SUJ 32

715 89 103
                                    

"Jadi sebenarnya gue udah ketemu dia dong Re?" Keanu bertanya dengan frustasi. "Ya Allah Rehan, kenapa lo gak bilang sih?" Keanu memijit kepalanya yang mendadak pusing karena Rehan.

"Gue sampe harus bolak-balik kafe lo tiap hari demi tau itu cewek yang mana. Penasaran banget gue. Tapi masa iya gue harus melototin badge pegawainya yang cewek. Bisa-bisa hilang semua hafalan gue." Ujar Rafka membuat dengusan beberapa sahabatnya.

"Alah hafalan lo juga paling gak naik-naik. Antara At-Takwir dengan Al-Infithar aja sering ketuker. Sombong amat." Kata Keanu menatap Rafka kesal.

Gelak tawa mereka pecah ketika mendengar ucapan sarkas Keanu yang membuat Rafka jengkel dengan ayah tiga anak itu. Jelas mereka yang duduk di taman belakang rumah Rafka itu tahu bagaimana perjuangan Rafka menghafal kedua surah itu. Ayatnya diputar balikkan oleh lelaki itu.

"Mendingan gue Ken. Nah lo, Al-Bayyinah aja sampai sebulan baru hafal." Balas Rafka tak mau kalah.

"Yang pentingkan gue hafal dan gue gak sombong, Ka." Kata Keanu bangga.

"Lebih pentingnya tidak merasa diri lebih baik dari orang lain hanya karena banyaknya hafalan apalagi kemudahan dalam menghafal." Kata Arif bijak bermaksud menengahi. Rafka dan Keanu pun diam.

Tito dan Rehan yang tidak ikut dalam perseteruan Rafka vs Keanu itu hanya tersenyum tipis. Terkadang mereka memang bertingkah seperti remaja ABG seolah lupa kalau masing-masing sudah mempunyai istri dan anak, kecuali Rehan. Selain usia Rehan yang memang di atas mereka, tingkah lelaki itu memang tidak seheboh lainnya. Dia dan Arif biasanya akan menjadi penonton bagian belakang jika ketiga lainnya melakukan kehebohan.

"Perbanyak istighfar deh. Jangan pernah lupa, iblis dikeluarkan dari surga bukan karena dia bodoh tapi karena kesombongannya." Lanjut Arif membuat keempat lelaki itu menjadi fokus utama pandangan mereka.

Beginilah yang sering terjadi di antara mereka. Momen berkumpulnya mereka seringkali menjadi momen untuk saling menasehati dan mengingatkan dalam kebaikan.

"Sombong sama jomblo boleh gak Rif?" Tanya Rafka sambil melirik Rehan yang menatapnya datar.

"Jomblonya langsung melotot deh." Kata Tito sambil mempraktikkan gaya melototnya Rehan.

"Jomblonya tega sih, masa iya nyembunyiin bakal calon pasangan dari kita." Kata Keanu menambah kekesalan Rehan.

"Jadi beneran Re, kalau gadis yang ngajarin Bila dan Rara kemarin itu si Maira?" Tanya Arif memastikan.

"Hmmh..." Jawab Rehan malas.

Riuhan suara mereka membuat Rehan semakin jengkel. Rehan bersyukur mereka tidak bersikap memalukan seperti ini ketika berada di luar daerah zona nyamannya mereka, setidaknya Rehan hanya menahan malu dari pepohonan dan bunga-bunga milik Rubyuna.

Ini karena Aris. Sebelum Rafka dan Keanu bersama dua putrinya itu menjauh dari kafe, Aris justru berteriak memanggil kedua keponakannya itu. Sambil membawa dua cangkir jus dari kafenya, dengan santainya pegawainya itu berjalan melaluinya menghampiri Rara dan Bila.

Wajah kedua anak perempuan itu begitu sumringah dan matanya seakan berbinar melihat dua cangkir yang disodorkan Aris. Awalnya Rehan kira selepas memberikan jus itu, Aris akan segera kembali. Namun tidak, setelah lelaki itu seperti sedang berbicara dengan Rafka dan Keanu mengenai suatu hal, Aris justru berseru heboh. Dan tak lama kemudian, lelaki itu menyebut sebuah nama yang akhir-akhir ini menjadi sasaran utama para sahabatnya.

Bersyukurnya dia ketika Rafka dan Keanu kembali lagi ke kafe, Hilya menghilang ntah kemana. Gadis itu seringkali menghilang tiba-tiba. Alhasil Keanu dan Rafka pun menatap Rehan kesal.

Soulmate Until JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang