Kenzie Vino Alvharo
"Rara sudah bilang kita cuma masa lalu, kak Vino sudah bertunangan dan Rara juga mau menikah. Jadi ga ada yang harus diharapkan"
"Baiklah, semoga lancar pernikahan Lo. Siapa calon yah"
Apa benar sudah tidak ada harapan lagi untuk kami bersama? Tapi aku sungguh mencintainya sampai saat ini.
Kenapa takdir mempertemukan kami jika kami juga dipisahkan?"Kak kita makan dulu yah, tadi Rara ga sempat sarapan"ucap gadis itu merengek manja
Gue tau gadis itu sedang mengalihkan pembicaraan, tapi mendengar suara manja dari gadis gue ga bisa buat menolak.
"Yaudah, lo mau yah kita makan dimana?"
"Rara udah lama nih ga di Indonesia, gimana kak Vino aja yang nentuin tempatnya"
"Yaudah, kita makan disini aja"
Gue memberhentikan mobil di warung dekat kaki lima jalan.
"Kita makan disini?"sambil cemberut
Seingat gue dulu ini adalah tempat favorit bagi gue sama gadis itu, dia tidak suka makan ditempat mewah.
Tapi melihat ekspresi wajahnya yang merasa jijik dengan tempat ini membuat gue aneh."Lo ga suka tempat ini?"
"Tempat ini terjamin sehat ga sih?"
"Walaupun tempatnya dikaki lima, tapi makanannya dijamin sehat"
"Yaudahlah"
"Lo pesan apa?"
"Nasi goreng pakai telur sama jus jeruk aja"
"Pakai telur?"gue bingung dengan kata yang dia keluarkan
"Iya, emang kenapa?"
"Gada, tunggu disini biar gue pesan dulu"
Ada suatu hal yang aneh dengan kelakuan gadis ini yang membuat gue sangat bingung, tapi gue berfikir positif mungkin dia sudah berubah selama 2 tahun ini.
"Makanannya enak banget"ucap gadis itu selesai makan
"Dulu kita sering kesini, Lo ga ingat?. Padahal Lo yang kasih tau tempat ini"
"Hahaha, mungkin Rara udah lupa"tawa sumbang gadis itu
"Gue lupa, lo kan udah lupain semuanya tentang kita"
"Mending kita pergi ke butik sekarang, nanti butiknya keburu tutup"ucap gadis itu mengalihkan pembicaraan lagi
"Baiklah"
Gue ga mau buat gadis itu tidak nyaman, gue hanya mau menikmati waktu bersama dengannya.
Mungkin ga akan ada lagi waktu kami untuk seperti ini, karna semuanya udah berakhirKami akhirnya keluar dari warung itu, tapi tiba-tiba hujan turun sangat deras
"Lebih baik kita menunggu hujannya berhenti didalam saja"
"Kenapa kita tidak menerobos hujan saja?"
DRUAAARRRR!!!!
Tiba-tiba petir berbunyi begitu nyaring ditelinga, dengan spontan gue memeluk gadis itu yang berada tepat di samping
"Kenapa? Kak Vino takut hujan?"
Itu kalimat yang membuat gue terbengong beberapa detik. Tiba-tiba gadis itu melepaskan pelukan gue dan berlari ditengah hujan
"Ini hanya hujan, tidak ada yang perlu ditakutkan"
Keyakinan gue benar-benar semakin terasa, gue berjalan ke arah gadis itu.
"Hahaha, ternyata kak Vino ga takut hujan?"ucapnya sambil menari-nari ditengah hujan
Gue mencengkram tangan kanan gadis itu, hingga jarak kami semakin dekat
"Lo bukan Rara"kalimat itu keluar dari mulut gue sambil menatap intens manik coklat milik gadis itu
"Kak Vino kenapa?, Tangan Rara sakit?"
"LO BUKAN RARA" gue berteriak dihadapannya
"Kak Vino ngomong apa"
"LO BUKAN RARA, LO SIAPA? DAN DIMANA RARA?"ucap gue semakin mencengkram tangannya
"Sakit kak Vino"
"BERITAHU GUE SIAPA LO SEBENARNYA DAN DIMANA RARA?"
"kak Vino sudah gila"
Gue sangat emosi, gadis ini masih saja bersandiwara didepan gue. Udah jelas-jelas gue tau dia itu bukan Rara
Gue melepaskan cengkraman tangan gue dan beralih mencekik lehernya
"BERITAHU GUE LO SIAPA? DAN DIMANA RARA!!!
SEBELUM GUE BUNUH LO SEKARANG"BUK!!!!
🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
Jan lupa voment yah gaes!!!