Akhira Salsabhila
"Pagi sayang"suara yang tak asing lagi ditelinga Rara
Yah, itu suara kak Vino. Orang yang selalu Rara rindukan selama dua tahun ini, dan akhirnya kak Vino ada disini bersama Rara
"Pagi juga kak Vino"
Rara sebenarnya masih tidak percaya kak Vino berada disini.
Karna Rara udah berusaha tidak menemui kak Vino agar dia tidak mengkhawatirkan Rara.
Tapi, melihat pernyataan kak Vino semalam ketika pertama kali melihat Rara, Rara sedang pura-pura tidurRara sebenarnya sudah tidur, tapi terganggu ketika ada seseorang yang menggenggam tangan kanan Rara dan Rara kaget itu adalah kak Vino. Jadi Rara pura-pura tidur agar mendengar semua yang akan dikatakan kak Vino
Sungguh, Rara sangat sedih ketika kak Vino sangat menderita setelah Rara menghilang. kak Ikhsan pernah bilang kalo kak Vino sangat frustasi, awalnya Rara ga percaya tapi melihat keadaan kak Vino semalam Rara jadi merasa sangat bersalah
"Sayang, apa tidurmu nyenyak?"ucap kak Vino mengelus kepala Rara
Kak Vino tidak berubah, dia tetap kak Vino yang penuh perhatian dan hangat.
"Mungkin"
"Tunggu dulu, kenapa sarapannya belum dimakan?"ucap kak Vino ketika melihat semangkuk bubur yang masih utuh dimeja
"Rara belum lapar"
"Kalo mau minta disuapi, tinggal bilang"ucap kak Vino mengambil bubur itu, lalu kak Vino mengarahkan sesendok bubur itu ke depan mulut Rara
"Rara belum lapar kak"
"Ayo lah sayang, kalo kamu ga makan nanti makin sakit"
"Iya iya....
Tapi ada satu syarat""Apapun demi kesehatan calon istri dan ibu anak-anak ku ini"ucap kak Vino sambil mencium pipi kanan Rara
Rara malu!!!!
Apa lagi di ruangan Rara banyak perawat yang mengurusi Rara"Ihk, kak Vino"
"Kok pipinya merahnya"ucap kak Vino meledek
"Apaan sih kak Vino"
"Yaudah, sekarang syarat yah apa?"
"Kak Vino harus mau menjawab pertanyaan Rara"
"Hanya itu?"
"Iya"
"Yaudah kamu mau nanya apa?
Kamu nanya kapan aku nikahin kamu? Aku nikahin segera mungkin, atau kamu mau nanya nanti kita bulan madu kemana? Aku sih kalo bulan madu ikut kamu mau kemana aja, mungkin kamu juga mau nanya kita buat anak berapa? Aku sih maunya buat anak 11 orang biar bisa jadi tim sepak bola""KAK VINO"
Rara heran kenapa arah pikiran kak Vino nikah Mulu?
Apa lagi kak Vino suka buat Rara malu dengan semua perkataan yah"Apa sayang?"
"Rara hanya nanya kapan kak Vino balik ke Indonesia?"
Yah itu adalah pertanyaan yang ingin Rara tanyakan.
Tapi mendengar pertanyaan Rara, kak Vino hanya diam. Apa kak Vino tersinggung?"Maaf"ucap Rara merasa bersalah dengan pertanyaan itu
"Kenapa minta maaf? Kamu ga salah kali sayang"
"Trus kalo ga salah kenapa kak Vino diam?"
"Aku tuh lagi mikir untuk pertanyaan kamu tadi"
"Udah Dapat?"
"Jawabannya, aku akan balik ke Indonesia setelah kamu sembuh. Aku udah janji sama diri aku sendiri buat nemani kamu melewati ini, dan ga akan tinggalin kamu apapun yang terjadi"ucap kak Vino mencium kening Rara
"Tapi gimana kuliah kakak? Rara tau kak Vino masih harus kuliah"
"Kuliah kan bisa dilanjut tahun depan"
"Soal perusahaan keluarga kak Vino? Rara juga tau sejak om Aditya meninggal, kak Vino yang gantiin mengurus perusahaan keluarga kak Vino"
"Gapapa, kan masih ada om Erik. Om itu adalah kepercayaan papa untuk mengurus perusahaan kami"
"Tapi--"
"Gada tapi-tapian, aku udah jawaban pertanyaan yah. Jadi sekarang kamu harus makan"
"Baiklah"
Apa yang harus Rara lakukan?
Rara ga mau hidup kak Vino menjadi suram karna cuma merawat Rara.
Kak Vino harus kuliah, dan harus mengurus perusahaan keluarga mereka. Kasihan om Aditya yang susah payah merintis perusahaan mereka"Kak Vino"panggil Rara ketika sudah selesai sarapan
"Apa sayang?"
"Kak Vino ga bisa balik ke Indonesia karna ga mau ninggalin Rara, gimana kalo Rara balik ke Indonesia juga?"
"HA?"ucap kak Vino kaget dengan permintaan Rara
"Iya, biar Rara dirawat di Indonesia saja. Kak Vino bisa melanjutkan kuliah dan meneruskan perusahaan kak Vino"
Kak Vino hanya diam, kemudian dia tiba-tiba memeluk Rara
"Tau ga kenapa aku tuh cinta mati sama kamu?"
"Kenapa?"tanya Rara penasaran
"Karna kamu selalu memikirkan orang lain dari diri kamu sendiri, kamu terlalu baik untuk jadi manusia kamu tuh cocoknya jadi malaikat"
"Kak Vino, Rara malu"
"Kamu itu malaikat yang tanpa sayap sayang, tapi permintaan kamu itu ga bisa aku turuti.
Sekarang yang terpenting kamu sembuh, aku ga mau lihat kamu menderita lagi. Sudah cukup untuk semua yang kamu alami, jangan lagi berkorban""Kak Vino, Rara ga mau hidup kak Vino itu suram. Rara mau lihat kak Vino sukses dan bahagia"
"Kamu juga berhak bahagia sayang"
"Rara sudah sangat bahagia sekarang"
"Kenapa hati kamu terlalu suci? Kenapa kamu ga punya sedikit egois untuk mementingkan diri kamu sendiri"
"Kak Vino, Rara udah bersyukur dengan hidup Rara sekarang.
Rara udah ketemu sama orang tua kandung Rara, ketemu dengan kak Khina saudara kembar Rara, bahkan Rara udah ga pernah sedih lagi""Hei, kamu terlalu banyak bersyukur makanya kamu ga lihat semua penderitaan yang selama ini datang sama kamu"
"Kak Vino, kita itu harus bersyukur sama semuanya"
"Baiklah malaikat ku, tapi jawaban ku tetap sama kamu tidak boleh balik ke Indonesia"
"Rara ga minta pendapat kak Vino, Rara akan minta pendapat Daddy."
"Terserah sayang, tapi aku yakin jawaban Daddy mu sama dengan ku"
"Kita lihat aja kak Vino, Rara ragu dengan ke optimisan kak Vino"
🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
Jan lupa voment yah gaes!!!