Sore ini, Aruna akan pulang sendiri. Gadis itu, mungkin akan memesan ojol atau naik taksi untuk pulang. Yah.. itu karena Adrian yang mendadak mengirim pesan padanya,
"Gue diajak makan-makan.. lo pulang sendiri ya.."
Disinilah dia sekarang. Tepat di depan halte sekolah menunggu taksi yang lewat.
Sembari memecah bosan. Aruna kembali mengotak-atik ponselnya, untuk bermain IG. Tapi, sepertinya kegiatan yang akan dilakukannya itu kembali terhalang karena seseorang menelponnya.
"Halo.." Ucap Aruna mengerutkan dahi. Baru pertama kali ia di telepon oleh orang dengan nomor yang tidak dikenal.
"Aruna?"
Gadis itu mendadak bangkit dari duduknya. Bibirnya kelu seperti tidak dapat digerakkan, dan dengan tergagap ia menjawab panggilan tersebut.
"Ini.. Kak Ardha?"
"Iya.."
Aruna menggigit bibir bawahnya bingung ingin berucap.
"Ada apa me-"
"Lo kenal suara gue?"
Mampus! Aruna seharusnya pura-pura tidak kenal ajah sekalian.
"Umm.. iya.. sedikit.."
"Oke.. apa yang mau lo tanyakan barusan.."
"Eh.. itu.. kakak.. umm.. kenapa nelpon?" Alih Aruna.
"Cuma cek nomor doang.."
"Oh.. "
"..."
"..."
Aruna dan Ardha bingung ingin melanjutkan obrolan apa lagi. Masing-masing masih sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Itu.. lo udah balik?" Tanya Ardha dengan nada datar.
"Belom.."
"Hah? Lo dimana sekarang?" Seketika itu nada suaranya berubah tapi, hanya meningkatkan nada saja, tidak sepenuhnya terlihat khawatir.
"Oh... gue di sekolah.. um halte bus.."
"Lo tunggu gue.. jam lima sore mana ada taksi lewat situ.. "
"Eh.. hal-"
"Tut.. tut.."
Aruna menurunkan layar ponsel dari telinganya. Dia dengan cepat kemmbali terduduk di kursi halte dengan segudang pertanyaan. Kenapa pula Ardha repot-repot menjemputnya?
Keningnya berkerut. Dan dengan cepat kepalanya tergeleng ke kanan dan ke kiri. Beberapa detik kemudian, Aruna menghela napas penat. Terlebih ia lapar sekarang.
♡_♡
Sebuah mobil nampak berhenti tepat di depan halte. Ardha keluar dari sana dengan pandangan teduhnya. Dengan perlahan ia mendekat kearah seorang gadis yang menyenderkan kepalanya pada tiang halte bus.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNLIMITED LOVE ✅ (END)
Ficção Adolescente#1 in wp2019 》(11 Juni 2019) "Lo tuh kayak remaja yang bikin tiga pengakuan. Dari suka, sayang, dan mungkin besok cinta.. Gue heran kenapa harus bertahap?" Gadis itu memainkan kakinya dan membiarkan rambutnya tergerai. "Bagus dong.." Pria di sebelah...