"Udah semua?"
Aku mengangguk. Karena sedari awal aku memang tidak ingin membawa banyak barang, maka di sinilah aku sekarang, di parkiran sambil memasukkan tas dan koperku ke mobil Seonghwa. Kak Hongjoong juga mendukung keinginanku untuk tidak membawa banyak barang karena ia yakin lambat laun Seonghwa pasti membutuhkanku lagi. Dalam kata lain, pria itu tidak bisa lepas dariku begitu saja.
"Kenapa harus dateng malem-malem sih?? Kamu pernah mikir gak kalo aku gak tau jalan ke kampus?!" omelku sesaat setelah kami berdua masuk ke mobil.
"Aku udah bilang, aku yang bakal jemput kamu. Gak usah bingung buat akomodasi ke kampus," jawab Seonghwa.
Permasalahannya adalah, ini hidupku. Aku melanjutkan hidupku di sebuah rumah yang bahkan aku sendiri tidak tahu ada di mana.
"Aku pegang ya omongan kamu. Perlu kamu tau, aku ngejar lulus lebih awal, itu artinya aku perlu bolak-balik ke kampus. Kalo kamu gak bisa nepatin janji, aku bakal pergi langsung ke rumah San," ancamku.
Seonghwa mengibaskan tangannya. "Terserah kamu aja mau ngapain sana berdua sama San. Yang aku mau tau pokoknya kamu harus di rumah, kapan pun aku dateng,"
Seonghwa menginjak pedal gasnya dan kami berjalan meninggalkan apartemen. Aku sudah menghubungi San, ia sudah ada di depan apartemen sejak aku selesai dengan barang-barangku.
"Kamu perlu mobil? Apapun yang bisa kamu pake buat mudahin kamu ke kampus, aku kasih," ucap Seonghwa.
"Apapun?" tanyaku.
Seonghwa mengangguk, aku menyunggingkan senyumku.
"Apapun, berarti aku mau San," jawabku.
"Anything else, except San,"
"Kak Hongjoong,"
"Stop this conversation. Gak ada orang lain lagi, cuma aku."
Aku menyenderkan tubuhku ke pintu sambil menatap jalanan. Tanpa sengaja aku melihat seorang pengendara motor dengan jaket putih dan helm hijau neon melalui kaca spion. Sangat aneh, tapi aku yakin itu San. Rasanya lega sekali, setidaknya seseorang tahu di mana aku berada.
Aku tersenyum kecut. Mari kita mulai kehidupanku yang bebas. Seonghwa bisa melakukan apa saja dengan Yeeun, dan aku bisa melakukan apa saja dengan San.
Mobil Seonghwa mulai berbelok ke arah perumahan dan kami mulai menjelajah rumah demi rumah hingga kita sampai di rumahku. Sepanjang jalan aku juga memantau pergerakan kepala hijau neon itu, memastikan bahwa ia adalah San, tetapi aku tidak melihatnya setelah kami sampai di depan rumahku.
San 🔆
all finished, santaiRencanaku berhasil.
"So, it's officially our house. Karena ini rumah kita, aku juga berhak tinggal di sini," ucap Seonghwa.
"I don't think you would stay here. You will stay all day long with Yeeun," ucapku sambil membuka pintu rumah menggunakan kunci yang Seonghwa berikan.
Pintu utama terbuka dan kesan pertamaku pada rumah ini adalah, mewah. Seonghwa benar-benar memperhatikan kesukaanku, ia membuat rumah ini benar-benar berwarna netral yang teduh.
"Do you like it, honey?"
Aku mengangguk. "But still, ini tetep tempat sampahku, kan?"
Seonghwa tidak menjawabku. Ia kembali ke mobil dan menggeret koper-koperku seorang diri. Yah, aku juga tidak berniat membantunya. Seonghwa harus mau repot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Back Home ➖Seonghwa [ATEEZ] ✔
FanfictionI am a sinner, and you are my God. Originally written by Penguanlin, 2019. was #1 in Seonghwa, Hongjoong, San, ATEEZ #2 in Sohye