"Pesen makan dulu Mas." Rehan mengangguk. Amanda tersenyum. Kemudian memanggil pelayan restoran tersebut.
Tanpa disebutkan Rehan, Amanda langsung menyebutkan pesanan Rehan ketika pelayan itu datang. Ini restoran langganan keduanya. Seringnya menjadi pasangan mendadak di saat ada acara dengan Keanu cs, membuat keduanya tampak begitu cocok dalam beberapa hal. Apa yang Rehan sukai, biasanya sama dengan apa yang Amanda suka.
Siang ini Amanda mengajak Rehan untuk ketemuan. Seperti biasa dan sesuai dengan Amanda duga, Rehan akan mengiyakan ajakannya. Sebenarnya sikap Rehan yang seperti inilah yang seringkali membuat Amanda bingung. Lelaki itu begitu abu-abu. Sulit untuk Amanda tebak.
Sedangkan Rehan, lelaki itu menyadari bahwa sedari tadi Amanda menunggu dirinya untuk memulai pembicaraan. Dari sudut matanya, dia bisa menerka bahwa gadis itu beberapa kali menatapnya.
Rehan membiarkan itu. Seperti saran teman-temannya, dia akan mencoba membuka hati untuk Amanda. Gadis cantik itu terlalu baik untuk Rehan sakiti. Walaupun Rehan tahu, jikalau tidak berhasil gadis itu akan lebih merasa sakit hati dan bisa jadi hubungan keduanya akan renggang.
"Kamu ngajak ketemu memang ada perlu atau gimana Man?" Bertanya dengan kalimat yang panjang bukan sesuatu yang salahkan? Ya ini jarang dia lakukan. Terhadap Amanda sekalipun.
Kata-kata Rehan biasanya begitu singkat dan ketus. Namun Amanda berbeda dengan Alana cs. Gadis ini terlalu kalem jika disandingkan dengan para sahabat perempuannya. Maka dari itu Rehan sedikit lebih ramah jika berbicara dengan Amanda. Tidak seketus biasanya walaupun aura dingin itu tetap melekat.
"Mas merasa terganggu ya dengan sikapku?" Rehan tersenyum tipis.
Mata tajamnya menatap Amanda dengan dalam. Seolah mencoba menyelami mata gadis itu.
"Memangnya ada sikapmu yang menggangguku?"
Seperti biasa, Amanda akan diam. Seolah mencoba mencari kata yang tepat untuk menjawab.
"Kalau gak ada, kamu nggak usah sesungkan itu." Kata Rehan lagi.
Rehan mengenal Amanda sudah lama. Mereka pun seringkali dikira menjalin hubungan khusus lebih dari pertemanan. Namun Rehan masih belum melihat kejujuran di mata Amanda. Sikap gadis itu begitu canggung jika berhadapan dengannya.
Bisa dibilang Amanda adalah gadis yang jarang Rehan temui dalam kehidupan sehari-harinya. Atau memang gadis itu memang hanya mencoba menjaga sikap di hadapan dirinya.
"Jadi gimana? Ada yang mau dibicarakan?" Tanya Rehan lagi.
Pelayan restoran itu datang. Tak lupa Rehan mengucapkan terima kasih setelah pesanan mereka diletakkan di meja oleh pelayan tersebut.
Amanda pun begitu. Gadis itu seperti biasa, menampilkan senyuman khasnya yang anggun.
"
"Menurut Mas, menjalin hubungan dengan sahabat sendiri itu gimana?"
Rehan melipat tangannya. Matanya tetap menatap lurus ke Amanda.
"Ya gak gimana-gimana. Kalau memang yakin untuk dijalani kenapa gak."
"Apa jawaban Mas itu bisa ku artikan bahwa Mas Rehan sama sekali tidak keberatan dengan hal itu?"
Rehan menggeleng. "Kan gak ada aturan yang melarang itu."
Amanda mengangguk. "Kalau misalnya sahabat Mas suka sama Mas, reaksi Mas gimana?" Tanya Amanda lagi.
Suatu hal yang jarang dilakukan Amanda. Bertanya banyak hal dengan Rehan.
"Kamu tiba-tiba jadi kayak Alana cs." Kata Rehan. "Ini memang sifat asli kamu atau gimana?" Rehan bermaksud untuk bergurau.
Amanda terlalu tegang. Mungkin karena pertanyaannya. Hari ini, Amanda terlihat berbeda dengan Amanda yang biasanya. Dia lebih cerewet dari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate Until Jannah
Romance*Sekuel Cinta untuk Alana Rehan Nandatama, Pemuda berusia hampir 30-an tersebut sudah terlalu sering ditanyakan tentang 'kapan nikah?'. Pertanyaan yang sama itu tentu saja membuat Rehan malas dan bosan. Bahkan untuk menjawabnya pun Rehan sudah teram...