Akhira Salsabhila
"Iya Rara tau...
Tapi, kak Vino harus hadapi kenyataan sekarang. Jangan sampai kak Vino kehilangan lagi, ayo kita lihat mama kak Vino"ucap Rara untuk terus menenangkan kak VinoRara masuk kerumah sakit, melihat keadaan Tante Amira mama kak Vino. Sungguh Rara bisa merasakan betapa sedihnya Tante Amira
Tante Amira udah istirahat diruang nginap rumah sakit. Rara keluar dengan kak Vino agar tidak menggangu.
Tadi setelah kak Vino pergi, Rara udah masuk kedalam pesawat tapi Rara dapat kabar dari kak Ikhsan kalau papanya kak Vino meninggal karena kecelakaan
Rara memutuskan untuk menunda penerbangan, dan langsung pergi kerumah sakit untuk melihat keadaan kak Vino
Rara tau keadaan kak Vino sedang tidak baik, Rara bisa merasakan. Rara juga pernah rasain kehilangan.
Sekarang Rara dan kak Vino berada di koridor rumah sakit. Kami duduk dibangku koridor untuk istirahat
"Kak Vino sebaiknya tidur, sekarang udah malam. Pasti kakak udah lelah"
"Aku ga lelah Ra"
"Wajah kakak ga bisa bohong, kak Vino juga harus jaga kesehatan"
"..."
Kak Vino ga menjawab, dia hanya menyandarkan kepalanya di bahu Rara sambil menutup mata
Rara mau protes, tapi untuk sekarang biarlah seperti ini. Mungkin ini bisa menenangkan kak Vino
Setelah tiga puluh menit, kak Vino udah tertidur di bahu Rara. Sebenarnya bahu Rara udah pegal tapi Rara ga tega bilang sama kak Vino, Rara ga mau ganggu tidurnya
"Khira, lo disini?"
"Tolong kecilkan suara kak Ikhsan, soalnya kak Vino baru tidur"
Kak Ikhsan akhirnya menganggukkan kepala
"Kenapa lo disini?bukannya lo udah berangkat?"
"Nanti Rara bicarakan, sekarang kak Ikhsan tolong bantu Rara"
"Tolong apa?"
"Tolong bawa kak Vino keruang nginap biar kak Vino bisa istirahat"
Kak Ikhsan membantu Rara membawa kak Vino keruang nginap tanpa membangunkannya
Kemudian kami keluar dan membiarkan kak Vino istirahat didalam. Lalu Rara menceritakan semuanya sama kak Ikhsan kalo Rara menunda penerbangan Rara
"Jadi lo menunda penerbangan hanya untuk melihat keadaan vino?"
"Iya kak"
"Segitu berarti dan khawatir yah lo sama Vino"
"Karna Rara tau kalo kehilangan seseorang itu sangat menyedihkan, Rara hanya mau ada disampingnya saat kak Vino dalam keadaan seperti ini"
"Jika gue diposisi Vino, apa lo akan melakukan hal yang sama Ra?"
"Kak Ikhsan bicara apa?"
"Lo tinggal jawab Ra"
"Tentu, karna kak Ikhsan selalu ada sama Rara saat keadaan Rara terpuruk. Maka Rara akan melakukan hal yang sama dengan kak Ikhsan"
"Makasih Ra"
"Kak Ikhsan, bisakah Rara minta tolong sekali lagi"
"Selagi gue bisa"
"Nanti kalo kak Vino udah bangun, tolong kasih surat ini sama kak Vino"
"Ini surat apa? Kenapa ga lo yang kasih"
"Rara ga bisa kak, penerbangan Rara besok pagi. Rara yakin kak Vino butuh waktu banyak untuk istirahat, Rara ga bisa bangunin kak Vino hanya untuk ngasih surat ini"
"Jadi lo pergi tanpa pamit sama Vino?"
"Ga kak, Rara ga mau buat kak Vino tambah sedih karena Rara pergi"
"Baiklah"
🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
Keesokan harinyaPagi ini Rara harus berangkat ke bandara.
Rara udah pamit sama kak IkhsanSebelum pergi, Rara masuk keruang nginap kak Vino untuk melihat keadaannya.
Rara lihat kak Vino masih tidur dengan nyenyak dengan mata yang bengkak karna satu harian menangis
Rara sebenarnya ga tega tinggalin kak Vino dalam keadaan seperti ini, tapi Rara harus pergi
"Kak Vino, Rara pamit yah.
Kakak harus kuat hadapi ini semua, Rara tau kak Vino orang yang kuat. Jaga kesehatan selama Rara pergi, Rara janji akan kembali"Gumam Rara🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
Jan lupa voment yah gaes!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/177002838-288-k221858.jpg)