Kasih tahu kalo ada typo!
***
"Gue yakin ada dalangnya kalau ceritanya begini. Ada orang yang kayaknya berusaha memecah kalian." Linda berucap demikian setelah mendengarkan penjelasan panjang dari Clarisa.
Saat ini mereka tengah berada di kelas 11 IPA 4 . Ketiganya memutuskan tempat ini untuk berbicara panjang lebar setelah semua murid keluar dari kelas. Bahkan lebih tepatnya menunggu sekolah sedikit sepi. Tadi saat istirahat, Clarisa sempat bimbang mengenai permintaan dari Linda. Gadis itu bukan siapa-siapa, dan langsung meminta suatu permintaan yang tidak seharusnya diurus oleh gadis itu.
"Iya, gue tau kalo gue bukan siapa-siapa lo. Kita mungkin cuman kenal sebatas nama, atau mungkin lo nggak kenal gue siapa. Gue bohong soal yang Bima sama Rio kalo ngomong di dekat gue. Gue bahkan nggak pernah dengar, tapi ini semua gue lakuin karena permintaan Bima. Dia rasa ada yang nggak beres sama ini semua, jadi dia minta gue buat cari tau apa yang sebenarnya terjadi sama kalian. Gue benar-benar minta maaf."
Setelah mendengar ucapan dari Linda, Clarisa tentu menjadi kebingungan. Ia ingin bertanya lebih lengkap, hanya saja mereka terkendala tempat dan waktu. Mereka saat itu masih berada di kantin dan waktu istirahat kurang untuk percakapan mereka yang panjang. Pada akhirnya Clarisa meminta Linda untuk tidak pulang dulu dan mengajak Bima ikut serta dalam pembicaraan di ruang kelasnya.
Apa yang Clarisa minta benar-benar terjadi. Linda datang bersama dengan Bima. Namun, saat mereka akan masuk, Clarisa memberi isyarat bagi mereka untuk tetap menunggu di depan hingga kelas sepi. Karena ingin mendapatkan jawaban yang jelas dari Clarisa, sepasang manusia berbeda jenis kelamin itu menyanggupi dan memilih untuk berdiri tak jauh dari kelas 11 IPA 4.
Tepat pada kali ini, Clarisa baru saja menceritakan semua yang terjadi. Baik Linda, Bima, dan Cika mendengarkan ucapannya dengan saksama tanpa memotongnya. Baru setelah Clarisa selesai bercerita, Linda langsung menyahut.
"Lo yakin kan kalo belum jalanin sama apa yang diminta Cika?"
Clarisa menggeleng, pertanyaan dari Bima itu ia jawab dengan yakin. "Kalaupun gue udah lakuin itu semua, gue pasti baik kali sama Rio tanpa ada cek-cok."
Bima terdiam mendengar jawaban dari Clarisa. Ia berpikir ada benarnya juga jawaban yang keluar dari mulut gadis itu. Namun, ia tidak bisa berpihak antara Rio dan Clarisa. Ia harus mencari jawaban yang tepat dan menghasilkan jawaban dari pertanyaan yang membuatnya kebingungan akhir-akhir ini.
"Ada yang lagi suka nggak sama lo? Suka dalam artian yang berusaha cari perhatian ke lo misalnya." Linda berucap setelah mereka sempat terdiam selama beberapa saat.
"Kayaknya ada." Itu bukan suara Clarisa, melainkan Cikalah yang menjawab hingga ketiga orang lainnya langsung menatap kepada dirinya.
Dengan segera Cika menjelaskan apa maksud dari perkataannya. Ia berujar jika orang yang tengah menyukai Clarisa adalah Abraham. Sebenarnya sudah sedari lama semenjak mereka sekelas, Abraham seringkali memberikan perhatian lebih kepada Clarisa, dan itu cukup berbeda dengan perhatiannya kepada anak-anak perempuan lainnya. Ia juga menjelaskan perubahan sikap Abraham yang berbeda kepada Clarisa, benar-benar transparan tanpa ada yang ditutup-tutupi.
"Kita nggak bisa nuduh orang begitu aja, lagipula Abraham sukanya sama Clarisa udah lama, kayak nggak masuk akal kalau dia yang jadi otak dari kejadian ini semua." Bima bersuara setelah mendengar cerita dari Cika.
Semua orang di sana mengangguk. Apa yang diucapkan oleh Bima memang ada benarnya. Pembicaraan mereka pun tidak ada kejelasan. Hanya menggantung tanpa ada solusi. Namun, Bima berjanji untuk membantu kesalahpahaman yang terjadi. Cowok itu berujar demikian karena ia ingin kawannya—Rio—bisa mendapatkan jawaban yang benar. Pada akhirnya pertemuan mereka kali ini berakhir, dan entah akan kapan lagi mereka bertemu dan membahas masalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARIO✔️
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! TAMAT Dulu pernah berjudul: • Playboy Vs Playgirl • QUANDO *** Dia Rio. Laki-laki dengan wajah yang tampan. Perempuan mana yang tidak mau menjadi pacar seorang Rio Mahesa? Pria yang memiliki wajah yang sangat sempurna...