Kasih tahu kalo ada typo!
***
Ucapan Rio tentang memperjuangkan Clarisa bukan hanya bualan semata. Rio benar-benar melakukannya, bahkan secara terang-terangan di hadapan teman-temannya. Sekarang saja, Bima tidak perlu mendorong Rio untuk bertindak guna meraih Clarisa kembali, tapi Riolah yang bergerak sendiri tanpa menunggu diperintah. Bukan hanya itu saja, kedua orang tua Clarisa sendiri sampai heran dengan tingkah Rio yang tiba-tiba bertingkah seolah-olah dia adalah pacar Clarisa.
Kejadian itu sudah berlangsung beberapa minggu. Clarisa sendiri tidak ambil pusing asalkan pemuda itu tidak bertingkah berlebihan dan tidak terus saja memprioritaskan dirinya lebih dulu. Sempat beberapa kali Clarisa ditanyai mamanya mengenai apa yang membuat Rio demikian, Clarisa hanya diam sambil cengengesan sendiri. Namun, setelahnya mama Clarisa dan Rio malah mendukung apabila keduanya berpacaran karena bisa saling memantau. Mengingat kedua wanita itu berteman cukup akrab dan sering bertemu.
Hari ini seperti biasanya, Rio akan mengirim pesan kepada Clarisa apakah gadis itu sudah tiba di sekolah. Meskipun tampak seperti orang yang tengah kasmaran, baik Clarisa dan Rio masih sering bertengkar jika berbeda pendapat. Saat ini keduanya mulai merobohkan tembok penghalang dan sudah kembali seperti dulu. Meskipun Rio berujar jika akan memperjuangkan Clarisa kembali, tapi cowok itu memiliki caranya sendiri. Apa yang dilakukannya bukanlah golongan yang romantis, cowok itu malah lebih menjadikan Clarisa seperti adiknya dengan caranya sendiri.
Rio memasukkan ponselnya saat melihat belum ada balasan dari Clarisa. Cowok itu memutuskan untuk pergi dari area parkir. Hal itu juga bertepatan dengan datangnya seorang gadis dengan motor matic-nya. Ia tersenyum sebagai sapaan. Meskipun sempat terlibat masalah, bukan berarti keduanya memutuskan untuk menjadi musuh. Rio bahkan menawarkan diri untuk menjadikan gadis itu sebagai teman.
Tidak butuh lama, Jessy datang kemudian memukul tas Rio sambil tersenyum lebar. "Tau nggak sih, susah tau ngelupain lo. Salah lo sendiri sih terlalu ganteng."
Rio tertawa, Jessy seringkali memakai lawakan ini. Setelah kejadian beberapa minggu lalu tersebut, keduanya menjadi saling terbuka. Hal itu tentu saja atas permintaan Rio guna membuat Jessy tidak sungkan lagi kepadanya. Cowok itu berpikir, jika masih ada jarak dan terus saja berpikir tentang kesalahan di masa lalu, tentu hal itu malah tidak menjadikan mereka teman dan akan terus pada posisi itu tanpa mau merubahnya sedikitpun.
"Oh, terima kasih atas sanjungannya."
Jessy tertawa pelan. Matanya lalu melihat jam yang melingkar di tangan kirinya. "Masih pagi juga ternyata, pantesan parkiran masih sepi. Oh ya, jadi kapan ceritanya mau resmiin hubungan kalian?"
Rio menggeleng pelan. "Belum tau, belum kepikiran. Masih nyaman gini dulu, tapi kalo ada yang mau rebut, harus ngelewatin gue dulu."
Jessy menatapnya tidak percaya kemudian berjalan lebih dulu dan disusul oleh Rio. "Dih, nggak jelas. Belum resmi pacaran gaya-gayaan kudu ngelewatin lo. Tau nggak, kalo orang nikah aja masih ada yang rebut, orang pacaran apalagi. Nah, lo sama Clarisa malah punya kesempatan lebih gede lagi, jadi awas-awas aja."
Terdengar decihan dari Rio. "Iya, tenang aja. Soalnya hubungan gue sama Clarisa itu jelas, kalaupun kita beneran bisa pacaran, kayaknya bakalan gampang. Kayak yang lo tau, orang tua gue sama Clarisa kan temenan, jadi gampang kalo minta izin ke mereka buat jadiin Clarisa pacar gue."
Jessy hanya mengangguk-angguk saja. Cewek itu juga mewanti-wanti Rio untuk tidak mempermainkan Clarisa seperti Rio mempermainkan perasaan pacar-pacarnya yang dulu. Setelah itu keduanya berpisah karena arah kelas IPA dan IPS terpisah. Rio melangkah dengan santai menuju kelasnya. Saat melewati kelas dari Clarisa, ia menyempatkan diri untuk mengintip ke dalam. Tampak hanya ada dua murid yang sudah datang, tapi tidak terlihat keberadaan dari Clarisa di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARIO✔️
Fiksi RemajaFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! TAMAT Dulu pernah berjudul: • Playboy Vs Playgirl • QUANDO *** Dia Rio. Laki-laki dengan wajah yang tampan. Perempuan mana yang tidak mau menjadi pacar seorang Rio Mahesa? Pria yang memiliki wajah yang sangat sempurna...