Hai, aku mau naroh ini dulu
oke san daddy
San merentangkan tangannya dan memelukku. Dari sekian lamanya aku hancur karena Seonghwa, sepertinya titik ini menjadi puncaknya.
Aku benar-benar kecewa pada pria itu. Rasanya perjuanganku untuk bertahan selama ini sangat sia-sia. Skripsiku? Mari kita pikirkan hal itu lain kali jika sempat.
"Cup cup, gak usah nangis. Ada gue di sini, selalu ada gue di sini," ucap San sambil membelai rambutku.
"Gue... Gue gak bisa gini terus, San. Gue pengen bahagia kayak orang lain, tapi kenapa Tuhan gak suka liat gue bahagia," balasku melantur.
"Lo selalu bilang kalo laut yang tenang gak bakal menghasilkan pelaut yang ulung. Tuhan gak bakal ngasih ujian yang berat kecuali kalo umatnya bisa menghadapinya. Tuhan tau lo kuat, dan Tuhan pengen lo jadi lebih kuat,"
Aku menyeka air mataku dan membenarkan posisi dudukku. Aku butuh bimbingan orang pintar.
"Gue pengen ke gereja," ucapku.
"Gereja mana?" tanya San.
"Manapun. Pokoknya gue gak mau ketemu Seonghwa," jawabku.
"Yaudah, ke gereja yang biasanya lo datengin," saran San.
Aku menggeleng. "Gue gak mau ketemu Seonghwa. Jangan bunuh diri," tolakku.
"Pastor Lee lebih ngerti keadaan keluarga lo, beliau pasti punya saran yang lebih cocok buat lo,"
Aku menggigit bibirku. San benar, aku butuh Pastor Lee.
"Gak usah khawatir, kalo misal ada Seonghwa, ntar gue atur biar kalian ga ketemu," tambah San.
"Yaudah yuk," ajakku.
Kami bangkit dari sofa dan bersiap-siap berangkat. Aku membawa ponsel milik San di dalam tas kecilku. Seingatku masih ada beberapa uang di dalam sana, cukup lah untukku bertahan hidup.
Untuk ratusan kalinya aku kembali berkendara menggunakan motor putih San. Tiba-tiba semua hal seakan mengingatkanku kembali pada Seonghwa. Hatiku merindukannya, tetapi hatiku terlalu sakit untuk kembali menyebut namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Back Home ➖Seonghwa [ATEEZ] ✔
FanfictionI am a sinner, and you are my God. Originally written by Penguanlin, 2019. was #1 in Seonghwa, Hongjoong, San, ATEEZ #2 in Sohye