"Gue.."
"Kalo lo suka.. silahkan.."
Ardha cengo menatap Adrian. Baru beberapa jam lalu mereka berkelahi, tapi sekarang Adrian malah memberikan lampu hijau kepadanya?
"Kok.. lo.. ja-"
"Gue sadar, kalo ini hak lo dan Aruna.. terus ngapain gue ikut campur?.."
Ardha terdiam. Sebagian hatinya merasa senang dan kasihan yang bersamaan. Tapi, usai melihat wajah Adrian yang tersenyum, seketika itu pula penat dan keraguan di hatinya sedikit goyah.
"Gue.. ketemu orang yang berkata demikian tadi.. dan gue seharusnya percaya sama lo. Kalo lo bisa jaga adek gue.., serius gue minta maaf karena kelihatan egois.."
"Enggak.." Tegas Ardha. "Setiap kakak emang ingin yang terbaik untuk adiknya, dan lo gak salah.."
Usai mengatakan demikian, Adrian mendekat kearah Ardha sambil merebut udang yang dia buat sendiri. "Gue pengin lo janji.. gak akan nyakitin Aruna. Dia cewek yang labil dan moody an.. lo tau itu kan? Apalagi, ia bukan gadis yang gampang terbuka dengan sesuatu.."
Ardha mengangguk. "Gue janji.."
♡_♡
Adrian menghela napas saat dirinya kembali bertemu dengan Iwan di resto untuk mengambil pesanan lainnya.
"Ayo.. kita harus cepat.."
"Aduh.. ini nih kalo jadi delivery order.. kenapa sibuk amat sih.." Keluh Adrian.
Iwan meringis dan tertawa disaat yang bersamaan. "Emang harus gini.."
Mendengar jawaban apa adanya dari Iwan membuat Adrian menghela napas berat lagi. Sedetik kemudian, Iwan menghentikan langkahnya. Lantaran, ponsel miliknya berdering.
"Halo.."
"..."
"Oh.. iya dek.. abang pulang rada malem.."
"..."
"Adek ngidam?! Mau dibelikan apa?"
Adrian terbelalak saat Iwan berkata demikian, cowok itu ikut berhenti untuk menyimak apa yang dibicarakan. Intinya, wanita disebrang sana sedang hamil dan nampaknya ngidam sesuatu.
Kalau dilihat-lihat dengan seksama, wajah Iwan tidaklah tua dan apa mungkin ia menikah muda? Raut wajahnya seperti anak SMA bahkan lebih muda darinya.
Selagi Adrian berpikir, Iwan sudah selesai bertelponan. Cowok itu menepuk pundak Adrian dan mengajaknya kembali mengantar pesanan.
"Bang.."
Iwan menghentikan niatan untuk tancap gas. Ia menoleh kearah Adrian dengan raut bertanya. "Jangan panggil Bang.. panggil Iwan aja.."
"Ah iya deh.." Adrian mengusap tengkuknya "Abis ini lo sibuk?"
Iwan menggeleng, "Kenapa emangnya?"
"Um.. gue cuma mau ngobrolin sesuatu sama lo.."
"Oh boleh.. abis kita antar ini ya.."
![](https://img.wattpad.com/cover/179353502-288-k777182.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNLIMITED LOVE ✅ (END)
Teen Fiction#1 in wp2019 》(11 Juni 2019) "Lo tuh kayak remaja yang bikin tiga pengakuan. Dari suka, sayang, dan mungkin besok cinta.. Gue heran kenapa harus bertahap?" Gadis itu memainkan kakinya dan membiarkan rambutnya tergerai. "Bagus dong.." Pria di sebelah...