Pasca seruan Tito tentang seorang gadis bernama Maira beberapa hari yang lalu, membuat mereka seringkali memilih untuk datang ke kafe Rehan. Tujuannya sama, ingin melihat sosok gadis yang membuat Rehan salah tingkah tatkala nama itu disinggung oleh Keanu di hadapan keluarganya dan membuat Rehan menatap Tito dengan kesal karena telah membuat berita yang tidak benar itu. Padahal Rehan sering datang ke kafe bukan karena gadis itu, namun dirinya memang sangat disibukkan dengan urusan kafenya dan pekerjaannya di kampus.
Namun dia cukup bisa bernapas lega, karena kedatangan para sahabatnya yang memiliki ingin tahu berlebih itu selalu bertepatan dengan jadwal Hilya ke kampus. Seperti hari ini, tadi sore Hilya langsung pergi karena ada urusan mendadak setelah mendapat izin dari Rehan. Tidak lama kemudian, Rafka dan Keanu datang bersama Haura dan Sabila. Suasana kafenya yang awalnya begitu hening berubah menjadi riuh karena suara Haura dan Sabila. Alasan kedatangan kedua sepupunya itu pun untuk membawa Haura dan Sabila jalan-jalan, padahal ketika Rehan iseng bertanya dengan Haura, putri Keanu itu menjawab bahwa mereka diajak sang ayah untuk melihat calon tante mereka.
Anak-anak tentunya akan berbicara jujur.
"Lo kalau sibuk gak papa, Re. Kita berdua bisa bersikap layaknya pelanggan disini." Ucap Rafka dengan wajah geli melihat reaksi datar Rehan.
Keanu mengangguk setuju. "Iya. Kita gak mau gangguin lo karena kedatangan kita." Tambah Keanu.
Terkadang Rehan tidak percaya bahwa kedua lelaki di depannya ini nyatanya sudah memiliki istri bahkan anak. Sangat jauh dari kesan dewasa, apalagi Keanu. Bahkan Rehan juga masih tidak percaya kalau dulu lelaki berwajah ramah dengan tatapan teduh itu nyatanya pernah direbutkan oleh dua gadis. Apalagi jika mengingat sifatnya yang pecicilan.
"Yang kalian berdua cari nggak ada disini." Kata Rehan dengan nada datar.
Keanu dan Rafka saling pandang. Pura-pura tidak mengerti.
"Maksudnya?"
"Kita kesini mau makan sekalian nemenin dua anak gadis jalan-jalan." Kata Rafka beralasan. "Emang kita mau cari siapa coba. Nggak ada. Iya kan Ken?"
"Iya. Lo suka suudzon ya." Sahut Keanu.
Rehan berdecih. Sungguh kebohongan yang hakiki. Nemenin anak-anak namun kedua anak mereka justru dititipkan ke Aris untuk diajak ke taman depan. Sedangkan kedua lelaki yang berstatus sebagai ayah anak-anak itu dengan santainya menikmati segelas kopi sembari mencuri pandang ke pintu masuk lalu ke arah dapur.
"Lo bahkan gak tahu anak-anak lo pada ngapain di depan." Kata Rehan.
"Aris nggak mungkin ngejahatin Bila dan Rara, Re." Rafka kembali berpendapat.
"Bukan Arisnya. Tapi anak lo berdua."
Keanu memicingkan matanya ke Rehan. Kata-kata Rehan sulit dia pahami.
Rehan menghela napasnya. Sepupunya yang satu ini memang suka lama meresap kata-kata.
"Lo tahu sendirikan gimana sifat Rara dan Bila? Justru karena Aris itu baik, mana bisa dia melarang apapun yang ingin kedua anak itu lakukan?"
Rafka dan Keanu menatap Rehan. Hingga akhirnya mereka berdua saling pandang dan menyadari satu hal. Mereka bahkan lupa kalau kedua anak gadis mereka itu sangat jarang duduk anteng. Selalu ada hal-hal di luar dugaan yang terjadi apalagi jika keduanya bersama.
Rehan ingat terakhir kali keduanya bertemu dan berakhir dengan tergeletaknya bunga-bunga cantik milik Alana karena tanah di potnya dibongkar habis oleh kedua anak itu. Mereka yang tadinya bilang ingin bermain boneka di teras samping ternyata melakukan hal lain. Alhasil Alana hanya bisa tersenyum pasrah melihat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate Until Jannah
Romance*Sekuel Cinta untuk Alana Rehan Nandatama, Pemuda berusia hampir 30-an tersebut sudah terlalu sering ditanyakan tentang 'kapan nikah?'. Pertanyaan yang sama itu tentu saja membuat Rehan malas dan bosan. Bahkan untuk menjawabnya pun Rehan sudah teram...