47 : another tea

5.8K 975 143
                                    

Selesai mandi aku kembali ke ruang tengah. Kak Hongjoong masih ada di sana, terduduk di sofa sembari menonton tv.

Aku berjalan mendekatinya. Sebuah kotak P3K telah tersedia di atas meja.

"Oh, udah selesai mandi?"

Kak Hongjoong segera mengubah posisinya yang tadinya duduk berselonjor menjadi duduk normal. Aku heran mengapa semua orang mendadak memiliki perlengkapan P3K selengkap ini. Aku tidak tahu banyak tentang kak Hongjoong, tetapi orang yang begajulan seperti San ternyata memiliki P3K juga.

"Tadi pas mandi lengannya sakit?" tanya kak Hongjoong.

Aku mengangguk. Luka sayatan ini masih perih sekali saat terkena air barusan.

Kak Hongjoong meraih lenganku dan mengobati lukaku dengan telaten. Daripada saat San mengobatiku, posisi ini entah bagaimana seribu kali lebih canggung.

"Kak," panggilku seraya berusaha memecah keheningan.

"Ya?"

"Aku tiba-tiba inget sesuatu, katanya selama ini Seonghwa selalu bawa Yeeun ke acara besar kayak acara tempo hari. Berarti, semua orang tau kalo Yeeun itu pacar Seonghwa?" tanyaku.

Kak Hongjoong mengangguk, "Seharusnya mereka tau kalo mereka menyimak. Gak ada orang yang bener-bener dengerin pidatonya Wooseok tempo hari."

"Kalo mereka tau tentang hal itu, masa mereka diem aja? Mereka tau kalo selama ini Yeeun adalah orang yang Seonghwa bawa ke acara besar dan hari itu Yeeun diperkenalkan sebagai tunangan orang lain," tambahku.

"Maksud kamu apa sih? Julid gitu?"

Aku mengangguk, "Masa gak berdampak sama sekali sama kariernya Seonghwa?"

"Pengusaha-pengusaha itu gak bener-bener dekat sebagai seorang teman," ucap kak Hongjoong sembari memakaikan perban di lenganku. "Termasuk Seonghwa, bisa dibilang kalo temen Seonghwa cuma Mr. Siwon."

Oh iya, Siwon dan Jessica. Aku hampir lupa dengan mereka.

"Kebanyakan dari mereka itu jadi pengusaha karena nerusin karir keluarga mereka. Mereka hidup dalam kekayaan, jadi mereka gak ngerti artinya perjuangan dan jatuh bangunnya. Begitu pula Seonghwa, tapi untungnya ada Mr. Siwon yang katakanlah jadi seniornya Seonghwa," lanjut kak Hongjoong.

"Kenapa Mr. Siwon?" tanyaku.

"Mr. Siwon itu bener-bener membangun usahanya sampai sebesar ini, makanya beliau tetep humble dan ramah sama semua orang. Aku gak tau gimana Wooseok, tapi orang-orang kayak mereka biasanya bangsat semua," jawab kak Hongjoong.

Aku sedikit tertawa mendengar perumpamaan dari kak Hongjoong. Lagipula sisi buruk dari dunia bisnis tidak perlu dijelaskan lebih lanjut. Aku tidak ingin mendengarnya.

"Terus juga, gimana ceritanya Yeeun tau-tau sama Wooseok? Seonghwa sama Yeeun kan sempet tinggal bareng pas aku dibuang, masa Seonghwa gak tau?"

"Namanya juga bucin, Hye," kak Hongjoong menghela nafas, "apapun yang Yeeun lakuin bakal keliatan benar di mata Seonghwa. Aku akui Yeeun punya aura-aura yang mantul, gak heran kalo Seonghwa gak bisa lepas. Tapi, dibalik itu semua Yeeun cuma ular yang gak bisa apa-apa."

Aku pun menganggukkan kepalaku. Kak Hongjoong benar sekali lagi, Yeeun punya sesuatu yang membuat ia terlihat sangat bersinar. Ia memiliki aura yang elegan dan didukung oleh penampilannya yang glamor, siapapun pasti terpikat.

"Perihal Yeeun sama Wooseok, aku pikir itu karena relasi perusahaan orangtua mereka. Dua perusahaan itu cukup dekat. Wooseok ngelanjutin perusahaan orangtuanya dan karena Yeeun anak kedua, yang mimpin perusahaan adalah kakaknya. Dengan dua perusahaan besar itu bergabung, mereka bisa bikin perusahaan yang lebih besar lagi," tambah kak Hongjoong.

Way Back Home ➖Seonghwa [ATEEZ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang