30 : matching dress

6.2K 1.1K 127
                                    

"Sohye, ke sini sebentar,"

Seonghwa membuatku berbelok ke salah satu outlet pakaian. "Seonghwa, aku gak suka kamu ngabisin banyak uang buat beli baju," ucapku tegas.

"We need something match, and maybe some clothes for our future baby,"

Aku tertawa hingga agak terbatuk. Haha, bayi apanya?

"Too much bubbling. Ya udah sana belanja, tapi gak banyak-banyak," ucapku.

Kami menghambur ke berbagai display pakaian. Aku tidak tahu harus beli apa, jiwa belanjaku ingin membeli semuanya tetapi akal sehatku melarangku. Seonghwa tampaknya tidak punya ide juga, buktinya ia kembali mendekatiku setelah berjalan-jalan keliling outlet.

"Kamu udah nemu yang mau dibeli?"

Aku menggeleng. Rasanya agak canggung membeli pakaian yang serasi dengan Seonghwa, mengingat hubungan kami tidak pernah baik.

"Beli batik aja," ucapku. "Atau kalo kamu ada yang pengen dibeli di sini, beli beberapa."

Seonghwa menggandengku menuju sisi lain dari outlet ini. Ia menunjukkan padaku beberapa setelan jas, namun masalahnya, pasangannya adalah sebuah gaun.

Aku menepuk dahiku. "Jas kamu udah banyak, ngapain beli terus sih??"

"Biar kamu bisa punya dress yang serasi sama jas aku. Choose whatever dress you want, nanti pasangannya ngikut," ucapnya.

Sebenarnya aku mempertanyakan kegunaan memiliki gaun formal seperti yang Seonghwa minta. Aku tidak mungkin pergi ke kampus dengan memakai gaun, aku tidak pergi ke pesta, dan yang benar saja, aku tidak akan menghadiri upacara kelulusan dengan pakaian seperti ini.

"Kamu suka warna apa?" tanyaku pada Seonghwa.

"Apapun, beli yang kamu suka aja," jawabnya. Sungguh jawaban yang tidak bermutu. "Beberapa bulan lagi ada makan malam formal, urusan kantor. Aku mau kamu datang ke acaranya, makanya kita perlu something match."

Makan malam? Berarti aku perlu gaun dengan warna yang teduh.

"Acaranya kapan? Kamu tau kan bulan depan aku ke luar kota selama sekitar sebulan?" tanyaku. "Eh kamu belom tau deng. Pokoknya bulan depan aku mau ngambil data skripsi."

Seonghwa tampak berpikir, "Mungkin sekitar tiga bulan dari sekarang. Apa kamu gak bisa nunda perginya?"

"Enggak, atau mungkin aku bisa bilang Yeosang buat berangkat lebih awal," jawabku. "Lagian, kenapa kamu gak sama Yeeun aja? Dia lebih keliatan pantas diajak buat acara penting kayak gitu."

"I'm going to announce and show the world who is my wife. Yeeun aren't my wife," jawabku.

Aku tersenyum miring. "She is your girlfriend."

Perhatianku tertuju pada sebuah gaun simple berwarna hitam. Aku suka desainnya, sangat elegan.

"How's this?" tanyaku. Aku menunjukkan gaun itu pada Seonghwa.

Ia mengecek label harganya dan menatapku datar. "Kamu yakin gak mau milih yang lain?"

Aku buru-buru melihat label harga gaun ini dan terkejut. Harganya empat juta. This is insane.

"Oh my, it's too expensive. I'll check another cheaper," ucapku.

"Astaga, bukan itu, sayang." Seonghwa menahan tanganku yang hendak mengembalikan gaun itu kembali ke tempatnya. "Cari yang bagusan. Di sana banyak gaun item yang lebih bling-bling."

Way Back Home ➖Seonghwa [ATEEZ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang