Part 48"pindah?"

3.7K 135 1
                                    

Akhira Salsabhila

Rara sangat sedih, kenapa Rara bisa seperti ini?
Kenapa? Rara bingung sekarang.
Apa ini hanya salah paham? Atau benar-benar seperti itu

"Sayang...
Kami kenapa disini? Udah siap belanja yah?"

Rara terkejut saat bunda datang dan menepuk bahu Rara

"Iya bun, ini Rara mau ke kafe temui bunda"

"Kok mata kamu merah sayang? Kamu habis nangis?"

"Ga kok bun, itu tadi kelilipan doang"

"Nak, bunda ini ibu kandung kamu. Memang bunda baru ketemu kamu, tapi bunda tau kamu bohong"

"Hiks...hiks...hiks..."

Rara ga bisa nahan nangis lagi, Rara langsung meluk bunda. Seakan ada yang bisa rasain duka Rara, ini pertama kalinya Rara rasain itu

"Maafin Rara bunda udah bohong"

"Iya sayang...
Tapi sekarang kamu jelasin sama bunda"

"Hiks...hiks...hiks..."

"Tenang sayang, bunda ada disini"

"Hiks...hiks..hiks..."

"Sebaiknya kita pulang sekarang, biar kamu bisa cerita semuanya sama bunda"

Rara ga bisa bicara lagi, kecewaan yang sekarang memenuhi otak Rara

🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈

Di rumah

Akhirnya sampai juga di rumah.

"Sekarang ceritain sama bunda sekarang"

Rara sebenarnya pengen buat cerita sama bunda, tapi menurut Rara ini bukan masalah yang penting

Rara takut gara-gara ini timbul masalah baru. Rara ga boleh lemah

Kenapa hanya hal  itu Rara langsung kecewa, Rara harus kuat.

"Gada kok bunda, cuma masalah kecil aja tadi di mall"

"Ga mungkin dong sayang karna masalah kecil kamu nangis?"

"Aduh"Jantung Rara tiba-tiba sakit.

"Kenapa sayang?"

Astaga...
Rara lupa minum obat hari ini. Mungkin karna buru-buru tadi pagi

"Gapapa kok bun, cuma agak lelah aja"

"Yaudah kamu istirahat dulu. Bunda juga ada hal penting yang mau bunda omongin"

"Omongin apa bun?"

"Nanti aja, sekarang kamu ke kamar lalu istirahat"

"Iya bun"

Rara langsung beranjak dan pergi ke kamar

Sesampainya dikamar Rara langsung minum obat.
Rara belum kasih tau sama bunda soal penyakit Rara

Rara sebenarnya mau kasih tau, hanya mencari waktu yang tepat.
Rara harus terbuka sama bunda

Sekarang Rara ga mau mikirin tentang kak Vino.
Rara mau fokus sekolah dan kebahagiaan keluarga Rara.

Yah benar....
Rara sayang sama kak Vino, karna kak Vino selalu berusaha melindungi Rara. Tapi Rara ga tau kalau alasannya Karna kak Khina

Rara akan berusaha buat lupain kak Vino, karna berlama-lama dalam kekecewaan hanya akan menambah duka

"Rara...
Bunda bawain susu hangat"ucap bunda sambil mengetuk pintu kamar Rara

"Masuk aja bunda, pintu ga dikunci"

"Hei sayang...
Gimana keadaan kamu? Udah mendingan?"

"Udah kok bun"

"Bunda mau bicara sesuatu"

"Bicarakan apa bun?"

"Gini sayang...
Minggu depan kita akan pindah ke Belanda. Soalnya itu permintaan Dedy, Dedy ga mau jauh-jauh lagi sama kita"

"Belanda?"

"Iya sayang...
Lusa bunda akan ngurus surat pindah kamu dari sekolah"

"Tapi Bun...
Rara udah nyaman sama sekolah Rara sekarang. Lagi pula Rara susah beradaptasi sama lingkungan baru"

"Susah bukan berarti ga bisa kan sayang?"

"Tapi Rara ga mau pindah dari Indonesia"

"Kita akan sering ke Indonesia sayang. Lagi pula Dedy kan orang Belanda, jadi kita harus ikut Dedy"

"Tapi Bun..."

"Yaudah lah
Kamu pikirkan dulu, kalau udah dapat jawabannya kita bicara lagi"

"Iya bun"

"Sekarang kamu istirahat lagi"

"Baik Bun"

🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
Jan lupa vote yah gaes!!!

I Am Fine [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang