9 : kak hongjoong

6.6K 1.2K 181
                                    

Aku benar-benar pergi dari flat dan menginap semalam di flat milik San. Sebenarnya aku tidak benar-benar kabur, karena nyatanya aku tetap pulang pada pagi harinya. Aku tidak bisa membiarkan Seonghwa dan Yeeun berdua di flat, atau aku akan menemukan keadaan flat yang tidak lebih baik daripada tempat sampah.

Aku menekan passcode dan beranjak ke dalam sehening mungkin tanpa suara, tapi sepertinya ada sepasang sepatu lain di depan pintu. Sepatu ini jelas bukan milik Yeeun, aku tahu ini sepatu siapa. Bahkan obrolan mereka pun terdengar dari luar sini.

"Hey mrs. Sohye!" sapa Kak Hongjoong.

"Hai kak Hongjoong!" sapaku.

Aku melirikkan mataku pada Seonghwa yang terlihat seperti tertawa di sebelah kak Hongjoong, walaupun aku tahu sorot mata pria itu seperti ingin membelahku dengan kapak. Baguslah kak Hongjoong berkunjung pagi ini, setidaknya Seonghwa tidak bisa marah di depannya.

"Loh kok gak dibikinin minum sih? Kak Hongjoong mau minum apa?" tawarku.

"Apa yang kamu punya? Capuccino? Americano? Whiskey? Haha, bercanda. Apa aja deh," jawab kak Hongjoong.

"Oke, tunggu sebentar ya kak," ucapku kemudian berjalan menuju dapur.

Kedua tanganku sibuk membuat minuman untukku, kak Hongjoong, dan tentunya untuk Seonghwa. Aku perlu membuat pria itu agak melunak agar kita tidak bertengkar lagi.

drap drap drap

Suara langkah kaki. Entah karena apa, jantungku menegang. Habislah sudah diriku jika langkah kaki itu adalah langkah kaki Seonghwa. Dapur tidak begitu terlihat apabila dilihat dari ruang tamu. Ah, sial.

"Sohye!" seru kak Hongjoong tiba-tiba.

Aku hampir saja memukulnya jika saja aku tidak sadar kalau itu kak Hongjoong.

"Ngagetin kak ih!" omelku.

Kak Hongjoong semakin mendekat, hingga tiba-tiba ia melingkarkan tangannya pada pinggangku. Astaga, untuk kali ini saja, aku berharap Seonghwa datang ke dapur.

"Kamu bikin apa?" tanya kak Hongjoong.

"Americano. And please, move away your hands," jawabku.

Kak Hongjoong tertawa, kemudian melepaskan tangannya. "Kamu gak pernah dipeluk Seonghwa, kan? Come to me, I'll marry you,"

"Ck, gila," dengusku.

Meskipun omongan kak Hongjoong tidak sepenuhnya salah, tetapi omongannya membuatku seperti wanita murahan. Astaga, San saja tidak seperti itu.

"Jadi, kenapa kamu kabur?" tanya kak Hongjoong.

Ah, aku hampir lupa jika bayi besarku selalu menceritakan hampir semua hal pada kak Hongjoong. Persis aku dengan San.

"Sahabat kakak gak tau diri. Tolong ditampol kepalanya biar tau siapa istrinya," jawabku berapi-api.

"What belongs to you will return back to you. Kalo enggak, berarti bukan. Dan kalau bukan, aku ada di sini," ucapnya.

"I am enough for all the bullshit, kak. Udah kenyang makan omongannya Seonghwa," kataku.

"Oh ya, kemaren dan hari ini Seonghwa marah-marah karena San. What's going on? Siapa San?"

"San itu sahabatku, dan kalo aku bisa milih nikah sama siapa, aku bakal pilih San daripada Seonghwa yang gak punya hati,"

"Wow, nice girl. Tapi menurutku kamu gak bisa lepas dari Seonghwa, right? You already fall for him,"

"Aku bisa juga jatuh cinta sama siapa aja. Kayak Seonghwa sama Yeeun, aku bisa aja milih go out sama San, tapi sayang sekali aku gak brengsek dan gak bajingan," ucapku sambil membawa nampan.

"Aku tunggu di ruang tamu, kayaknya Seonghwa punya sesuatu buat diomongin," kata kak Hongjoong, kemudian berjalan mendahuluiku menuju ruang tamu.

Aku menghela nafas. Semoga Seonghwa tidak menamparku lagi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Way Back Home ➖Seonghwa [ATEEZ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang