Kenzie Vino Alvharo
Gue jadi saksi untuk semua peristiwa ini, peristiwa yang mengharukan sampai gue meneteskan air mata
Gue kaget dari awal, dari semua kebenaran yang diungkapkan kak Tian ditambah lagi kebenaran yang diucapkan Rara. Yang sampai saat ini gue masih tidak percaya bahwa gadis polos ini mengalami semua kejadian yang buruk itu
Gue heran...
Masih ada manusia seperti dia yang diciptakan Tuhan, manusia yang putih seperti tanpa dosaGadis polos, gadis yang ga pernah menaruh dendam pada orang yang selama belasan tahun menyiksanya.
Kebanyakan orang melihat satu kejahatan sampai melupakan seribu kebaikannya.
Sedangkan gadis ini, dia melihat satu kebaikan dan melupakan sejuta keburukannya
Gue salut dengan dia, dia bisa menyelesaikan masalah yang begitu rumit ini dengan kepala dingin. Kalo gue mungkin di posisi dia, mungkin gue akan menyerah diawal
Sekarang masalah keluarga Adyjaya udah selesai oleh gadis polosku
"Rara...
Kamu mau kan ikut tinggal sama Bunda?"tanya Tante Sonya"Pa..."
"Jangan pikirkan papa nak, cukup papa egois sama kamu selama ini. Papa ga mau halangi kamu, sekarang kebahagiaan mu adalah hal yang terpenting"
"Makasih pa...
Rara akan sering mampir disini.""Iya sayang"
"Pa...
Jagain mama yh, jangan berantem lagi sama mama. Jagain Kak Kharin Dan kak Tian""Pasti sayang"
Ucap om Erwin"Ra...
Kak Tian minta maaf yh""Kak Tian ga salah, Rara tau yang kak Tian lakukan sama Rara ini karna kakak sayang sama Rara"
"Kamu memang adik kakak yang paling baik" ucap kak Tian memeluk dan mencium kening Rara
"Sekarang bunda akan beresin barang kamu, sekalian bunda juga kabarin Daddy"
"Emang Daddy dimana Bun"
"Daddy tinggal di Belanda karna ada urusan pekerjaan, tapi besok Dady akan balik ke Indonesia"ucap Tante Sonya
Muka gadis polos ku masih terlihat bingung, mungkin karna dia baru tau tentang keluarga nya
"Daddy kamu orang Belanda nak"ucap om Erwin
"Orang Belanda?"tanya Rara
Wow...
Berarti Rara blasteran Indonesia-Belanda dong!!!Pantas aja...
Waktu pertama ketemu dia, dia seperti berbeda dari yang lain.
Kulit yang putih, badan yang mungil bahkan mata biru langit yang indahDulu gue pikir dia pake softlens...
Eh...
Ternyata memang warna mata keturunan bokapnya"Iya nak...
Yaudah bunda ke atas beresin barang kamu yh" ucap Tante Sonya"Biar mama juga bantu" ucap Tante Dahlia
"Iya bunda...
Iya mama..." Ucap gadis itu dengan senyum yang begitu tulusBetapa bahagianya dia dari tatapan yh yang terpancar, Sekarang dia sudah memiliki dua keluarga
Bahkan Tante Dahlia yang dulu membenci yh terlihat begitu tulus menyayangi yh
Gue banyak belajar dari gadis polos ini.
Seperti contoh dari sikap Tante DahliaGue juga ga suka melihat Tante Dahlia, dengan perilaku yh kepada Rara.
Tapi setiap orang punya alasan kenapa dia membenci seseorang, tanpa tau alasannya jangan coba untuk membenci orang tersebutSetelah Tante Dahlia dan Tante Sonya pergi ke kamar Rara untuk beres-beres.
Gue mau pamit untuk pulang, udah cukup lama gue di sini"Om Erwin, saya pamit pulang dulu"
"Oh nak Vino, maaf karna kamu udah nyaksiin semua ini"
"Saya yang harus yh minta maaf udh masuk dalam masalah keluarga Adyjaya"
"Tidak apa-apa nak, om juga makasih udh jaga Rara selama ini"
"Iya om"
"Papa,Rara antar kak Vino ke depan yh pa"
"Iya nak"
🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
🌈🌈🌈🌈🌈🌈
Jan lupa voment yh gaes!!!