Part 51"perpisahan"

4.1K 154 3
                                    

Kenzie Vino Alvharo

"Awalnya, aku hanya mau nebus kesalahanku sama Khina dengan menjaga dan melindungi kamu. Tapi, ga disangka aku mulai jatuh cinta sama kamu.
Aku jatuh cinta sama kamu bukan lagi karna kamu mirip Khina, tapi aku jatuh cinta sama Rara yang memiliki kepolosan dengan seribu baikannya"

"...."

"Saat kamu putuskan hubungan kita kemarin, aku merasa kehilangan Ra.
Iya aku tau kamu ga marah lagi, karna kamu gadis pemaaf.
Tapi aku ga bisa mirikin yang lain, aku takut kamu kecewa dan kamu ga mau kita kenal lagi"

"Makasih kak Vino....
Buat hadiah-hadiah ini...
Buat penjelasan dan pengakuan kak Vino...
Dan Rara juga makasih buat semuanya yang kak Vino lakuin buat jaga dan lindungi Rara"

"Jadi, kita udah baikan nih?"

"Iya, tapi Rara mau bicara sesuatu sama kak Vino"

"Apa Ra?"

"Rara akan pergi ke Amerika besok pagi"

Satu kalimat yang terucap dari bibir gadis ini berhasil menghentikan detak jantung gue beberapa detik

"Ra, jangan bercanda dong. Kitakan baru baikan"

Gue berusaha menenangkan pikiran gue yang kalut, berharap apa yang dikatakan gadis ini hanya omong kosong

"Rara serius kak, Rara dapat beasiswa ke Amerika. Kak Vino ingat waktu kemarin Rara dipanggil ibu Orlida? Itu untuk membicarakan ini"

"Kenapa mendadak Ra?"

"Rara juga baru dikasih tau"

"Jadi kamu setuju buat ambil beasiswa itu?"

"Iya kak, cuma 1 semester dan itu cuma 6 bulan  kok"

"Sama yang lain itu cuma 6 bulan Ra, tapi sama aku itu bisa terasa 6 tahun"

"Kak Vino ga usah dipikirin, Rara kan pulang lagi."

Gue berusaha untuk mengendalikan perasaan gue.
Ga mungkin gue larang dia pergi, gue tau ini juga impiannya untuk bisa mandiri

"Ra, kalo itu keputusan kamu. Aku akan dukung kamu selalu"

"Makasih kak"

"Tapi kamu harus janji"

"Janji apa?"

"Kamu harus ingat untuk pulang. Aku akan nunggu kamu disini"

"Iya kak"

🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈

Keesokan harinya

Pagi ini gue sengaja ga sekolah, gue mau ikut antar Rara ke bandara.
Gue ga bisa tenang lihat Rara pergi tanpa mengucapkan salam perpisahan

"Kenapa sih, kak Vino ga sekolah?"

"Yah nemani kamu ke bandara lah"

"Kan ada bunda yang nemani Rara''

"Emang salah aku ikut?"

"Ikutnya sih ga salah kak, yang salah itu kenapa sampai ga sekolah?"

"Salah sendiri kenapa jam penerbangannya pagi hari"

"Yaudah lah"

Setelah sampai di bandara, gue bantu dia bawa koper dan masuk kedalam

"Sayang, bunda kesana dulu yh. Bunda mau kabarin Dedy kamu dulu"ucap Tante Sonya

"Iya bunda"

Tante Sonya langsung beranjak pergi. Sekarang tinggal kami berdua dibandara

"Ra"

"Iya kak Vino?"

"Kamu ga ada niat buat batalin ini semua"

"Kak Vino ada-ada aja, Rara udah disini masa sih mau batalin"

"Ra, kamu yakin. negara itu terlalu bebas, aku takut kamu kenapa-kenapa"

"Rara kan udah besar"

"Iya tau, tapi situasinya beda Ra"

"Udah dong kak Vino, jangan terlalu khawatir sama Rara"

"Ok, ini untuk kamu"ucap gue sambil memperlihatkan kalung bermata pelangi 🌈

"Ini untuk Rara"

"Ga, itu untuk Tante Sonya"ucap gue asal

"Oh, Rara kira untuk Rara ternyata untuk bunda"ucapnya kecewa

Astaga Vino
Lo masih lupa aja, didepan Lo ini Rara gadis terpolos yang Lo kenal.

"Itu untuk Lo, bukan buat Tante Sonya"

"Makasih kak Vino"

"Sini gue pasangin"ucap gue sambil memasangkan kalung itu dilehernya

Ternyata gue ga salah pilih kalung itu.
Gue susah banget buat kasih kado perpisahan sama dia.

Tiba-tiba, Tante Sonya datang mengagetkan kami

"Aduh, bunda ganggu kalian yah"ucap Tante Sonya menggoda

"Ga kok Tan"

"Yaudah, pesawatnya udah mau terbang. Rara kamu udah bisa masuk kedalam"

"Iya bunda"

"Bunda hanya bisa antar kamu sampai sini, soalnya bunda ada rapat dadakan sayang. Tapi tenang setiap bulan akan kunjungi kamu kesana"

"Iya bun"

Setelah berpelukan, Tante Sonya pergi meninggalkan kami.

"Kak Vino
Rara pergi yah"

Gue hanya mengangguk membalas ucapannya

Ketika udah beberapa langkah dia berjalan, gue hanya melihat dia dari jauh

Tiba-tiba, dia berbalik dan berlari kearah gue.
Lalu langsung memeluk gue

"Tunggu Rara yah kak Vino"ucapnya disela pelukan kami

"Iya"

"Ini untuk kak Vino"ucapnya sambil memberikan sebuah kotak

"I love you kak Vino"ucapnya sambil melepaskan pelukannya dan mencium pipi kanan gue

Gue kaget, dia bisa seberani itu. Biasanya gue yang curi cium dari dia,

"Gue akan tunggu lo Rara"gumam gue

🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
Sorry yah...
Author lama update yah.
Jan baper yh, soalnya author ga punya makanan buat dimakan😂
Jan lupa voment gaes!!!
Biar author semangat buat lanjutin.

Author ngucapin makasih banyak buat @raudha yang menjadi pembaca setia novel ini dari awal author nulis.

I Am Fine [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang