Akhira Salsabhila
Akhirnya kami memutuskan jalan kaki bertiga.
"Kak Vino...
Tadi kakak bilang kak Vino mau ngomongin sesuatu sama Rara""Ngomongin apa?"tanya kak Ikhsan
"Bukan urusan lo...
Besok aja yang sayang aku sama kamu" ucap kak Vino"Ya udah"
Waktu berjalan beberapa menit, Rara lihat mereka kelihatan capek
"Kita istirahat dulu yh"
"Setuju" jawab mereka berdua bersamaan
"Kalo kompak gini kan, Rara senang"
"Tapi mampir ketempat makan yh, soal yh satu hari ini aku belum makan sayang"ucap kak Vino
"Ihk...
Kak vino jangan biasain ga sarapan. Entar kak Vino sakit tau""Perhatian banget sayang"
Ucap kak Vino sambil mencubit pipi Rara"Gue juga lapar, ayok pergi" ucap kak Ikhsan sambil menarik Rara menjauh dari kak Vino
"Pacar gue Lo bawa kemana?"
"Ngajak kawin lari"ucap kak Ikhsan asal
"Kampret...
Tungguin gue"Kak vino berlari mengejar Rara dan kak Ikhsan.
🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
🌈🌈🌈🌈🌈🌈
Di rumah makanKami sampai di rumah makan pinggir jalan
"Kamu mesan apa sayang?"
Tanya kak Vino"Nasi goreng aja, kak Ikhsan mesan apa?"
"Nasi goreng juga"jawab kak Ikhsan
"Bu...
Nasi goreng yh tiga sama teh manis dingin tiga juga yh"pesan kak Vino ke penjual"Iya dek"
"Oh iya Bu...
Satu nasi goreng yh jangan pakai telur"tambahin kak Ikhsan"Baik"
"Kenapa Lo? Ga makan telur?"
Tanya kak vino"Bukan buat gue, tapi buat Rara. Dia alergi sama telur"ucap kak Ikhsan
"Makasih kak, untung kakak ingatin"
"Kok gue ga tau?"tanya kak vino
"Kan kak Vino ga pernah nanya Rara"
"Lo pacar abal-abal kali"ledek kak Ikhsan
"Udah ahk...
Jangan berantem lagi, Rara malas dengar"Akhirnya makanan yang kami pesan datang juga
"Selamat makan"
"Selamat makan juga sayang"balas kak Vino
🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
🌈🌈🌈🌈🌈🌈Kami sampai juga ke apartemen kak Ikhsan.
Kak Ikhsan udah masuk duluan.
Rara ngantar kan kak Vino sampai pagar"Makasih yh kak, udah ngantar Rara pulang"
"Iya"
"Ya udah, kakak lebih baik pulang"
"Astaga...
Pacar durhaka, bukannya nyuruh pacarnya masuk. Malah ngusir pacar sendiri""Rara ga maksud ngusir kak. Tapi ini kan udah sore"
"Kita ke taman yuk!"
"Tapi ini udah sore kak"
"Kan taman yh dekat apartemen ini"
"Ya udah"
Rara nurut aja, mungkin ini bisa balasan terimakasih Rara ke kak Vino.
🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
🌈🌈🌈🌈🌈🌈
Di taman"Kak Vino mau ngomong apa?"
"Sabar sayang
Kita duduk dulu"Rara akhirnya duduk disampingnya kak Vino
"Ra...."
"Yah kak?"
"Sampai kapan kamu tinggal di apartemen si Ikhsan ?"
"Rara ga tau kak"
"Kenapa kamu ga balik ke rumah aja"
"Rara ga bisa kak"
"Kenapa? Kenapa kamu harus minggat dari rumah ?"
"Rara belum mau cerita kak"
"Kamu tau, semalam aku ketemu sama om Erwin"
"Papa?"
"Iya, kamu tau gimana keadaan om Erwin saat tau kamu minggat dari rumah"
"Kenapa? Papa Rara kenapa?"
"Om Erwin khawatir sama kamu"
"Kak Vino ga kasih tau papa Rara tinggal di apartemen kak Ikhsan kan?"
"Aku sebenarnya mau kasih tau, tapi aku mau dengar menjelasan kamu dulu"
"Penjelasan apa?"
"Kamu ga minggat dari rumah tapi kamu diusir Tante Dahlia kan?"
"Ga..k ka..k"
"Rara, kamu ga pintar bohong.
Aku udah tau semuanya""Ma..af kak"
Rara hanya bisa menunduk, udah berusaha menutupi semuanya.
Tapi sebuah kebenaran akan terungkap lambat Laun"Ra...
Aku yang harus minta maaf sama kamu. Aku ga bisa jaga kamu""Ini bukan kesalahan kak Vino"
"Ini salah aku Ra...
Kamu diusir karena aku""Ga kok kak
Itu semua salah Rara""Cukup Ra...
Sudah cukup kamu menderita selama ini""Rara ga menderita kok"
"Ra...
Dengarkan aku, aku tau kamu wanita yang kuat.
Tapi sekuat-kuatnya wanita pasti akan merasa lelah""...."
"Aku ada disini Ra...
Aku tau luka yang ada ditangan kamu itu karna si Kharin""...."
"Dan aku juga tau kamu pernah dibully sama geng si Putri"
"....."
Kenapa kak Vino bisa tau semuanya? Apa kak Vino selama ini ngikuti Rara?
🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
🌈🌈🌈🌈🌈🌈
Jan lupa voment yh gaes !!!
🐒🐒🐒🐒🐒🐒🐒🐒🐒🐒🐒