Part 55"mama"

4.1K 157 2
                                    

Kenzie Vino Alvharo

Gue berusaha membuka mata yang masih merasa kantuk, saat telah terbuka gue melihat kalo gue udah berada di ruang nginap rumah sakit.

Siapa yang membawa gue disini?
Terakhir kali yang gue ingat, gue tidur dibahu Rara. Apa dia yang bawa gue kesini?
Tapi dimana dia sekarang, kenapa dia gada disini?

kenapa dia bisa datang kesini  semalam? Bukannya dia udah berangkat ke Amerika? Terus darimana dia tau kalo papa gue meninggal? Tapi sekarang dia kemana?

Begitu banyak pertanyaan yang ada dipikiran gue, dan jawabannya hanya ada pada Rara

Gue keluar dari ruangan itu untuk mencari Rara. Gue udah mencari keseluruh tempat dirumah sakit, tapi gue ga bisa menemukan dia.
Kemana gadis itu?

"Lo cari Khira?"ucap Ikhsan yang sudah berada dihadapan gue

"Berarti dia beneran datang semalam? Sekarang dia dimana?"

"Dia sudah berangkat tadi pagi ke bandara, soalnya semalam dia menunda penerbangannya"

"Kenapa dia ga pamit?"

"Dia ga tega bangunin lo. Tapi dia nitip ini buat Lo"

"Apa ini?"

"Surat dari dia"

"Terimakasih"

Setelah mengucapkan terimakasih, gue pergi meninggalkannya dengan membawa surat itu. Gue memilih membaca surat itu ditaman rumah sakit

Kak Vino...
Kalo kakak baca surat ini, mungkin Rara udah berangkat ke Amerika.
Maaf, karna ga pamit sama kak Vino soalnya Rara ga tega bangunin tidur kak Vino.
Rara tau kak Vino sangat berduka dengan kepergian om Aditya, Tapi Rara tau kak Vino pasti bisa ikhlas dan kuat.
Rara minta maaf sekali lagi, Rara ga bisa nemani kak Vino melewati masa duka ini.
Tolong jangan berlarut-larut dalam duka ini, kak Vino harus ingat masih punya Tante Amira.
Kak Vino...
Rara harap selama Rara pergi, kak Vino harus baik-baik saja.
Kalo kak Vino kangen sama Rara, buka aja kotak yang Rara kasih waktu dibandara kemarin.
Rara janji akan kembali lagi, Rara harap juga kak Vino sabar menunggu 6 bulan lagi

                             Akhira Salsabhila

         Rara memang benar, gue harus kuat karna gue masih punya mama. Gue juga harus bisa kuatin mama, sekarang mama butuh kehadiran gue

Gue pergi keruang nginap tempat mama dirawat.
Ketika sampai disana, gue lihat mama sedang duduk di kasur dengan memeluk tekuk lutut sambil menangis

Sungguh, ketika gue lihat mama seperti itu gue ga kuat nahan air mata. Mama pasti sangat depresi karna kepergian papa.
gue berjalan kearah mama, lalu memeluk tubuh yang begitu lemas

"Mama, Vino disini"

"...."

Ga ada jawaban dari mama, mama hanya tetap dengan posisinya bahkan tatapannya terlihat kosong.

"Mama, Vino disini"

"...."

"Ma, plis jangan seperti ini. Vino disini buat mama, jangan buat Vino khawatir ma"

"....."

"Ma..."

"...."

"Ma, Vino anak mama disini"

Mama masih belum menjawab, seakan tidak mendengar suara gue. Gue sangat terpukul melihat keadaan mama, gue ga mau kehilangan mama.

Gue bahkan ga bisa menghentikan air mata gue menetes tanpa henti, gue ga tau kalo air mata gue membasahi bahu mama saat dipelukanya

"Mama...."

"...."

"Mama, Vino disini untuk mama"

"..."

"Mama, jangan buat Vino khawatir"

"..."

"Mama, Vino minta maaf untuk semuanya. Tapi mama jangan seperti ini, jangan tinggalkan Vino sendiri ma. Vino hanya punya mama sekarang, Vino ga bisa hidup tanpa mama....
Hiks...hiks...hiks...
Ma, bicaralah sama Vino....
Mama ga sendiri, Vino akan selalu ada disamping mama
Hiks...hiks...hiks...
Ma, Vino mohon katakanlah sesuatu. Vino ga bisa lihat mama seperti ini, sungguh Vino ga kuat ma"

"...."

Gue ga kuat lagi lihat mama seperti ini, dunia gue udah runtuh tanpa tersisa setitik cahaya sekalipun.
Kaki gue seakan ga kuat menahan tubuh yang telah terguncang oleh badai sehebat ini.

Gue melepaskan pelukan dengan mama, gue sujud dengan kedua lutut sambil menggenggam tangan mama. Gue menundukkan kepala sambil menangis mengeluarkan semua yah lagi

"Ma.....
Vino disini"

"Ma....
Mama ga sendiri, mama masih punya Vino"

"Ma...
Hiks...hiks...hiks...hiks...
Bicaralah ma, katakan sesuatu"

"Ma...
Apa yang harus Vino lakukan supaya mama mau bicara?"

"Ma...
Hiks...hiks...hiks...
Vino ga kuat seperti ini ma"

"Ma...
Hiks...hiks...hiks...
Vino sayang mama"

Gue berhenti bicara, udah gada gunanya gue bicara karna mama ga ada respon apapun.
Yang bisa gue lakukan hanyalah menangis

"Pa...
Lihat mama, karna papa mama ga mau bicara sama Vino. bujuk mama pa, tolong bujuk mama biar mau bicara sama Vino.
Papa udah ninggalin Vino...
Vino ga akan biarkan papa bawa mama untuk ninggalin Vino lagi.
Pa...
Papa, dengar Vino diatas sana kan? Tolong  bujuk mama,Vino tinggal punya mama"ucap gue dalam hati

Tiba-tiba, tangan mama terlepas dari genggaman gue. Dan gue merasa tangan itu berjalan kearah kepala gue

"Mama juga sayang Vino"ucap mama sambil mengelus kepala gue

Ketika gue mendongakkan kepala keatas, gue lihat ada senyuman yang terlukis dari bibir indah mama

"Makasih pa, udah bujuk mama"gumam gue

🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
Jan lupa vote yah gaes!!!

I Am Fine [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang