Bab 2

900 62 0
                                    

Panas terik membuat Aruna berkali-kali mengusap peluhnya. Sedikit mencuat rasa menyesal saat dirinya tidak membawa ikat rambut, sekarang rambutnya membuat panas sekujur tubuhnya.

"Selama 3 hari kedepan sekolah akan mengadakan pentas olahraga untuk masing-masing kelas. Dimohon, partisipasi nya bagi atlet-atlet kelas dan berbahagialah dalam melaksanakannya.."

Kepsek menutup amanat dengan salam dan dilanjutkan doa. Ada pekikan senang dari arah belakang. Suara, Viola yang nampak mendukung diadakannya pentas olahraga tahun ini. Keduanya berjalan beriringan menuju Kantin.

"Agak lebih telat sih.." Ucap Aruna asal, sambil mengikat rambutnya.

Mendengar itu, Viola langsung mengangguk. "Biasanya setelah UTS tapi, ini pas mau UTS semester 2 kan?" Ungkap Viola. "Gue harus menang nih tahun ini.."

Aruna tertawa kecil. "Gue yakin lo menang.. udah ah.. haus.."

"Mood lo udah balik?"

Gadis yang ditanya itu mengangguk. "Dikit ... gue tipe orang yang gak suka bersedih lama-lama..."

Viola memberikan jempol dan menarik lengan Aruna menuju kantin. Karena, pastinya guru-guru juga wali kelas akan memberikan waktu untuk berdiskusi soal pentas olahraga ini selama satu jam pelajaran. Akan sangat bosan kalau Aruna berpartisipasi, secara yang ia bisa hanya lompat tinggi saja.

"Nih.." Viola menyodorkan segelas es jeruk sambil bersungut kesal, membuat pemandangan tidak enak dari wajahnya. Sedetik kemudian, umpatan-umpatan mengenai adik kelasnya meluncur dari mulutnya yang letih.

"Kampret.. najis.. sumpah kesel gue.. nyesel muji-muji gak jelas soal tampang mereka yang polos-polos gitu.."

"Udah kenapa sih.. biarin ajah.." Celetuk Aruna yang tengah mengotak-atik ponsel.

"Ngalah sedikit gak bisa ya.. kaki gue sampe di injek-injek.." Timpal Viola sambil menyugar rambutnya kasar.

Melihat hal tersebut, Aruna tertawa pelan sambil melirik notif apa saja yang muncul di ponselnya. Rata-rata dari Instagram.

Mengenai sosial media, Aruna hanya menggunakan itu untuk hiburan disaat penat. Tidak setiap hari ia memainkannya, sesuai anjuran Adrian kala itu.

Sewaktu pertama kali memiliki Instagram, Viola menyebarkan akun instagram Aruna lewat akun miliknya dan sukses dalam waktu seminggu followersnya meningkat drastis. Padahal post foto Aruna hanya satu yaitu, ketika dirinya tengah berdiri membelakangi kamera dan yang tampak hanya sebelah wajah.

Viola tentu saja kaget apalagi Adrian. Mereka mengotak-atik Instagram gadis itu penuh dengan promot menjijikan. Sekarang, kalau dilihat-lihat Instagram milik Aruna memiliki followers 600K yang entah orang darimana saja, mengikuti akunnya.

Aruna kembali memposting sebuah foto dirinya dengan Viola setahun lalu. Oke, jujur saja Aruna sangat tidak suka ber-selfie dan berfoto. Jadi, semua foto yang dipost olehnya itu sekitar setahun atau beberapa bulan sebelum hari ini. Itu juga, dengan Viola atau Adrian yang memaksa melakukan demikian.

"Boleh duduk disini?"

Kepala Aruna mendongak dan memandang cowok yang tengah mengambil posisi duduk disebelah Viola. Membuat gadis itu, memuntahkan kembali es tehnya. Aruna sempat bergeridik melihat adegan tersebut, sebelum akhirnya ia memandang tajam cowok dihadapannya.

"Loh.. lo ngapain disini?" Ujar Aruna menepuk pelan lengan Adrian.

Cowok itu mengusap peluh di dahi nya. "Lo tau kan, gak ada lagi kursi yang kosong.." Ia menunjuk seisi kantin dengan dagunya sendiri.

UNLIMITED LOVE ✅ (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang