Part 68"akhirnya"

3.7K 145 0
                                    

Kenzie Vino Alvharo

Setelah mengetahui semua kebenaran dari Khina, gue langsung memutuskan untuk berangkat ke Jerman.
Gue benar-benar sangat khawatir dengan gadis itu, gadis yang selalu ada didalam pikiran gue.

Tapi, gue percaya kata Khina bahwa gadis itu gadis yang kuat. Gue udah lihat secara langsung lika-liku hidupnya selama ini, bahkan bagaimana dia selalu menerima dan bersyukur buat segala masalah yah.

Gue sebenernya sangat kaget ternyata gadis itu memiliki penyakit jantung, gue jadi ingat ketika dia pernah sakit dan takut untuk di rontgen .
Apa gadis itu sudah lama menderita penyakit ini?
Astaga, kenapa gadis itu menyembunyikannya?

Gue ga tau jalan pikiran gadis itu, dia menjalani semua penderitaan itu sendirian Selama ini?

Gue ga akan biarin gadis itu menjalani semua ini sendirian lagi, gue akan nemani dia.
Gue janji, apapun yang terjadi gue ga akan pernah ninggalin dia.

Asklepios klinik Barmbek merupakan rumah sakit yang berlokasi di Hamburg, Jerman.
Itu adalah rumah sakit swasta yang terbesar di Eropa, dan disana lah gadis gue dirawat.

gue udah berada dirumah sakit tempat gadis itu dirawat, gue berjalan ke ruangan dimana gadis itu sekarang.

"Nak Vino"ucap seseorang yang kaget dengan kedatangan gue

"Tante Sonya, bagaimana kabar Rara sekarang?"tanya gue

"Dari mana Nak Vino tau keberadaan Rara?"tanya om Zac yang tak lain adalah dedynya gadis itu.

"Om Zac, saya sudah tau semuanya. Khina sudah menceritakan sama saya, tujuan saya hanya ingin menemui Rara"ucap gue menjelaskan

"Dasar anak itu"gerutu om Zac

"Mohon izinkan saya bertemu dengan dia, saya sangat merindukannya"pinta gue

"Maaf nak Vino, saya tidak akan mengijinkan kamu buat bertemu dengan putri saya. Saya tidak ingin pikiran putri saya terganggu dengan kehadiran kamu lagi dihidupnya, sebaiknya kamu jangan dekati Putri saya.
Biarkan putri saya fokus untuk kesehatannya"ucap om Zac

"Om, saya mohon...
Saya hanya ingin menemani Rara melewati masa ini"ucap gue masih membujuk om Zac

"Saya tidak akan ijinkan karna saya tidak mau ambil resiko ketika kamu datang lagi di kehidupan putri saya. Sebaiknya sekarang kamu harus membiasakan menjalani hidup kamu tanpa putri saya"

"Om, saya tidak bisa menjalani hidup saya tanpa Rara. Selama 2 tahun ini saya sudah sangat menderita dan frustasi karena ketidakhadiran Rara"

"Daddy, sebaiknya ijinkan Vino menemui dan menemani Rara melewati masa ini. Mungkin dengan kehadiran Vino, Rara bisa semakin kuat untuk melawan penyakitnya.
Bunda udah lihat gimana hubungan Rara dan Vino selama di Indonesia, mereka itu saling membutuhkan.
Jadi sebaiknya kita jangan pisahkan mereka, biarkan putri kita bahagia dengan caranya"ucap Tante Sonya berusaha menjelaskan ke om Zac

Gue sangat bersyukur karna Tante Sonya berada dipihak gue, setidaknya apa yang diberitahukan Tante Sonya itu benar.

"Baiklah bunda, Daddy akan ijinkan Vino bertemu dengan Rara sekarang. Tapi jangan sampai mengganggu Rara istirahat, Rara sedang butuh banyak istirahat"ucap om Zac akhirnya luluh

"Terimakasih om"ucap gue

Gue akhirnya mendapatkan ijin dari orang tua gadis itu untuk menemui yah

Saat masuk diruang tempat gadis itu dirawat, yang gue lihat adalah wajah polos yang sedang tidur pulas.
Wajah yang terlihat sangat pucat, dengan beberapa alat medis yang menempel ditubuhnya

Gue berjalan mendekati tubuh mungil yang sedang tertidur itu, lalu duduk disampingnya.

"Hei gadis polos...
Akhirnya gue sudah berada disini, apa Lo ga merindukan gue?
Gue sudah hampir gila selama 2 tahun ini tanpa kehadiran Lo...
Lo bisa tanya mama dan juga Ikhsan gimana frustasi yah gue mencari keberadaan Lo."

Gue berbicara pelan dengan gadis yang tertidur pulas itu, lalu menggenggam tangan kanannya perlahan.

"Gue merindukan Lo, bukan setiap hari tapi setiap detik.
Lo itu pacar durhaka, kenapa menghilang dari gue? Kenapa kontak gue Lo blok?
Gue selalu berfikir terus-menerus apa kesalahan yang gue buat sampai Lo yang berusaha menjauh dari gue.
Tapi otak gue buntu untuk mencari tau kesalahan gue, karna Sebelum Lo pergi kita masih baik-baik saja"ucap gue mengeluarkan semua yang gue rasakan

"Lo tau gadis polos...
Gue sempat berfikir bahwa Lo yang datang di pertunangan gue kemarin, ternyata adalah Khina kembaran Lo itu.
Gue akhirnya bisa membedakan kalian, karna gue akan lupa setiap detik keistimewaan yang Lo miliki"ucap gue membelai kepala gadis itu

"Dengar yah gadis polos...
Gue masih marah sama Lo, gue ga habis pikir kenapa Lo bisa kuat selama ini jalani semua penderitaan yang terus-menerus? Apa tuh otak dan hati Lo terbuat baja?
Lo ga mau berbagi sedikit duka Lo sama gue? Gue pacar Lo, kenapa Lo menyimpan yah sendiri?"

"Sudah lah karna gue sangat mencintai Lo, jadi gue akan maafkan kesalahan Lo kali ini. Tapi Lo jangan sembunyiin Apapun lagi yah!!!
Sekarang Lo harus kuat, gue akan nemani Lo sampai Lo sembuh. Gue ga akan biarin Lo buat pergi yang ke 2 kali yah!!!
Jadi jangan berfikir buat ninggalin gue lagi"ucap gue sambil mencium kening gadis itu

"Gue sangat mencintai Lo, cepat sembuh yah sayang"

Setelah gue mencium keningnya, gadis itu mulai membuka matanya dan menatap gue

"Kenapa bangun, Lo harus istirahat sekarang. Kalo Dedy Lo lihat gue bisa di bunuh"ucap gue menepuk pipi gadis itu

Dia kemudian berusaha duduk ditepi kasur, ketika melihat itu gue langsung membantu yah

"Lo haus?" Tanya gue

Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya, lalu mulai mengeluarkan air matanya

"Kenapa nangis? Lo mimpi buruk?"ucap gue yang langsung membawa gadis itu kedalam pelukan

Dia hanya menangis tersedu-sedu, sambil membalas memeluk gue semakin erat dengan menggelengkan kepalanya

"Kalo bukan mimpi buruk, kenapa nangis?"

"Maafin Rara"ucap gadis itu masih menangis

"Jadi Lo dari tadi pura-pura tidur"ucap gue melepaskan pelukan kami lalu menatap gadis itu sambil menghapus air mata di pipi yah

"Rara dengar semuanya dari tadi"ucap yah sambil menganggukkan kepalanya

"Mulai nakal yah gadis polos gue ini, harus dikasih hukuman nih kayak yah"ucap gue sambil menatap intens manik biru miliknya

"Hukuman? Rara ga mau dapat hukuman"ucap gadis itu sambil menggelengkan

"Kalo ga mau dihukum, Lo harus istirahat sekarang. Nanti Daddy Lo lihat gue yang dihukum bukan dihukum bahkan gue bisa dibunuh karna mengganggu tidur tuan putri yah"ucap gue mengelus rambut yang sudah memanjang

"Daddy orang baik, Daddy ga akan pernah bisa bunuh orang. Jadi kak Vino ga usah khawatir"ucap gadis itu dengan senyuman

Gadis polos, dia masih sama seperti dulu.
Bahkan orang lain pasti susah bedain dia polos atau bego, gue juga masih bingung sampai sekarang.

"Dasar gadis polos"ucap gue sambil mencubit pipinya dengan gemes

🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
Jan lupa voment yah gaes!!!

I Am Fine [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang