37 : dumb and broke

5.5K 1K 158
                                    

Seluruh orang di dalam gedung bertepuk tangan riuh seiring Yeeun berjalan ke sebelah Wooseok. Aku reflek menolehkan pandanganku pada Seonghwa. Pria itu menatap Yeeun dengan tatapan yang tidak bisa ku artikan.

Aku mengangkat tanganku dan membelai pelan bahu Seonghwa, "It's ok, I'm here."

Aku tidak seharusnya merasa kasihan pada Seonghwa yang patah hati, tetapi ada bagian dari hatiku yang juga merasa sedih jika Seonghwa seperti ini. Tanganku berubah menggenggam tangan Seonghwa di bawah meja. Tangannya menggenggam tanganku erat, aku tahu pria itu hancur.

"It's ok, Seonghwa. Tuhan memberikanmu Mrs. Sohye yang lebih baik daripada ia yang di sana," ucap Siwon.

Aku kembali menatap ke panggung. Mataku dan mata Yeeun tanpa sengaja bertemu, dan ia masih saja menatapku tajam. Yeeun tampak membujuk Wooseok untuk segera turun dari panggung.

"Ayo kita pulang aja," ajakku.

Seonghwa mengangguk, menurut. Aku menggandeng tangannya keluar dari gedung, dan entah bagaimana mobil Seonghwa sudah ada di depan pintu, terparkir seperti sudah siap membawa kami pulang. Padahal aku belum menghubungi supir kami.

Aku membukakan pintu mobil untuk Seonghwa dan kembali duduk di belakangnya. Seonghwa menyenderkan kepalanya pada bahuku dan aku tidak punya pilihan lain selain memeluknya dari samping, menenangkannya dalam diam.

"Gimana kejutannya, bagus kan?"

Kami sontak menoleh pada pengemudi di depan. Ia kak Hongjoong, bukan supir kami.

"Kak Hongjoong kok--"

Belum sempat aku melanjutkan kalimatku, kak Hongjoong terlebih dahulu menginjak pedal gas dalam-dalam. Jantungku berdetak kencang, kak Hongjoong mengemudikan mobil kami dalam kecepatan tinggi melintasi jalanan pinggir tebing yang minim penerangan ini.

"KAK HONGJOONG DRIVE THE CAR SLOWER!!!" seruku.

Sungguh, aku tidak ingin mati sekarang. Aku sibuk memarahi kak Hongjoong, sedangkan Seonghwa hanya duduk bersandar dalam diam seperti tanpa nyawa. Aku tahu dia patah hati, tetapi mana bisa ia tetap tenang di saat nyawa kami berada di setir gila kak Hongjoong?

"Hahaha, udah gue duga lo bakal berakhir kayak gini," ucap kak Hongjoong. Ia menurunkan kecepatan mobil kami perlahan-lahan.

"Yeeun bukan takdir lo, lo udah punya Sohye dan masih ngarepin wanita ular itu? Otak lo di mana?!" bentak kak Hongjoong.

"Gue harap lo paham tentang titik balik kehidupan. Udah berapa kali lo nyakitin Sohye, udah berapa kali dia nangis gara-gara lo? Ini saatnya lo berhenti sama Yeeun dan kembali ke Sohye, home that you're belongs to be," lanjut kak Hongjoong. "Atau gue gak akan segan-segan buat jatuhin mobil ini ke jurang."

"KAK HONGJOONG, JANGAN!!" seruku.

"Jatuhin mobilnya. Gue udah gak punya urusan penting di dunia," ucap Seonghwa.

Kak Hongjoong tertawa. "Pecundang, diperbudak oleh cinta,"

"Jatuhin mobilnya."

"Lo yakin? Hahaha, pengecut bodoh,"

"BERHENTI ATAU AKU KELUAR SECARA PAKSA!!" seruku.

Kak Hongjoong menepikan mobil kami ke pinggir tebing, benar-benar minim penerangan kecuali dari beberapa lampu kecil yang dipasang setiap beberapa meter di pinggir jalan. Aku keluar dari mobil dan menghela nafasku. Kak Hongjoong dan Seonghwa, keduanya terlalu kekanak-kanakan.

"Wanna join our night ride?" tanya kak Hongjoong. Ia keluar dari mobil dan menatapku sambil bersandar di badan mobil, sedangkan Seonghwa tetap di dalam, menatap lurus ke arah jalan seperti tanpa nyawa.

Way Back Home ➖Seonghwa [ATEEZ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang