Kenzie Vino Alvharo
Gue udah janjian sama Rara untuk mengantar dia pulang.
Gue kasihan sama om Erwin, dia sangat menyayangi Rara. Dia selalu mengkhawatirkan nyaGue keingat waktu ketemu dengan om Erwin 2 bulan yang lalu
Flashback
"Sayang"
"Kak vino?"
"Kamu mau kemana ?"
"Rara mau kerumahnya Nabila?"
"Ngapain?"
"Ada kerja kelompok"
"Terus dia siapa?" Tunjuk gue kearah cowok yang disampingnya
"Gue Candra kak"ucap Candra
"Gue ga nanya Lo. Gue nanya pacar gue"
"Kakak kan udah dengar, nama dia Candra. Dia ketua kelas Rara sekaligus ketua kelompok kami"
"Terus ngapain kalian berduaan?teman kelompok kalian yang lain mana?"
"Mereka udah duluan berangkat kak"jawab Candra
"Rara bareng Candra pergi kerumah Nabila. Soal yh Rara ga tau rumahnya dimana"ucap Rara menjelaskan
"Ga bisa...
Biar aku aja yang antar kamu sayang""Nanti Candra gimana kak?"
"Dia bisa sendiri"
"Iya Ra...
Gue bisa sendiri, lagian kan gue bawa motor""Emang kak Vino tau rumah Nabila"
"Kan tinggal kasih alamatnya"
"Rara ga mau ahk...
Nanti jadi kesasar""Ga akan"
"Rara bareng Candra aja"
"Aku ga suka pacarku jalan sama cowok lain"
"Hei...
Ada apa ini? Kok ribut-ribut?"Astaga nih anak datang pula, pasti nambah masalah
"Kak Ikhsan belum pulang"
"Ini mau pulang tapi gue denger ada ribut-ribut"
"Bukan urusan Lo"ucap gue kesel
"Kalo ini tentang Rara, itu jadi urusan gue"ucap kak Ikhsan
"Emang Lo siapanya?"
"Gue memang bukan siapa-siapa yh, tapi gue ga mau dia Lo ganggu. Toh juga Lo bukan siapa-siapa yh"
"Gue pacarnya"
"Hhhhh...
Pacar?""Kalo ga percaya tanya aja sama dia"
"CUKUP!!!!
kok malah berantem sih....
Rara mau pergi kerja kelompok, nanti Rara telat""Biar gue antar Lo "ucap kak Ikhsan
"Hei...
Dia pacar gue, jadi gue yang berhak ngantar dia""Pacar? Palingan juga Lo maksa dia. Pokoknya gue aja yang antar"
"Emang Lo tau dia mau kerja kelompok dimana?"
"Tau lah...
Dirumah Nabila kan. Soal yh dia udah ngabarin gue.
OPS.....
Lo ga di kabarin yh? Kata pacar?""Bukan urusan Lo.
Gue sebagai pacarnya ga izinin dia pergi sama cowok lain""Udah maksa dia jadi pacar Lo, sekarang posesif banget.
Gue jamin ga sampai sebulan juga putus""Diam deh Lo..
Pokoknya gue yang berhak antar dia""CUKUP!!!!......
RARA GA MAU DIA ANTAR SAMA KAK IKHSAN""Dengar tuh..." Ucap gue senang
"DAN RARA JUGA GA MAU DIANTAR SAMA KAK VINO"
"hahahaha...
Lo juga sama""SEKARANG RARA MAU BERANGKAT KERJA KELOMPOK SAMA CANDRA"
"gue Ra???"ucap Candra
"Iya...
Ayo berangkat""Mati deh gue Ra...
Berurusan sama macan dan harimau"ucap Candra"Ga usah dipikirin"
Gadis polos pergi begitu aja.
Kan pas firasat gue, kalo udah ada nih anak pasti nambah masalah baruLebih baik gue pergi aja, kalo gue disini lama-lama panas nih kepala hadapi curut satu ini
Di perjalanan
Itu bukannya om Erwin, ayahnya gadis polos itu?
Kenapa wajahnya kelihatan khawatir?
Gue samperin aja lh"Om Erwin"
"Nak Vino
Kebetulan sekali nak, om mau nanya kamu tau Rara dimana?""Kenapa om?"
"Kata istri saya dia minggat dari rumah, tapi saya gak percaya. Saya yakin dia pasti diusir istri saya"
"Kenapa om berpendapat seperti itu?"
"Ok..
Sebenernya Rara itu bukan anak kandung kami. Tapi saya udah anggap dia seperti anak saya sendiri, istri saya tidak pernah suka sama Rara. Makanya, saya yakin dia diusir"Astaga...
Rara ga anak kandung keluarga Adyjaya??? Jadi dia anak siapa?
Pantasan kemarin Rara sakit, Tante Dahlia tidak khawatir sedikit punAstaga...
Kenapa hidup gadis ini begitu rumit?? Alur kehidupannya ga bisa ditebak"Om Erwin tidak usah khawatir, Rara baik-baik saja. Dia tinggal dirumahnya sahabat saya"
"Syukurlah...
Bisa saya ketemu dia?""Sebaiknya jangan sekarang om, kasih saya waktu buat bujuk dia untuk pulang"
"Baiklah nak Vino, om minta bantuan yh. Soalnya om harus ke London sekarang ada urusan bisnis mendadak"
"Iya om, serahkan saja semuanya sama saya"
"Saya percaya sama kamu"
🌈🌈🌈🌈Tapi gue udah senang, akhirnya gadis polos itu bisa pulang. Gue ga akan pernah bisa biarkan dia luka segores pun
Sudah cukup penderitaan nya, Takdir selalu mempermainkannya. Sekarang gue akan kasih warna di hidup hitam putihnya
🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
🌈🌈🌈🌈🌈🌈
Vote oii!!!