SUJ-2

3.4K 184 3
                                    

-Allah itu menciptakan kita secara berpasang-pasangan. Nabi Adam yang hidup nyaman dan bahagia di surga saja masih merasa kesepian hingga datangnya Siti Hawa menemani Nabi Adam. Lantas, bagaimana bisa kamu mengatakan kalau kamu lebih nyaman sendiri dibandingkan untuk segera menikah?-

❤❤❤

Rehan menatap datar orang di hadapannya. Bukannya sungkan ataupun takut dengan tatapan itu, Kana justru tersenyum lebar. Masa bodoh dengan respon Rehan yang kurang suka, dia hanya mau keponakan tampannya itu segera menikah.

Kana kasihan dengan Rehan, ketika adik-adik sepupunya yang lain sudah menikah semua, dirinya masih sendiri. Keanu bahkan sudah mempunyai tiga orang anak, Kaira sedang menikmati masa-masa pengantin baru, Rafka kini juga sedang menunggu kelahiran anak keduanya, dan adik-adik Rehan pun sudah menikah semua.

“Gimana, Re? Ada yang kamu suka nggak?”

Pemuda berkacamata itu tidak bisa tidak menghela napas jika sudah berhadapan dengan tantenya. Kini dia mengerti mengapa Keanu sangat menolak keras ketika mendengar usulan sang mama untuk mengajak Keanu sekeluarga pindah ke rumahnya.

Keanu tidak mau Alana akan ketularan sifat sang mama. Alana itu kalem dan tidak banyak bicara, sedangkan sang mama begitu aktif. Padahal usianya tidak muda lagi. Cukup dengan sifat Keanu yang merupakan turunan dari sang mama, Alana jangan. Cukup dengan Alana yang kalem, dipadukan dengan kedua anak perempuan yang centil dan pecicilannya mengikuti Keanu dan si bocah laki-laki yang mulai menjadi pribadi pendiam membuat Keanu pusing.

Bukannya menjawab, Rehan memijit pelipisnya. Apakah dia begitu kelihatan tidak lakunya sehingga sang tante harus turun tangan langsung mengurusi masalah jodohnya. Seperti saat ini, Rehan masih di kampus ketika tantenya menelpon tadi. Mengabarkan bahwa ada sesuatu yang sangat penting untuk dibicarakan dan itu mengenai keberlanjutan keluarganya kedepannya.

Salahkah jika yang di pikiran Rehan adalah sesuatu mengenai perusahaan keluarganya yang kini dikelola Tirta, adiknya?

Salahkah jika tadinya Rehan juga berpikir bahwa ada sesuatu yang buruk terjadi dengan kondisi sang kakek?

Tantenya ternyata begitu penuh kejutan. Rehan yang rela tidak menerima bimbingan mahasiswa tingkat akhir demi menemui sang tante ternyata justru disodorkan beberapa lembar foto perempuan.

“Kok diem sih? Mereka itu semuanya anak teman tante lho.” Rehan benar-benar tidak habis pikir mengapa sang tante begitu semangat mencarikannya istri. Padahal dirinya sendiri belum terlalu memikirkan itu. Ada sih, tapi tidak seantusias tante dan mamanya.

“Semuanya cantik. Tap..”

“Iya-iya. Kamu pasti nolak lagi kan?” Mata Rehan menatap tidak enak pada tantenya. Rehan jelas tahu tantenya punya niat yang baik, hanya saja....

“Maaf Tan. Inshaa Allah doakan ya, Rehan bakalan cari istri sendiri. Tante sama Mama gak usah khawatir. Mungkin belum rejekinya Rehan nikah.”

Kana menatap keponakannya itu dengan lembut. Rehan memang hanyalah anak angkat kakaknya. Namun walaupun begitu, Kana begitu menyayangi Rehan seperti anaknya sendiri.

Bagaimana masa lalu Rehan hingga membuat karakternya begitu dingin juga Kana sangat memaklumi itu. Rehan memang tidak seramah Keanu dan Kaira, namun perhatiannya terkadang melebihi Keanu dan Kaira.

Soulmate Until JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang