Part 41"mama"

4.7K 167 0
                                    

Akhira Salsabhila

FLASHBACK

10 tahun yang lalu, Rara bermain dengan kak Tian di depan rumah.

"Kak Tian
Ayo main masak-masak"

"Kak Tian itu cowok, mana boleh main masak-masak"

"Trus kita main apa?"

"Kita main petak umpet aja"

"Ayo
Tapi kak Tian yang jaga"

"Iya"

"Non Rara...
Den Tian..
Ini bibi bawa cemilan buat kalian"

"Nanti aja bi, Rara mau main sama kak Tian"

"Kalo gitu bibi letak diatas meja. Tapi jangan main jauh-jauh yh non"

"Iya Bi"

Rara main sama kak Tian,
Karna kak Tian yang jaga, Rara harus sembunyi

Rara ga tau mau sembunyi dimana, kalau Rara sembunyi di sekitar rumah Rara pasti ketahuan

Akhirnya Rara sembunyi ditaman tetangga disamping rumah.

"Hei gadis kecil, kamu ngapain disini"

"Maaf om...
Rara lagi main petak umpet sama kak Tian, Rara disini dulu yh"

"Kenapa disini, kedalam rumah om aja"

"Ga usah om
Nanti mama marah"

"Ga akan sayang"

Om itu malah menarik tangan Rara masuk kerumahnya, Rara menolak dengan sekuat tenaga.

"Tolong...
Ada orang jahat"

"Diam kamu gadis kecil"

"Papa...
Mama...
Tolong Rara, Rara takut" Rara berteriak sekuat-kuatnya

Om jahat itu malah menggendong Rara dan membawa ke mobilnya.

"Hiks...hiks...hiks..
Om jahat lepasin Rara"

"Diam kamu"

Karna Rara ketakutan , Rara tidak berteriak lagi. Rara hanya bisa menangis.

Om jahat itu ada dua orang, mereka membawa Rara entah kemana

"Cepat telfon Dahlia, bilang kalo putrinya diculik"

"Siap bos"

"Hallo nyonya Adyjaya
Tolong siapkan uang 5 milyar di taman kota, kalo mau putri ada selamat"

Rara sangat takut, Rara tau mama ga akan datang nyelamatkan Rara.
Mama tidak pernah sayang sama Rara

Kalo papa lagi diluar negeri, ga mungkin bisa datang. Kak Tian juga pasti panik, tapi kak Tian ga tau kalo Rara di culik

Rara harus apa sekarang...
Rara takut, Rara hanya bisa nangis.

Beberapa menit kemudian, om jahat itu membawa Rara ke taman kota

Tangan Rara di ikat, dan mulut Rara dilem.

Rara harus cari cara untuk bisa kabur dari sini. Papa selalu bilang kalo Rara itu bukan anak manja, tapi anak mandiri.
Rara harus buktikan,Rara harus bisa kabur

"Cepat telfon Dahlia, dia udah dimana"

"Maaf bos....
Mbak Dahlia ga angkat telfon yh"

"Kurang ajar
Dia pikir kita main-main"

Rara tau, mama ga akan pernah datang untuk nyelamatkan Rara.
Tunggu ...
Rara punya ide

Rara bergerak-gerak digendongan om jahat itu

"Nih anak apaan sih...
Lo mau apa bocah"

"Bos, gimana dia mau ngomong. Mulutnya kan dilem"

Akhirnya om jahat itu lepasin lemnya dari mulut Rara

"Om...
Rara mau pipis, ga mungkin Rara pipis di gendongan om"

"Nih...
Bawa bocah itu ke toilet umum"

"Siap bos"

Akhirnya om ikut membawa Rara ke toilet, sebelum sampai di toilet Rara menggigit tangan om itu.
Lalu lari sekencang-kencangnya menjauh dari om jahat itu.

"Woii bocah, Lo jangan kabur"

Rara terus lari agar tidak dapat dikejar om jahat itu

"Aaaaaaghhttt...."

BRUK!!!!

sebuah mobil menabrak Rara, Rara ga sadarkan diri.

Saat Rara sadar, Rara udah di rumah sakit.
Ada mama yang tidur disamping Rara, dengan mata yang bengkak seperti habis nangis.

"Ma..."

Mama terbangun dari tidurnya

"Sayang...
Kamu udah mendingan? Kenapa ga nunggu mama datang jemput kamu? Ada yang sakit nak?"

Mendengar semuanya, Rara langsung nangis dan memeluk mama erat

🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
               🌈🌈🌈🌈🌈🌈
Jan lupa vote yh gaes!!!

I Am Fine [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang