir 2 tahun ini"

"Dirawat? Dia sakit apa? Gimana keadaannya? Apa yang sebenarnya terjadi?"ucap gue sangat panik ketika mendengar Rara dirawat

Sungguh, cobaan apa lagi ini yang menimpa gadis itu.
Apa tidak cukup semua penderitaannya selama ini?
Apa semesta tidak mengijinkan gadis itu untuk bahagia?

"Tenang lah Vin, biar Khina yang jelasin semuanya"ucap Ikhsan ambil bicara sambil memegang bahu gue

"Jadi, ketika gue sadar dari koma gue diberitahu tentang gue punya saudara kembar yaitu Rara.
Gue sangat senang, dan pengen bertemu dengannya. Tapi Lo tau Rara dapat beasiswa ke Amerika"ucap gadis itu mulai menjelaskan

"Gue ga bisa nunggu waktu lama lagi, Karna gue sangat penasaran bagaimana saudara kembar gue. Gue meminta agar bunda menemani gue ke Amerika buat menemui yah.
Tapi ketika sampai di sana"ucap gadis itu tiba-tiba berhenti

"Apa yang terjadi disana?"gue sangat penasaran

"Kami bertemu dengannya dirumah sakit Amerika. Pihak sekolah disana mengatakan bahwa Rara tiba-tiba pingsan dan mereka melarikannya ke rumah sakit. Ternyata dia juga memiliki penyakit jantung seperti gue."

"Jantung?"

"Iya, tapi dia gadis yang kuat. Bahkan lebih kuat dari gue ketika menghadapi penyakit jantung.
Beberapa bulan kemudian dia sadar dari komanya, bahkan dia sudah bisa berkomunikasi dengan gue.
Dia gadis yang sangat polos dan baik, dia banyak cerita tentang kehidupannya mulai dari keluarga Adyjaya sampai kekasihnya yang ternyata adalah Lo"gadis itu memberikan senyuman termanisnya

"Gue kaget, tapi gue juga senang akhirnya Lo dapat gadis yang lebih cantik dan lebih pintar seperti yang Lo bilang dulu"

"Kenapa dia tidak kembali ke Indonesia setelah sadar dari koma?"tanya gue penasaran

"Dia sadar dari koma bukan sembuh dari penyakitnya, jadi Dedy memerintahkan kami membawanya ke Jerman untuk mendapatkan perawatan yang lebih khusus agar dirawat seperti gue dulu.
Rara Juga pernah meminta buat kembali ke Indonesia karna memiliki janji dengan Lo, tapi Dedy tidak mengijinkan dia demi kesehatannya"

"Tapi mengapa dia tidak memberikan tentang ini semua? Apa dia sudah tidak peduli lagi sama gue?"

"Lo salah besar mengatakan itu Vin, dia tidak memberitahukan itu semua supaya Lo tidak khawatir sama dia dan bisa melupakannya. Dia sangat peduli sama Lo, dan ga mau hidup Lo menderita karna dia"

"Tapi ini justru membuat gue khawatir dan menderita"ucap gue frustasi

"Rara mau Lo lanjutin hidup dan melupakannya.
Tapi, dia selalu penasaran apa yang terjadi sama Lo selama dia gada. Sampai akhirnya dia menghubungi Ikhsan untuk mencari tau semuanya"

"Ikhsan ? Jadi sebenarnya Lo tau keberadaan Rara?"ucap gue menatap ke arah Ikhsan

"Sorry bro, gue dilarang Rara buat kasih tau Lo"

"Tapi Lo tau gue sangat merindukannya setiap detik"

"Rara tau itu, bahkan dia juga sama seperti Lo. Dia bahagia ketika mendengar kabar Lo akan tunangan dengan Kharin, dia bahkan menyuruh gue buat memastikan kalo pertunangan Lo berjalan lancar"ucap khina menyambung ceritanya

"Itu alasan Lo pura-pura jadi Rara, dan nolak gue. Tujuannya biar gue benci sama Lo yang berperan sebagai Rara"

"Yaps, itu benar.
Tapi gue nyadar sekarang kalo cinta kalian sepertinya tidak bisa dipisahkan, gue lihat bagaimana Lo sangat mencintai kembaran gue itu bahkan mengalahkan cinta Lo ke gue dulu"

"Gue masih mencintai Lo, Karna Lo buat gue bisa berubah lebih baik. Tapi gue sangat-sangat mencintai Rara karna dia mengubah pola pikir dan hati gue"

"Lo senang dengarnya"

"Apa gue bisa menemui Rara?"

"Sepertinya gue ga berhak melarang itu"

"Kalo begitu beritahu gue alamat rumah sakit tempat dia dirawat, gue akan berangkat sore ini"

"Baiklah"

🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
Jan lupa voment yah gaes!!!

I Am Fine [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang