Bab 25 ♡

296 32 0
                                    

"Ini dia atlet selanjutnya.. kebanggaan dari SMA Sejahtera, Aruna Shafa Fairuz. Gadis yang terkenal karena kecantikan di sosial medianya yang..."

"Heh.. baca teks nya.. malah ngayal!"

Tawa kencang langsung terdengar di seisi gedung olahraga tempat Aruna akan melakukan lomba.

Dua MC yang diketahui lulusan SMA Sejahtera itu, tentu saja mengenal Aruna. Toh, karena sudah Aruna ceritakan kalau dirinya memiliki banyak followers IG darimana saja.

Lihat, bahkan sebuah spanduk bertuliskan "GO ARUNA" itu bukan pendukung atau suporter dari sekolah mereka. Entah darimana asalnya.

"Tahun ini merupakan pertandingan yang seru juga ya ... karena pertandingan atletik kali ini live radio Kabupaten, Live IG yang sekarang entah kenapa penontonnya menjadi 2000 orang ditambah dengan live di beberapa siaran tv.. wah ramai sekali ya.."

"Apa itu juga gara-gara ada Selebgram disini?"

"Ahaha.. mungkin.. mungkin.." Salah satu MC mengedipkan sebelah matanya kepada Aruna dan disambut tepuk tangan heboh, seisi gedung.

Mata Aruna mengerjap sebelum akhirnya gadis itu menggeleng sia-sia. "Dasar cowok genit" lirihnya pelan.

"Baiklah.. karena waktu terus bergulir.. pertandingan atletik, cabang lompat jauh tingkat Kabupaten akan segera dimulai.. dimulai dari nomor 5 Aruna Shafa Fairuzz.."

♡_♡

Aruna merebahkan tubuhnya di lantai keramik yang kering. Disebelahnya tengah duduk bersila rapi, seorang Viola dengan selembar kertas yang sudah tercoret-coret bolpoint.

"Vi.. akhirnya selesai.." Lirih Aruna seraya berguling mendekat kearah Viola yang berdecak risih.

"Lo jarang latian sih" Keluh Viola "padahal nih, lo cuma beda koma doang sama anak SMA Jaya.. bego lo!!" Kesal Viola.

"Ya elah.. gini juga gue juara dua kali!"

"Tapi gak masuk provinsi.."

Aruna memutar bola matanya, " Gue kan atlet favorit juga tahun ini.."

Dengan gerakan secepat kilat, Viola menoyor kepala Aruna hingga rambut gadis itu bergesekan perih di lantai. "Aduh.. apaan sih lo ..."

Tanpa kejelasan apa pun, tiba-tiba saja Viola nemilih pergi dari tempat Aruna berguling tadi, entahlah dia kemana.

Sedangkan, Aruna buru-buru mencibir kelakuan Viola. "Kesel dah dia.." Ucapnya seraya menegakkan badan dan duduk bersandar menatap para atlet yang sedang di beri suguhan bunga dari kerabat dan penggemarnya.

Gadis itu, melirik kearah belakang tubuhnya. Ya, ada segelintir bunga pemberian fans dan followers Aruna, tapi tak ada kebahagian dan kesan lebih seakan-akan itu memang simbol saja untuk Aruna.

Berbicara soal kerabat, toh memang Mama Aruna itu belum memberi kabar belakangan ini. Terlebih, Adrian juga tidak terlalu sering menghubungi dirinya, atau sekedar memberi kabar kalau dia sampai di SMA Langit.

Mata Aruna beralih kepada benda pipih yang ada di dalam saku tasnya. Meraih benda tersebut dan membuka kotak pesan yang ada disana.

"Gimana?"

Gadis itu lantas kembali memutar bola matanya dan membalas pesan Ardha dengan secepat kilat.

"Juara 2.."

"Serius?"

Aruna mencibir dengan sedikit senyuman di sudut bibirnya. "Apaan sih.." Lirihnya kembali.

UNLIMITED LOVE ✅ (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang