Aku menghela nafasku. Aku hanya terduduk lemas di kasurku sambil menatap koperku yang masih kosong. Pakaianku yang sebanyak ini, harus aku bawa seberapa banyak?
"Hai, sayang..."
Hhh ayolah, jika bukan Seonghwa, maka kak Hongjoong yang menggila.
"Apa sih kak, kakak ngapain ke sini? Kan Seonghwa pergi," ucapku.
Kak Hongjoong mengangkat bahunya. "Nemenin kamu, atau kalo kamu butuh bantuan, aku di sini," jawabnya.
Aku memilih untuk tetap diam sambil memilah beberapa kemeja yang biasa aku gunakan untuk pergi ke kampus. Aku tidak ingin membawa banyak pakaian ke rumah, repot juga.
"Seonghwa ke mana?" tanya kak Hongjoong.
"Biasa," jawabku. "Berduaan."
"Enak bener ya jadi Seonghwa, ceweknya dua," celetuk kak Hongjoong.
"Enak lah, tapi jangan ketularan bajingan ya kak, nanti kiamat makin cepet," ucapku.
Kak Hongjoong tertawa. "Kamu pindah ke apartemen aku aja yuk, daripada di rumah sendirian. Lagian aku bisa nemenin kamu 24 jam,"
Hahaha.
"Jangankan ke apartemen kakak, pindah ke apartemen San aja gak boleh," ucapku.
"Apa perlu aku yang bilang langsung ke Seonghwa? Dia bisa kok nitipin istrinya tanpa lecet-lecet sedikitpun,"
Oke aku salah menilai kak Hongjoong. Sejatinya seorang bajingan akan tetap berteman dengan orang yang otaknya miring, kan?
"Kakak ganti temen aja lah, sebelum sifat jeleknya Seonghwa nular ke kakak semua," ucapku.
Kak Hongjoong membaringkan tubuhnya di kasurku, di sebelahku sambil memainkan ponselnya. Entah apa yang pria gila ini akan lakukan.
"You know what, Sohye, when I said that I love you, I never lie," ucap kak Hongjoong.
"Iya, gak bohong gilanya," balasku.
"Aku telpon Seonghwa. Aku serius tentang tawaran aku tadi. Nih aku loud speaker biar kamu denger,"
Kak Hongjoong bangkit dari posisinya dan mendudukkan tubuhnya di sebelahku. Tangannya memegang ponsel di tengah-tengah kami. Kak Hongjoong tidak bercanda, ia benar-benar menelepon Seonghwa.
"Halo?"
"Lo di mana?" tanya kak Hongjoong.
Kak Hongjoong menginstruksikanku agar tetap diam dan menyimak percakapan mereka.
"Mall. Biasa, cewek gue belanja,"
"Bagus deh, gak usah pulang aja lo berdua. Gue cuma mau bilang, gue bakal bawa Sohye bareng gue, jadi lo gak perlu repot-repot ngurusin dua cewek,"
"Yeeun wait,"
"Jangan berani-berani ngapa-ngapain Sohye, bangsat,""Wow, Park Seonghwa cursing on me. Makanya jadi laki yang bener,"
"DON'T YOU DARE--"
Kak Hongjoong mematikan sambungannya secara sepihak. Ia lantas tertawa lepas. "Gimana? Lucu gak sih?" tanya kak Hongjoong.
"Seonghwa is pretty lucky since he is having you, tapi dia goblok banget malah lanjut sama Yeeun. Come to me, I'll make sure you fine with me," lanjutnya.
"Kakak selalu bilang gitu tiap kita ketemu. Aku bosen, coba ganti kata-kata, ganti topik deh,"
Aku kembali fokus menata pakaianku. Aku hanya perlu dua koper untuk bajuku, dan satu tas gendong untuk perlengkapan kuliahku. Seonghwa bodoh, ia membuatku harus pindah dan ini sangat menyusahkan.
"Btw kakak ngomong gitu ke Seonghwa, emang gak takut kenapa-kenapa? Terakhir kali San mampir ke flat, dia ancur," ucapku.
"Seonghwa gak berani sama aku. Let's see," jawab kak Hongjoong.
Pintu apartemen tiba-tiba terbuka dan Seonghwa muncul di depan pintu kamarku dengan tubuh penuh keringatnya. Ia hanya menatap aku dan kak Hongjoong dengan tatapan datar, kemudian Yeeun menyusul di belakangnya sambil marah-marah.
"Ngapain lo ke sini? Kan gue udah bilang gak usah pulang," ucap kak Hongjoong. "Berduaan aja sana. Sama istri gak peduli, giliran mau ditikung aja kebakaran jenggot."
lah bambang
btw aku sumpah terhura banget, sekolahku ngasih libur. secara gak biasanya sekolahku ridho ngasih muridnya libur :")
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Back Home ➖Seonghwa [ATEEZ] ✔
FanfictionI am a sinner, and you are my God. Originally written by Penguanlin, 2019. was #1 in Seonghwa, Hongjoong, San, ATEEZ #2 in Sohye