SUJ-3

2.7K 170 3
                                    

-Hati itu milik Allah. Jadi kalau aku mau dapet cinta mahluknya, aku harus minta langsung ke Allah. -
❤❤❤❤

“Kamu belum pulang?”

Tanya Rehan pada seorang gadis yang duduk sendiri di halte depan gerbang kampus. Si gadis yang memakai khimar hitam itu menoleh.

Matanya menyipit mencoba mengingat-ingat siapa yang ada di hadapannya. Hingga akhirnya dia menyadari bahwa dia memang pernah melihat orang ini sebelumnya.

“Lagi nunggu angkot, Pak.” Jawab gadis itu.

“Mau saya antar? Kebetulan hari ini saya mau ke rumah tante saya. Kamu bisa ikut.” Rehan memang bicara dengan redaksi kalimat yang panjang namun wajahnya tetap saja datar.

“Bapak kenal saya?”

“Kamu putrinya Pak Surya kan?” Tepat. Gadis itu mengangguk pelan. Hingga akhirnya dia menyadari bahwa orang yang tak lain dosennya ini adalah tetangga depan rumahnya. Kakaknya Keanu. “Ayo saya antar. Jam-jam segini jarang ada angkot.”

Gadis manis bernama Hasna tersebut diam. Dia bingung harus mengiyakan atau tidak. Dia tidak terlalu mengenal Rehan sebelumnya. Jika semasa kecil dia sering bermain bersama Kaira, yang sering dia temui bukanlah Rehan tapi Keanu. Rehan hanya muncul sesekali, itu pun jika dia berkunjung ke rumah Kaira dan kalaupun Rehan sedang disitu, dia hanya keluar kamar untuk mengambil minum.

“Ayo,” Ajak Rehan lagi.

Hasna gugup. Kini di hadapannya sudah berdiri Rehan. Ini adalah kali pertama dia melihat Rehan dari jarak sedekat ini. Hasna akui, Rehan memang lebih tampan dari Keanu.

“I.. Iya, Pak.” Hasna lalu bermaksud masuk ke kursi depan. Namun suara Rehan lebih dulu mengintrupsinya untuk tidak masuk. Dia sungguh bingung.

“Kamu duduk di kursi belakang ya. Saya kurang nyaman saja kalau harus duduk berdampingan dengan perempuan selain keluarga saya.”

“Iya Pak.” Hasna lalu masuk ke bagian belakang, sedangkan Rehan sudah masuk ke kursi depan.

Sepanjang perjalanan tidak ada yang memulai pembicaraan. Rehan dengan segala pemikirannya tentang urusannya, sedangkan Hasna yang memang pemalu dan tidak banyak bicara justru lebih kepikiran dengan Rehan.

Jujur, dia akui bahwa dia memang mengagumi sosok di hadapannya itu. Perlakuan yang Rehan lakukan tadi sama sekali tidak menyinggung hatinya. Justru dia merasa Rehan sangat menghargai perempuan. Dia menolak untuk duduk berdampingan dengan perempuan yang bukan mahromnya dan itu membuat Hasna diam-diam kagum dengan tetangganya itu.

Sepengetahuan Hasna, Rehan itu seringkali berkunjung di rumah tantenya. Namun ketika Hasna menemui Kaira yang dilihatnya hanyalah Keanu. Kakak Kaira itu jahilnya beda tipis dengan Kaira. Bahkan terkadang Hasna seringkali menangis karena dijahili Keanu. Dan jika sudah begitu, Rehan akan menghampiri mereka bertiga. Rehan dengan wajah dinginnya akan datang untuk memarahi Keanu. Namun memang dasar Keanu yang nakal, dia tidak takut dengan ancaman Rehan. Apapun itu.

Berbeda dengan Kaira, senakal apapun Kaira, Rehan tidak akan marah. Dia tidak pernah berbicara keras dengan Kaira. Namun seiring bertambahnya usia, kejahilan Kaira semakin menjadi hingga membuat Rehan pusing. Setidaknya itulah yang sering dibicarakan Tante Kana ke Ibunya jika mereka saling berkunjung.

“Nah, sudah sampai.”

“Makasih ya, Pak.” Rehan menoleh ke arah Hasna yang sudah keluar mobil da berdiri di depan rumahnya.

Soulmate Until JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang