Aruna mengelap keringatnya. Sedangkan, teriakan Pak Wasito meggema dengan lantang. Pria itu tengah berkacak pinggang dengan sorotan bak macan kearah adik kelas yang berlari memutari lapangan upacara sore ini.
Aruna tersenyum tipis, tapi meringis sedetik kemudian, karena mengingat masa-masa berat yang sama seperti itu tahun lalu. Gadis itu, merutuki dirinya sendiri dengan kekanak-kanakan, menyesali keahliannya di bidang Atletik dan lompat tinggi.
Kalau boleh memutar waktu, mungkin dirinya akan lebih memilih tidak ikut apa-apa dan konsen belajar.
"Gila capek banget.." Keluh Diah.
Aruna menghela napas dan meregangkan kakinya di lantai. Duduk bersandingan dengan Diah, yang lolos di cabang lompat jauh.
Gadis berkulit hitam itu menenggak air mineralnya tidak beraturan. Alias, berceceran kemana-mana, itu hal yang biasa terjadi diantara atlet lain.
Getaran dari tas Aruna membuat gadis itu buru-buru merogoh tasnya.
"Gue udah di depan.. nanti kalo nyari, gue lagi bareng anak basket ya.."
Pesan dari Ardha itu membuat Aruna mengulum senyum nya. Gadis itu lantas melirik kearah Pak Wasito yang tengah memberi wejangan untuk anak didik yang jarang laltihan.
"Abis ini kita pulang kan?" Tanya Aruna memastikan. Diah mengangguk.
"Kenapa? Kak Ardha nyari lo?" Ledeknya enteng.
"Iya biasa.. " Jawab Aruna cuma-cuma.
Detik berikutnya, Diah merangkul Aruna. Ia tersenyum hingga matanya tak tampak. "Lo pacaran sama Kak Ardha? Berapa bulan?"
"Hah? maksudnya?"
"Enggak.." Jawab Diah enteng. Kemudian, ia berdecak "Karena semua anak tuh sebenernya gak tau hubungan lo sama Kak Ardha sebatas teman atau lebih.."
"Gue sama Kak Ardha jadi topik gosip gitu?"
"Alias rumor bertebaran.." Tambah Diah.
Mata Aruna terbelalak kaget. Ia sama sekali tak tahu menahu soal ini. Ya walaupun bukan dikatakan dekat lagi sebagai orang yang saling kenal sih, tepatnya keduanya sudah jujur saling menyukai.
Tapi, untuk jadi bahan rumor itu yang sedikit Aruna sesalkan. Ia hampir curiga kalau yang menyebarkan ini Daisha atau Selvi.
"Berapa orang? Maksud gue, yang denger rumor begitu?"
Diah menautkan alisnya dan berpikir, "Satu sekolah udah tau lagian.."
"Kok bisa?"
"Lo kan anter jemput sama Kak Ardha, udah gitu beberapa anak mergokin lo lagi makan di restoran sama Kak Ardha. Terus, temen-temen lo juga yang deket sama kakak kelas, lagi di bicarakan banget.." Celetuk Diah panjang lebar.
Sedangkan, Aruna merenung sambil menoleh kearah ruang Indoor yang dipakai latihan basket. Ada suara anak-anak kelas 10 termasuk Arfha yang terdengar lebih nyaring.
"Lah.. apa segitu terkenalnya Kak Ardha di sekolah?"
"Ye.. lo deket tapi gak tau? Jangan mentang-mentang followers IG lo banyak. Lo sampe ngerendahin Kak Ardha. Dengerin nih, dia itu cakep, pinter di bidang akademik, non akademik, cool, keren, gak segila Kak Hans, dan jarang banget gue liat foto Kak Ardha yang lagi senyum kalo lagi sama cewek" Lantas, Diah melirik Aruna yang kebingungan.
"Dia sama cewek?"
"Aduh Run.. pliss deh.. itu lo. Jangan bilang lo jarang buka IG gosip SMA Sejahtera ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNLIMITED LOVE ✅ (END)
Ficção Adolescente#1 in wp2019 》(11 Juni 2019) "Lo tuh kayak remaja yang bikin tiga pengakuan. Dari suka, sayang, dan mungkin besok cinta.. Gue heran kenapa harus bertahap?" Gadis itu memainkan kakinya dan membiarkan rambutnya tergerai. "Bagus dong.." Pria di sebelah...