Bab 4 ♡

647 41 0
                                    

Hans menggebrak meja. Cowok itu sudah tidak tahan lagi dengan kesepakatan sekolah.

"Mereka benar-benar meniadakan atletik!!! Yang gila ajah!"

Aruna, Viola dan Hanum menenggak ludah ketakutan. Begitupun Adrian dan Ardha yang memijat pelipis masing-masing.

"Ya kan masih ada yang lain lah,.." Hibur Adrian.

"Gak gitu.. gue tetep ajah gak setuju!!!" Bentak Hans. Cowok itu bersedekap dengan raut mengerikan.

"Tapi, Kak Hans pintar takraw kan?" Bujuk Hanum.

Dia sekelas dengan Aruna dan Viola. Gadis berjilbab yang gemar sekali beribadah. Rajin membantu dan sangat menyayangi adiknya. Terlebih, ia tinggal di lingkungan pesantren yang benar-benar bersih dan kental dengan agama.

Hanum juga lebih terkenal melalui situs Vloggersnya. Instagram yang dia miliki juga banyak pengikutnya nyaris 10K followers.

Kebetulan, saat Aruna mengajak Viola datang ke rumah. Gadis itu sedang bermain di rumah Viola. Mau tidak mau sekalian saja diajak.

"Hanum bener tuh.. lo kan juga pinter takraw.. gue usul ke Firda nanti.." Ucap Adrian sambil duduk bersandar.

"Tapi.."

"Lo tinggal nyoba.. gak usah dibuat ribut.." Ucap Ardha sambil melirik Aruna yang entah kenapa seperti menahan sesuatu.

Ardha menatapnya intens. Memperhatikan gerak-gerik aneh yang dilakukan Aruna. Seperti menggigit bibir bawahnya, menautkan jemarinya, hingga menggetarkan kakinya berulang kali.

Ia tahu kalau yang dia lakukan itu salah. Dengan mengatakan "pacar" kepada Selvi tadi siang. Selepas itu, Aruna langsung kehilangan kata-kata dan diseret menuju pintu keluar Mall oleh Ardha yang frustasi juga. Ah.. Ardha tidak tau cara bersosialisai dengan perempuan.

Aruna juga tak henti-hentinya mengalihkan wajah dari pandangan Ardha saat itu. Gadis itu, buru-buru bangkit dari duduknya.

"Gue.. mau buatin minum.." Ucapnya pelan. Membuat Hans dan Adrian mengangguk.

"Kita nge vlog yukkk.." Ajak Hanum kepada Viola yang menggeleng dan menolak.

Ardha memandang Aruna sambil mengacak rambutnya. "Gue ke toilet.."

Adrian mengangguk sekali lagi. "Sekalian bawain minuman.. takut Aruna gak kuat bawa.." Lanjut Adrian tanpa menoleh. Cowok itu masih meributkan soal pentas olahraga besok dengan Hans.

♡_♡

Pelarian. Yaks.. Aruna tidak ingin ada di sekitar Adrian dan teman-temannya. Apalagi Ardha yang diam dengan tatapan tajamnya. Gadis itu, tau kalau Ardha memperhatikannya sejak tiba di rumah.

Maka itu, ia memilih pergi ke dapur dengan membuat pengalihan seperti membuat minum.

"Fushhh.." Desah Aruna sambil menuangkan beberapa gelas jus jeruk dan meletakkannya di nampan. Ia berusha menghilangkan ingatan mengenai keduanya di Mall tadi siang.

Sudah lima menit Aruna berkutat dengan benda itu. Tapi, ia tidak ingin kembali lagi ke ruang tamu. Rasanya belum siap untuk sekedar bertatap muka dengan Ardha.

"Ekhmm.."

Aruna terlonjak sambil memegangi dadanya. Bola matanya hampir keluar kala cowok yang ada di pikirannya tengah memandangnya aneh.

Keduanya hanya berdiri sambil sibuk dengan pikiran masing-masing. Aruna tidak tau apa yang akan dia ucapkan. Basa-basikah? Menganggap tidak terjadi apa-apa tapi, akan aneh kalau Ardha menyadari tingkah sok kenal sok deket yang diluncurkan Aruna.

UNLIMITED LOVE ✅ (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang