Part 58"setuju"

3.5K 131 1
                                    

Kenzie Vino Alvharo

       
Setelah kejadian 2 hari yang lalu tentang perjodohan gue, sikap mama menjadi cuek dan dingin.
Bahkan lebih parahnya mama jadi malas makan dan hanya didalam kamar saja.

Gue sangat khawatir melihat marah yah mama, menurut gue lebih baik mama ngomel dari pagi sampai sore daripada seperti ini.

"Den Vino"

"Iya Bi, ada apa?"

"Nyonya sakit den, soalnya dari semalam nyonya belum makan apa-apa"

"Yaudah biar Vino lihat keadaan mama sekarang"

Mendengar penjelasan pembantu rumah tangga kami, gue langsung pergi ke kamar mama.

Yang gue lihat, mama hanya tidur dengan wajah yang sangat pucat

"Ma"

"..."

"Mama makan dulu"

"Mama ga lapar"

"Mama belum makan apa-apa hari ini"

"Mama bilang mama ga lapar"

"Kalo mama makan, Vino janji akan setuju soal penjodohan itu"

"Kamu janji"

"Iya, tapi mama jangan mogok makan lagi. Jangan sampai mama sakit, Vino tinggal punya mama"

"Iya mama janji deh"

"Yaudah Vino suapin mama sekarang"

Gue mengambil bubur yang ada di meja kamar, kemudian menyuapi mama sendok demi sendok

"Nanti kita ke rumah om Erwin buat bicarakan perjodohan kamu"

"Mama jangan pikirkan itu dulu, Mama harus sehat"

"Mama sehat kok, mama sakit karna lapar"

"Tadi katanya ga lapar"

"Tadikan mama lagi marah"

"Mama kayak anak kecil saja"

"Yaudah, sekarang kamu siap-siap buat berangkat. Mama juga mau siap-siap"

"Iya"

Gue akhirnya keluar dari kamar mama, dan berjalan kembali ke kamar gue.

Sebenarnya gue ga mau Nerima perjodohan ini, tapi gue tau mama orangnya keras kepala kalo sudah marah.
gue tinggal punya mama di dunia ini, dan gue ga mau kehilangan untuk ke sekian kalinya

                      ♥️♥️♥️
Rumah om Erwin

Kami sudah berada di rumah om Erwin, mama sedang berbincang-bincang dengan om Erwin dan tante Dahlia. Gue hanya duduk sambil memainkan ponsel

"Vino, gue senang banget akhirnya Lo setuju juga dengan perjodohan ini"ucap Kharin yang berada disamping gue

"Lo ga usah senang dulu, gue setuju karna nyokap gue mogok makan"ucap gue sambil fokus ke ponsel

"Lo masih harapin si gadis polos yang ga diri itu"

Mendengar gadis sialan itu menghina gadis yang gue cintai, emosi gue langsung memuncak

"Jangan pernah menghina gadis gue dari bibir kotor Lo itu, dia bahkan jauh lebih sempurna dari Lo.  gue rasa Lo yang ga tau diri, Lo hanya anak angkat om Erwin dengan muka seperti kuda Nil yang ga pernah tau rasa syukur"ucap gue sambil mencengkram tangannya kuat seolah-olah menyalurkan semua emosi gue

Perkataan gue membuat gadis kuda Nil itu dia seribu bahasa.
Gue heran sama dia, setelah tau kebenaran tentang kehidupannya dia bukannya berubah menjadi lebih baik malah makin berantakan.

"Nak Vino, om mau bicara"ucap om Erwin menghampiri gue

"Mau bicara apa om?"

"Kharin kamu pergi kebelakang siapin minum dulu"ucap om Erwin mengusir halus gadis kuda Nil itu

"Iya pa"ucapkan gadis kuda Nil itu sambil beranjak pergi

Setelah memastikan gadis kuda Nil itu pergi, om Erwin duduk di samping gue

"Nak Vino, om mau nanya sesuatu"

"Tanya apa om?"

"Apa kamu benar-benar setuju soal perjodohan ini? Setau om kamu sangat mencintai Rara"

"Benar om saya sangat mencintai Rara, tapi saya lebih mencintai mama saya"

"Jadi ini karena Amira memaksa kamu?"

"Mama mogok makan karna mau vino menerima perjodohan ini"

"Baiklah om akan bicara sama Amira buat batalin perjodohan ini"

"Tidak usah om, saya tidak mau mama kecewa"

"Tapi gimana kamu dengan Rara"

"Saya juga tidak tau om, keberadaannya saja saya tidak tau. Mungkin kami tidak berjodoh, dan Vino juga harus membuka hati"

"Tapi kamu sudah yakin dengan keputusan ini, karna pertunangan kalian satu Minggu lagi"

"Iya om, ini semua demi mama"

"Jika kamu berubah pikiran, om akan selalu dukung kamu. Karna sebenarnya om lebih setuju kamu dengan Rara"

"Makasih om buat dukungannya"

🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
Jan lupa voment yah gaes!!!!

I Am Fine [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang