SUJ 13

1.2K 84 12
                                    

"Kakak masih ingat Hasna?"

Mata Kaira menatap Rehan ingin tahu. Perempuan muda itu masih sama seperti dulu. Suka teriak-teriak, doyan makan, heboh dengan sesuatu yang sepele dan kepo tingkat akut. Ntah bagaimana ceritanya, kini dia kembali mempertanyakan pertanyaan yang ditanyakan oleh tantenya, mama dari Kaira. Rehan semakin percaya bahwa didikan seorang ibu memang sangat mempengaruhi karakter sang anak. Tante dengan kedua sepupunya ini contohnya. Keanu dan Kaira Isharadana adalah sepupunya yang memiliki tingkat keingintahuan dan sok tahu tingkat akut. Jelas itu sangat mirip dengan tantenya. Padahal Omnya bukanlah tipikal seperti itu.

Seperti pagi ini. Suasana rumah sedang sepi memang, dan karena bujukan dari sang tante yang kini pergi menemainya sang suami ke luar negeri, Rehan harus menemani Kaira di rumah. Sepupu kecilnya itu memang harus tinggal di rumah sang mama karena kondisinya yang sedang hamil muda. Apalagi Azzam, suaminya seringkali lembur di kantor. Berhubung Keanu yang sekarang tidak bisa menginap di rumah sang mama, maka Rehanlah yang mereka jadikan security dadakan menjaga rumah dan Kaira, tentunya ditambah dengan pembantu di rumah dan supirnya Kaira.

Berawal dari acara di rumah Hasna semalam, ntah bagaimana ceritanya, Kaira yang pulang membawa makanan tiba-tiba langsung mendekati Rehan yang saat itu baru saja duduk di ruang keluarga untuk istirahat. Seperti biasa dengan heboh, Kaira langsung duduk di sampingnya sambil menyodorkan makanan di hadapannya. Tentu saja Rehan menolak. Apalagi sikap Kaira sangat patut dicurigai.

Belum sempat Rehan bertanya tentang makanan tersebut, Kaira langsung memberikan pertanyaan sejenis introgasi kepadanya. Tentang hubungan dirinya dan Hasna.

Hasna, mahasiswi yang juga tetangga depan rumah tantenya. Gadis itu bahkan dulu sangat sering bermain di rumah ini dan berakhir dengan tangisan karena Kaira dan Keanu memang sudah jahil sedari dulu. Kendati seperti itu, jalinan pertemanan ketiganya tetap terjalin hingga Hasna sempat tinggal di luar negeri untuk beberapa tahun. Hingga akhirnya Rehan kembali bertemu dengannya di halte bis dekat kampus tempo hari.

Awalnya Rehan memang tidak mengenali bahwa gadis berkerudung lebar itu adalah Hasna, gadis kecil yang dulu sering menjadi korban kejahilan kedua sepupunya itu. Hingga akhirnya dia menyadari bahwa wajahnya sangat mirip dengan Pak Surya, ayahnya Hasna.

"Iiih, Kak, jawab. Ingat Hasna nggak?" Tanya Kaira lagi.

Rehan yang saat itu sedang menikmati sarapannya sama sekali tidak menjawab dan terlihat sangat menikmati roti gandum yang diolesi selai cokelat.

Fakta lain tentang Kaira adalah selain cocok jadi jurnalis dia juga sangat pantang menyerah. Sikap dingin Rehan itu bukanlah hal yang asing untuknya. Maka dirinya tidak akan menyerah menanyakan hal yang sama sampai Rehan menjawab.

"Hasna titip makanan itu buat Kakak loh." Jelas Kaira. Perempuan itu mengambil jeda sejenak untuk kembali menyuapkan roti ke mulutnya. "Aku aja sampai heran loh kok Hasna bisa nitip makanan itu buat Kakak. Kirain aku itu buat aku. Kan aku yang laper."

"Telan dulu, baru ngomong lagi." Senyum manis itu tercetak di wajah cantik Kaira. Jika Rehan sudah bersuara walaupun sedikit, maka tidak akan lama lagi dia akan mendengarkan jawaban dari mulut kakak sepupunya itu.

Tidak membutuhkan waktu lama, Kaira langsung menelan makanannya. Piringnya di geser agak ke samping dan tangannya dilipatkan di atas meja. Wajahnya berubah serius dan sebelum dia kembali berbicara, dia berdeham sejenak. Menarik napas kemudian menghembuskan lagi. Menurut Kaira itu adalah pemanasan dan jelas Rehan sangat mengetahui kebiasaan aneh itu.

Soulmate Until JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang